CHAPTER 1 : I Like You (니가총아)
Setelah tragedi pelemparan botol dan pengusapan kepala waktu itu, aku dan jaebum menjadi canggung se canggung canggungnya/? Biasanya kalo Nam Mi-Cha bertemu sama yang namanya Im Jaebum pasti adu mulut ga bisa dihindari. Entah itu aku yang memaki atau dia yang mengeluarkan kata-kata sarkasnya untuk menyindirku. Tapi anehnya, anak kelas selalu bertanya tentang keberadaan Jaebum kepadaku. padahal mereka sudah tau 'Hubungan' apa yang kami miliki.
"Cha, Jaebum hyung kemana? Ko gue ga liat ya?" Tanya Jinyoung--Teman sekelasku sekaligus ketua kelas dan sahabat karibnya jaebum dari smp.
"au" jawabku cuek.
"Ye, biasa aja keles" lanjutnya sambil meleos keluar kelas.
"Cha liat jaebum?" tanya seseorang lagi. Aku melihat ke arahnya, dan sekarang yang bertanya adalah Mark. Murid paling populer se antero sekolah karena kegantengannya. Fyi aja, dulu aku juga pernah naksir sama dia tapi cuma berakhir sebagai Oppa, dongsaeng. Hehe.
"Aniyo" Kataku sebal. Kenapa sih kalo nanya jaebum ke aku mulu? Gerutuku dalam hati.
"Araseo" Jawab Mark Oppa sambil tersenyum kepadaku. Dulu, ketika Mark Oppa Tersenyum seperti ini di hadapanku aku merasa ada sesuatu yang bergerak di dalam hatiku. Tapi semuanya berubah ketika tragedi botol.....
"Test satu duwa tiga....." tiba-tiba interkom sekolah berbunyi. dan yang membuatku terkejut adalah suara seseorang dibalik interkom itu. "Maaf mengganggu waktu makan siang ibu bapa dan tema-teman sekalian. Saya J Namja yang Chic & Sexy dari Tahun ke-3 kelas 3 mau memberitahukan bawah Nam Mi-Cha, Tahun 3 kelas 3 yang sekelas sama saya di harap menghadap saya di ruang BK. Terimakasih"
Aku mengerutkan dahi bingung. "Apa-apaan sih! Malu-maluin jir" gumamku kesal.
"Nuna, Ga denger? di panggil tuh ke BK" Kata Bambam--Murid Termuda ke-2 dikelasku. Jadi dia biasa manggil yang lain Nuna atau Hyung.
"hooh Nuna, Siapa tau aja dapet rejeki nomplok" Sambung Yugyeom--Murid termuda pertama.
"Ogah ah, Palingan si CH3COOH" kataku mengedikkan bahu tak acuh.
"CH3COOH? Nugu?" Tanya yugyeom dan bambam berbarengan sambil memasang muka penasaran yang lucu. Ah Uri Magnae kkk
"Masa gatau? itu kan sebutan kasayangan MiBum, Mi-Cha Jaebum kkkkk" Samber youngjae dengan tawanya yang menggelegar cetar.
"Ya! Jangan bikin mood gue tambah ancur bisa?" Tanyaku sarkatik. Youngjae malah nyengir dan duduk di sampingku.
"Kenapa sih cha? lagi selek sama Jaebum Hyung?" Tanya youngjae so serius.
"Selek selek, emangnya gue sama dia pacaran apa!" kataku sewot.
"Ye biasa aja kaleee, tapi kenapa sih lo manggil Jaebum hyung CH3COOH."
"CH3COOH itu asam asetat kan?" Tanya Yugyeom so polos.
"Iya ganteng" Kata bambam menjawab pertanyaan yugyeom. "Tapi Nuna, Kenapa nuna nyebutin jaebum Hyung CH3COOH?" Lanjut bambam mengulang pertanyaan youngjae.
Aku ke arah mereka bertiga yang menatapku dengan wajah bingung. Sambil tersenyum aku menjelaskan kepada mereka kenapa aku menyebut si jaebum CH3COOH.
"Larutan CH3COOH itu punya sifat, yang pertama bau yang sangat menyengat. Kaya jaebum, coba deh kalian rasain kalo jaebum lewat bau parfume langsung menyengat." kataku yang dibalas anggukan oleh mereka bertiga. "yang ke dua bikin pusing, sama kaya jaebum. Dia sering banget bikin gue pusing gara-gara kelakuan dia yang gabisa ditebak. Ketiga, Bikin seret. Gue kalo abis debat sama dia bisa ngabisin 1 botol air 750 ml dengan sekali teguk, luar biasa kan? Last but not least CH3COOH itu bisa mengganggu kinerja jantung" Terangku panjang lebar.
"Dan?" tanya youngjae.
"Dan?" Tanyaku balik.
"Kan yang pertama, kedua, ketiga lu nyebutin persamaan jaebum sama cuka, tapi ko alesan yang keempat lu ga nyebutin persamaannya?" Kata youngjae.
"Yaampun Hyung, masa ga paham sih. Maksud yang keepat itu kalo Mi-Cha nuna deket-deket sama jaebum hyung kerja jantungnya NunCha ga beraturan." Kata yugyeom menjawab pertanyaan youngjae.
"Alias deg degan chu chu chu" Bambam menambahkan kalimat yugyeom dengan heboh. Kemudian aku menjadi bahan ledekan Yugyeom, Bambam, dan Youngjae.
"Apaan sih gajelas" kataku mendelikkan mata kesal.
"Tapi kan CH3COOH juga banyak manfatnya" Jinyoung muncul dari belakangku bersama Mark Oppa yang berdiri disampingnya. "Bersihin karat misalnya" lanjut jinyoung sambil duduk di depanku, diikuti mark oppa yang duduk di samping youngjae.
"Terus hubungan karat sama gue apa?" kataku kesal.
"Ya....Siapa tau aja hati lo karatan gara-gara cinta yang tak terbalasakan gitu" kata jinyoung sambil melirik mark oppa "siapa tau jaebum bisa bersihin karat-karat itu" lanjut jinyoung sambil tersenyum meledek.
"Lebay lu ah. Emangnya hati gue terbuat dari besi dan baja, karatan segala" kataku sarkas.
"Hatiku ini bukanlah hati yang tersiksa dari besi dan baja hatiku ini bisa remuk dan hancur jreng jreng jreng~~~~~" Tiba-tiba youngjae, Yugyeom dan bambam menyanyikan lagu wonder women secara bersamaan dan tiba-tiba.
"Ige mwoya? hahaha" kataku tertawa renyah.
"NAM MI-CHA!!!!!!!!!!!!" Tiba-tiba suara seseorang yang menggelegar menyebut namaku muncul dari balik pintu.
“Mwo?” kataku santai kepada jackson.
“Ya! Lo budek apa tuli apa gabisa denger sih elah? Gue panggil dari interkom bukannya cepet-cepet samperin malah asik gosipan disini.” Kata jackson kesal.
Tunggu, jadi J Namja yang Chic & Sexy itu Jackson bukan jaebum? Edannn ini mah guanya aja yang kegeeran. Batinku.
“Jadi yang Chic & Sexy itu elo?” tanyaku.
“Iya. Gue” kata jackson kepedean. “Emang ada yang chic & sexy dikelas ini selain gueh?” lanjut jackson.
“Ada” kataku kecepolas. Alah siah!
“Mwo? Nugu?!” Tanya Jackson. Aku hanya diam malu atas apa yang aku ucapkan tadi.
“Jaebum-aaaa~~~~” Mark,Jinyoung,Youngjae,Bambam, dan yugyeom serentak mengucapkan nama Jaebum dengan aegyo yang memprihatinkan.
“Wae?” tanya seseorang dari belakang punggung jackson. Aku kaget setengah mati, jadinya aku mengalihkan pembicaraan dan mengajak jackson keluar meninggalkan kelas. Dari pada nanti jackson bilang macem2 ke jaebum kan tengsin.
“Kajja! Lo bilang Lee saem mau ketemu gua kan? Kajja!” Kataku menarik tangan jackson menuju ruang BK. “Palli!!!” kataku menyeret jackson.
Setelah sampai diruang BK aku dan jackson di persilahkan duduk di depan Lee saem. Kemudian lee saem menjelaskan maksud dan tujuan aku di suruh ke sini.
“Jadi gini cha, kamu tau kan sekolah kita tiap tahun mentransfer seorang siswa yang sangat berbakat untuk dijadikan seorang artis di salah satu agensi terkenal di korea? Berhubung jaebum memutuskan untuk pindah sekolah, dan berhubung bakat kamu setara dengan jaebum. Saem pengen kamu yang wakilin sekolah kita. Gimana? Mau?” Tanya saem.
Aku diam sejenak mendengar penjelasan saem. Jaebum mau pindah? Kenapa?
”Mi-cha? Gimana? Kamu mau?” Tanya saem.
“Ah, Ne. Geunde, Jaebum kenapa pindah?” Tanyaku penasaran.
“Mollayo, Coba kamu tanya sendiri” Tutup saem. Setelah keluar dari ruang BK aku bergegas menuju Atap sekolah, karena sebelumnya Jaebum memberiku pesan untuk menemuinya di atap setelah urusan dengan guru BK selesai.
“Ya!” Aku teriak ketika sampai di atap sekolah dan melihat Jaebum yang sedang berdiri di pinggir bangunan sambil merentangkan tangannya dan memejamkan matanya. “Ya! Im Jaebum!!” Teriakku sekali lagi. Kini ia melihat ke arahku dan berjalan pelan ke arahku.
“Maksudnya apa? Lo pindah?” tanyaku. Entah mengapa suaraku menjadi bergetar, seperti orang yang mau nangis. Waeyoo Mi-Cha?. Tanyaku kepada diri sendiri.
Jaebum berjalan kearahku, tepat disaat dia berada di hadapanku dia menyunggingkan sebuah senyuman yang membuat semua hati wanita meleleh. Na cheorom.
Ani, Ngomong apa kamu cha. Ngaco!
Bukannya menjawab pertanyaanku jaebum malah mengambil sebuah kotak yang tersembunyi dan berada tepat disampingku.
“Ige Mwoya?” Tanyaku ketika jaebum memberikan kotak itu kepadaku.
“Sanmul.” Kata jaebum pelan.
“Hadiah apa?” tanyaku heran.
“Hadiah pertemanan selama 6 tahun” kata jaebum tersenyum simpul.
“Hahaha, kita teman?” kataku tertawa miris.
“Ani, we’re couple.” Kata jaebum tertawa “Kapel berantem” lanjutnya.
“Wae?” Tanyaku lagi.
“Mwo?” Jawab Jaebum singkat.
“Kenapa pindah?” kataku.
“Geunyang...” jaebum mengalihkan pandangannya dariku. “Jaga diri ya cha. Jangan sakit” lanjutnya tanpa melihat ke arahku.
“Saranghae!” Entah keberanian darimana, tiba-tiba aku mengucapkan kalimat sakti itu kepada musuh---tidak, pasangan berantemku. Dengan muka merah aku menundukkan kepala dalam-dalam karena malu dengan reaksi yang akan jaebum berikan kepadaku.
1 detik
2 detik
3 detik
Ada tangan yang menangkup wajahku, kemudian tangan itu menegakkan kepalaku agar aku bisa berhadapan langsung dengan matanya. Mata sipitnya yang selalu aku tatap dengat tatapan benci, kini mata itu menatapku dengan tatapan lembut dan.....penuh kasih sayang?
“Akhirnya” katanya sambil melepaskan tangannya dari wajahku. “Setelah 6 Tahun nunggu, gue bisa denger kata-kata itu dari mulut lo” lanjutnya sambil menatapku dengan bahagia.
Apa? Dia nunggu aku bilang saranghae 6 tahun?
“Maksudnya lo...” tanyaku bingung.
“Ya, gue suka sama lo. Dari kita kelas 1 SMP” kata jaebum blak-blakan.
“Kenapa baru bilang?” Tanyaku.
“Gue belom siap nerima penolakan dari lo, apalagi waktu ada rumor bilang kalo lo suka sama mark. Udah deh ilang harapan gue” kata jaebum dengan senyum miris terukir di bibirnya. “Tapi semuanya udah telat, gue harus pindah.” Kata jaebum menunduk.
“Gue bakal nungguin lo....” kataku. Entah kenapa akupun merasa ini gaadil bahwa jaebum nunggu aku selama 6 tahum. Sedangkan aku, hanya menunggu beberapa tahun saja tidak bisa.
Jaebum menegakkan kepalanya menatapku. “Jeongmal?” Tanya Jaebum dengan nada yang bahagia. Aku menganggukkan kepala pelan. Kemudian tanpa di izinkan jaebum berhambur dan memelukku dengan erat, seakan tidak mau melepaskan aku kembali.
“Gomawo, Jeongmal gomawo Mi-Cha.” Ucap jaebum dalam pelukanku. “saranghae” bisiknya.
“naddo” Jawabku dengan senyum simpul.
10 Tahun kemudian
Aku dan jaebum masih menjadi pasangan sampai saat ini. Meskipun pekerjaanku dan pekerjaan jaebum berbeda, tapi tidak ada yang bisa menghalangi cinta kita berdua. Seperti sekarang.
Aku sekarang kerja di salah satu Acara music sebagai Co-Produser, Sedangkan jaebum berhasil debut dengan ke-6 teman-temanku (Mark,Jackson,Jinyoung,Youngjae,Bambam, dan Yugyeom) menjadi Idol Group yang di gandrungi banyak remaja. Aku merasa bahagia, meskipun hubungan kami sempat putus karena peraturan dari agensinya jaebum tapi bener kata orang, kalo jodoh gabakal kemana. Buktinya sekarang aku balik lagi sama jaebum.
“Cha, hari ini Produser Kim izin nih gabisa masuk. Lo yang gantiin ya” kata Eunha eonni.
“Ne!” Kataku.
Hari ini aku mengisi sebuah talkshow yang mengharuskan salah satu dari tim crew kita menghadiri sebuah acara, berhubung pak produser gaada jadinya aku yang menggantikan posisi beliau. Al hasil, aku disini. Di Ruang rias untuk mempercantik diriku karena akan tampil di tv, sebenernya aku sering tampil di tv bukan hanya kali ini saja. Tapi gatau kenapa feeling aku itu deg-degan aja sekarang.
“Mi-Cha-ssi 10 menit lagi ya” kata crew acara itu. Aku mengangguk dan membereskan riasanku. Setelah itu aku mendengar suara ramai di atas panggung, karena penasaran aku mengintip sedikit. Dan ternyata disana ada Boygroupnya jaebum. Mereka diundang juga kah? Audeh.
“Hitungan ke-3 masuk ya. 1....2....3....” aku melangkah maju ke atas stage, tapi anehnya suasana stage yang tadi sangat ramai kini menjadi hening. Bahkan lampu stagenya masih mati.
“Yakin acaranya udah dimula?” gumamku ketika aku berjalan pelan menuju tengah stage. Tiba-tiba ada 2 orang lelaki yang mengamit tanganku, ketika aku liat ternyata mereka Bambam & Yugyeom. Aku menatap mereka bingung, sedangkan mereka hanya tersenyum kepadaku.
Aku baru sadar, stage ini tidak seperti stage. Tapi seperti sebuah jalan menuju altar. Aku juga baru sadar, kalo ternyata Bambam & yugyeom mengenakan tuxedo yang sangat pas di tubuhnya.
“Igi mwoya?” Tanyaku bingung.
“Liat kedepan aja nuna” Kata yugyeom sambil menatap lurus ke depan. Aku mengikuti arah pandangannya dan ternyata dia berjalan menuju kearah sebuah altar, disana ada ayahku dan jaebum?
“Kamu ngapain?” kataku bingung ketika sampai di hadapan ayah dan jaebum yang sedang berhadapan. Seolah dia tidak melihatku, dia mengabaikanku dan berbicara kepada ayahku.
“Abeoji, Hari ini, di suatu sore yang cerah. Saya, Im Jaebum meminta doa restu kepada kalian untuk mempersunting Nam Mi-Cha” kata jaebum dengan sekali tarikan.
Aku yang melihatnya terbengong, mimpi apa aku semalam hingga di lamar---tidak, menikah di atas stage panggung seperti ini.
“Ya nak, saya titip anak saya. Rawat dia seperti kami merawatnya” Jawab ayah sambil tersenyum bahagia. Aku menatap ayah sayang kemudian berlari kepelukannya sambil bilang “Kamsahamnida Appa, Saranghamnida” kataku sambil berlinang air mata. Setelah itu aku beralih ke mamaku yang pipinya sudah basah karena air mata yang dari tadi mengalir.
“Eomma, Mianhae. Geurigo, kamsahamnida. Saranghaeyo” Kataku sambil memeluk mamaku. "Setelah hari ini, aku bukan lagi tanggung jawab Eomma & Appa, Terimakasih buat semuanya Eomma, Appa" Kataku melihat ke arah Ayah dan ibuku secara bergantian. Jaebum menghampiriku dan mengamit tanganku menuju altar.
"Gomawo" Bisik jaebum pelan. Aku menatapnya penuh kasing sayang sambil mengangguk pelan.
Setelah mengucapkan janji pernikahan, aku dan jaebum berpelukan. Aku mengambil kotak yang 10 tahun silam jaebum kasih, aku belum membukanya. Karena aku janji, aku akan buka hadiah ini sebagai hadian pernikahan kita suatu saat nanti. Dan hari ini adalah hari pernikahan kita.
Aku buka kotak itu, dan ternyata di sana isinya larutan......Cuka? ew baunya sangat menyengat. Kenapa selama 10 tahun ini aku sama sekali ga nyium bau apa-apa ya? Hebat sekali packingnya suamiku, udah sah jadi suami ya sekarang hehehe.
Disana tertulis “Nam Mi-Cha, Aku CH3COOH sama kamu. Please be mine?”
Aku mengerutkan dahi heran, “Ige Mwoya?” tanyaku kepada jaebum suamiku.
“Iya, Aku CH3COOH sama kamu. CH3COOH kan asam cuka jadi....”
CUP! Aku mencium pipi suamiku sambil tersenyum bahagia. “Naddo, Aku juga CH3COOH sama kamu--Ani, Saranghaeyo Uri Jaebum-ah!”
-The End-
Note : [Aku CH3COOH sama kamu artinya : Aku C(s)uka sama kamu. Di plesetin biasa, gombalan-gombalan anak IPA :v
Semoga menikmati bacaannya kawan dreamers :)))
Salam,