Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
LOVE In Summer
Posted by KaptenJe | Senin,15 Juni 2015 at 10:53
7
2473
Status
:
Ongoing
Cast
:
Lee DaIn (OC), Kim WooBin, V-JungKook 'BTS', Oh HaNi, Lee KwangSoo
LOVE in Summer

CHAPTER 2 : Kim Woo Bin??

 

 

 

“WOOOOOO,, BTS..BTS.. IKON..IKON” Sorak sorai menggema dilapangan basket tersebut. Duduk ditengah-tengah kebisingan sedikit membuat Lee DaIn bosan,  tapi tidak dengan sang adik Lee Ga In yang juga ikut bersorak sorai dengan TaeHyung ><. DaIn lebih menyukai ruangan yang tenang dan sunyi.  Ia melihat senyum JungKook yang melambai kearahnya ia pun membalasnya. Jika bukan karena bujukan JungKook dan teman-teman JungKook tadi malam. Mungkin DaIn lagi-lagi menghabiskan waktunya diperpustakaan atau ketoko buku.

 

Pertandingan pun dimulai, sorak sorai dan teriakan nama yang tidak  dikenali, tepuk tangan, dan teriak-teriak tidak jelas dari para penonton kembali mulai memekik gendang telinga DaIn. Tidak ada yang bisa dilakukan DaIn kecuali menutup telinga dengan kedua jari telunjuknya. Ini bukan tempatnya, jadi ia tidak bisa menikmati suasana seperti ini bagaimana.

 

~

 

~Bad News~

“Pagi ini, sudah banyak kerumunan para wartawan didepan apartemen actor Kim Woo Bin. Mereka berkumpul karena adanya rumor yang tak sedap terhadap actor ini. Banyak yang mengira jika ia adalah seorang ‘GAY’. Belum ada konfirmasi atas kebenaran rumor tersebut dari pihak manapun. Baik dari sang actor ataupun pihak manajemen, mereka masih tetap bungkam. Oh itu Kim Woo Bin kami akan menanyakannya langsung.. Kim Woo Bin-Ssi…..”

 

WooBin mematikan layar TV besar yang tertera didinding ruang tamu itu lalu menatap seorang namja yang tengah duduk disofa itu yang juga menatapnya.

“Apa yang kau lihat?? Oh??” WooBin melangkahkan kakinya kearah dapur.

Namja itu menatap mata WooBin dengan resah ketika mendapatkan tatapan Woo Bin biasa saja

“Jika ini tidak benar maka berilah informasi yang meyakinkan kepada mereka. Gara-gara gossip ini tidak ada artis wanita yang ingin bersanding denganmu dalam MV ku meskipun ku katakan wajah mereka tidak akan diperlihatkan. Aiisshhh Jinjja..” Omelan namja ini tidak mengubah apapun. “Kim Woo Bin..” Panggil tegas dibalik punggungnya.

WooBin hanya menoleh sebentar dan tersenyum ketika melihat wajah sahabatnya ‘Lee JunHo’ yang gelisah.

“Kau benar-benar membuatku gila, Kim Woo Bin!! single ku akan diluncurkan 1 bulan lagi.” Desah JunHo.

Woo Bin berjalan menghampiri sahabatnya itu sambil menyodorkan segelas kopi hangat kepada JunHo. “Minumlah dulu!” Ucap Woo Bin dengan tenang.

Melihat ketenangan Woo Bin membuat JunHo ingin memukul wajah sahabatnya itu. Lalu ia mendecakkan lidahnya. “Jika sampai minggu depan juga kita tidak mendapatkan pasanganmu, maka kau harus memaafkan aku karna menggantikanmu!!” Kata JunHo yang lalu menyesap kopi buatan WooBin.

“Okay,, kau tidak usah khawatir. Hyun Woo Hyung dan managermu sudah mengatasi itu.” Lagi-lagi ucap wooBin tenang.

JunHo memicingkan matanya yang sipit kearah Woo Bin “Eotte??” Tanyanya

WooBin mengembangkan senyumnya tanpa menjawab pertanyaan Junho dan menyesap kopinya.

 

***

 

*Pweeetttt* peluit berbunyi dari wasit,menandakan pertandingan BTS-iKON berakhir dan dimenangi oleh kelompok Jungkook (BTS). Para pemain saling memberi semangat sebelum mereka meninggalkan lapangan dan saling melempar senyum. Dain,Gain Dan TaeHyung segera turun kelapangan menghampiri JungKook dan kawan-kawan.

 

“OPPA JJANG!!” Ucap Gain sambil menunjukkan jempolnya.

“GAIN-AAHHH” JungKook langsung menggendong GaIn..

“Oppa,, turunkan aku!!! Ahh,, Oppa kau masih berkeringat,” GaIn mengelap tubuhnya yang terkena keringat JungKook.

JungKook malah tertawa melihat tingkah lucu GaIn, “Oppa Mianhae!! Oppa terlalu bahagia melihatmu. Hehehe!!” JungKook menurunkan topi GaIn hingga menutup sebagian wajah GaIn, dan ia langsung mendapatkan pukulan dibokongnya.

“Oppa!!” Seorang Yeoja turun kelapangan dan menghampiri JungKook sambil memberi minuman dingin kepada JungKook. Tapi yeoja itu agak sedikit sinis melihat DaIn. Tapi DaIn mengabaikannya tanpa peduli sedikit pun.

Ting... Ponsel DaIn berbunyi menandakan 1 pesan baru masuk, ia mengeluarkannya dari tas sandang kecil miliknya.

“Ponsel baru??” Tanya TaeHyung. “Sempurna,kau sudah kekinian Noona.” Ledek TaeHyung.

“Aeeii,,” DaIn menatap benda itu sejenak.

“Noona, apa kau akan ikut makan bersama kami.!!” Tanya JungKook

“Oh,, Noona mianhae,, Noona tidak bisa tinggal lebih lama, ada urusan mendadak, Noona harus pergi.”

“Jigeumyo??” Tanya JungKook dan diangguk oleh DaIn

 “Wae geuraeyo??” Tanya GaIn yang seperti tidak setuju.

JungKook mendengus pelan, “Benar, Kenapa buru-buru dan tiba-tiba?”

“Mian,,,” Ucap DaIn dengan menyesal, lalu ia melirik kearah GaIn. “Singkirkan wajah memelasmu, Onnie tidak akan mengijinkanmu ikut mereka. Andwae!!” DaIn menggerakan jari telunjuknya kekiri dan kekanan.  Dan membuat GaIn langsung mendesah kesal.

“Noona akan menghubungi kalian nanti,.” Ia menoleh kearah teman-teman JungKook melambaikan tangan dan tersenyum singkat. “Selamat atas kerja keras kalian, Noona minta maaf karna tidak bisa ikut menikmati perayaan kemenangan kalian.”

“Gwaenchanayo, Noona. Noona menonton kami pun, kami sudah sangat berterimakasih.” Kata Suga

“Baiklah sampai jumpa.” DaIn merangkul JungKook/TaeHyung dan menempelkan pipinya dipipi JungKook dan TaeHyung bergantian dengan cepat.

“Hhaa, kau masih berkeringat, aku lupa!!” Kata DaIn kepada JungKook,lalu ia mengelap pipinya yang basah karena keringat JungKook. Setelah itu ia melambai kepada teman-teman JungKook dan TaeHyung. Dan keluar dari arena lapangan Basket bersama GaIn. GaIn melambaikan tangannya kearah Jungkook,TaeHyung dan teman-teman dengan wajah sedih.

 

“Oppa!! Dia siapa,? kenapa ia berani-beraninya mencium pipi mu dan TaeHyung Oppa??”

“Kekasihku!!” Ucap TaeHyung dan JungKook bersamaan. Lalu meninggalkan yeoja yang memberi JungKook minuman tadi begitu saja. ><

“Eu,, Noona? Heol,, wajahnya terlihat lebih muda dariku!” Gumam yeoja itu.

 

~

 

“Ada apa? Kenapa ayah menyuruhku kemari??”

“Aeeiii,, duduk lah dulu. Kau mau minum apa?? Oh, putri ayah kenapa terlihat murung sekali? Kau mau ice cream?? Akan Ayah pesankan!!” KwangSoo beranjak dari duduknya dan mulai memesankan makanan kesukaan kedua putrinya.

 

DaIn mencodongkan tubuhnya kedepan sedikit mendekat kearah GaIn. “GaIn-ah,, apa kau berpikir yang sama denganku??” DaIn melihat kearah ayahnya yang juga melihat kearah mereka dengan tersenyum.

“Ahh,, ada apa dengannya. Perasaanku mengatakan akan terjadi kejutan yang tidak menyenangkan.!!”

“Uhm?? Meolla. Anggap saja ayah ingin menghabiskan waktunya dengan kita Onnie!!” Jawan GaIn santai sambil bermain game ditablet ayahnya.

 

Beberapa menit kemudian, Ayah mereka sudah kembali dengan tiga mangkuk Ice Cream Strawberry dengan taburan red velvet. “Silahkan nikmati dulu??”

DaIn menerima mangkuk Ice Cream itu dengan menatap ayahnya curiga. Tidak dengan GaIn dia langsung sangat gembira dan  menyantap Ice Cream tersebut.

 

Sendok pertama masuk kedalam mulut DaIn, tapi entah kenapa ia ingin mengetahui tujuan ayahnya yang mengajak mereka bertemu ditengah-tengah kesibukannya. DaIn mencoba berdeham untuk mencuri perhatian ayahnya dari GaIn.

 

“Hhheu,, Wae??” Tanya ayahnya yang langsung mengalihkan perhatiannya kearah DaIn.

“Ayah belum menjawabku. Kenapa ayah tiba-tiba mengajakku dan GaIn bertemu??”

Ayahnya setengah mendengus dan setengah tertawa. “Panik-an, mudah penasaran, dan curigaan!! Hha,,, sifat anakku yang tidak terkendalikan!!”

“Ckckckck,,, kalau begitu jangan biarkan putri cantik ayah ini, mati penasaran didalam kecurigaan!!”

“Hahaha,,, tentu tidak, ayah butuh bantuanmu sayang!! Ayah mohon kali ini bantu ayah lagi!!”

“Lagi???” DaIn menyenderkan punggungnya kesandaran kursi, melipat kedua tangan didepan dada, dan menyipitkan matanya. “Lagi??? Apa maksudnya??”

“Hhehe,,, Ayah ingin kau menjadi model MV teman ayah lagi!!”

“MWO??” DaIn membuka mulutnya lebar tapi kemudian ia tertawa pahit. “AYAH!!” DaIn meneriaki ayahnya ditengah-tengah keramaian,bukannya malu ia malah memelototi ayah-nya dengan sinis dan mengerutkan bibirnya.

 

“O-ow,, perdebatan anak dan ayah mulai lagi!!!” Gumam GaIn pelan ketika melihat ayah dan Onnienya saling beradu pandang yang satu tajam yang satu menenangkan. “Fiiuuhhh,,,” GaIn kembali main gamenya.

 

“Aiishh Jinjja!!” Desah DaIn kesal.

“Jadi begini, biar ayah jelaskan dulu!! Ayah ingin kau bekerja sama dengan ayah.”

“Bekerja sama apa??” Tanya DaIn ketus

“Teman ayah meminta bantuan ayah mencarikan model wanita dalam MV nya, dan sampai sekarang mereka belum menemukannya,karna tidak mau dipasangkan dengan model prianya. Dan model pria itu adalah Kim Woo Bin.”

“Kim Woo Bin??” Ucap GaIn tiba-tiba yang langsung mencuri perhatian DaIn.

Kwangsoo mendesah pelan, “Aku salah tempat untuk memintanya” Gumam Kwangsoo pelan.

“Aku akan menolak untuk itu. Kenapa tidak dengan wanita-wanita muda ayah saja, kenapa harus aku.? Oh??”

“Tenanglah, ini sama seperti dulu, kamera hanya akan menyorotkanmu dari belakang, wajahmu tidak akan diperlihatkan selama proses syuting.”

“Jadi ayah ingin aku melakukan hal itu lagi?? Shireo!!” Dengan sekali sentakan DaIn menyambar tas sandang kecilnya, dan bergegas pergi meninggalkan Ayah dan GaIn.

 

“Onnie,, Eodikayo??” Pekik GaIn, namun tak ada gubrisan dari DaIn.

 

***

 

TaeHyung memandang ke sekeliling kampus itu, tapi ia tetap tidak menemukan sosok yang ingin ia lihat, seorang yeoja aneh menurut penilaiannya.

“Hhaa,, apa dia sudah pulang? Atau mungkin…” TaeHyung mengembuskan napas dan mengingatkan diri sendiri untuk meminta nomor ponsel yeoja itu supaya ia bisa menghubunginya jika seperti ini lagi.

“Hyung!!” panggil JungKook ketika keluar dari kelas dan mendapatkan TaeHyung sedang berdiri dengan gelisah.

“Ahh,, JungKook-ah!!”…

 

 

 

“Dia siapa?” Tanya JungKook ketika mereka sudah duduk dilapangan basket. Dan tanpa menoleh karena sibuk memakan Ice Creamnya.

“Siapa lagi? Gadis aneh itu. Oh Hani. Di mana dia?”

Sebelum JungKook sempat menjawab pertanyaannya, terdengar suara dari balik punggung TaeHyung yang berkata pelan, “Aku di sini.”

TaeHyung dan JungKook berputar cepat dan langsung berhadapan dengan sepasang mata coklat kecil yang balas menatapnya dengan kaget.

“Baguslah jika kau sudah berada disini!!”  kata TaeHyung cepat-cepat.

“Hyung…” JungKook memicingkan mata menggoda kearah TaeHyung dan seolah berbicara dan menanyakan “apakah ini sasaran barumu?

TaeHyung kembali membalas picingan mata JungKook dan seakan-akan mengerti apa yang dipikiran JungKook “Apa? Jangan yang berpikiran macam-macam, dia hanya teman dari tugas kelompokku, dan dia hanya gadis aneh yang pernah ku kenal.”

“Hei,,” HaNi mengayunkan tangannya diantara JungKook dan TaeHyung.

“Noona, Ice Cream,” tawar JungKook ketika ia mengalihkan pandangannya dari tatapan TaeHyung.

“Gomawoyo……Uhhmm..???”

“JungKook, Jeon JungKook!!” Ucap JungKook seraya memperkenalkan diri.

“Ah,, Gomawoyo, Jeon JungKook-Ssi. Aku HaNi, Oh HaNi!!” Ucap Hani kembali.

“Kapan kita bisa mengerjakannya??” Tanya TaeHyung tanpa melihat HaNi. “Aiisshh kenapa aku menjadi gugup seperti ini?” Desahnya dalam hati.

“Semua tergantung padamu, aku hanya bisa mengikuti jadwalmu.”

“Ckckck,,, kenapa begitu? Waahh,, sepertinya semua orang sudah tahu dengan kesibukanmu hyung. Hheeuu,, yaa,, kau harus bersabar Noona jika dia mulai kumat dengan wanita-wanitanya!!” Ucap JungKook dan mendapat pukulan telak dilengannya.

“Aphayo. Aku hanya bercanda!!”

“hehehe,,,” Hani tersenyum manis ketika melihat pertengkaran JungKook dan TaeHyung. “Kau bisa marah juga, Kim TaeHyung. Hehe, bisa temani aku keperpustakaan nasional?”

“Perpustakaan Nasional??” JungKook melirik jam ditangannya. “Kenapa tidak besok saja, kurasa sekarang sudah tutup.”

HaNi juga melirik jam ditangannya, “Benar, kalau begitu kita bertemu disana saja, bagaimana?” Kata HaNi.

“Akan kuusahakan.” Kata TaeHyung.

“Baiklah, aku tunggu jam lima sore. Aku pulang dulu!!” Ucap HaNi ketika ingin meninggalkan TaeHyung dan JungKook.

“Sendirian??” Tanya TaeHyung.

Hani tersenyum kecil, dan tiba-tiba saja ponselnya berdering ia memandang benda itu sejenak. “Tentu tidak, aku sudah dijemput. Sampai bertemu besok.” HaNi langsung berbalik dan berlari kecil, tapi belum sangat jauh dari TaeHyung dan  JungKook, HaNi berhenti. “Oh iya, Kim TaeHyung. Apa aku benar-benar aneh seperti yang kau gambarkan??” Tanya HaNi dengan senyuman yang tak hilang dari wajah imutnya. Tapi ia tidak mendengar jawaban dari TaeHyung, dia malah kembali berlari hingga hilang dari pandangan TaeHyung dan JungKook.

TaeHyung memasang wajah bingungnya dan sedikit berpikir. “Apa dia mendengar aku mengucapkan dia gadis aneh?” Tanya TaeHyung pada JungKook, lalu ia mendadak mengerang. “Aahh.. aku lagi-lagi lupa meminta nomor ponselnya!!” Erangnya yang tidak dipedulikan oleh JungKook yang sibuk memakan Ice Creamnya.

 

***

 

“Kau terlihat murung, Lee DaIn-ssi? Wae geuraeyo?” Tanya seorang wanita penjaga toko ketika melihat DaIn datang dengan membawa 5 keripik kentang kemejanya.

“Bukan apa-apa, Onnie, Hhe!!” DaIn mengembangkan senyumnya. “Semuanya berapa, Onnie?” DaIn meletakkan ponselnya keatas meja kasir dan merogoh tas untuk mengambil dompetnya.

“7000-Won”

“Sebentar,Onnie.” DaIn masih mencoba mencari-cari dompetnya. “Aku sudah yakin sekali sudah memasukkan dompetku!!” DaIn terus mengaduk-aduk isi tas sandangnya hingga menumpahkan isi didalam tasnya. Pulpen,sisir,kaca, bungkus permen kosong dan buku kecil berhamburan dimeja tapi tidak menemukan ‘DOMPET’ nya.

“Kenapa tidak ada?” Gumamnya pelan lebih tepatnya kepada diri sendiri lalu ia seperti ingat sesuatu “Ayah? Benar, Hha,, dia mulai lagi.” Tiba-tiba ia mendengar dering ponsel, DaIn melirik keponselnya yang tergeletak dimeja kasir. Oh, bukan ponselnya yang berdering.

 

“Kau sudah sampai dirumah?... baiklah, aku akan kesana.”

DaIn menoleh kearah suara bernada rendah itu. Seorang namja yang berdiri dibelakangnya. Ternyata bunyi tadi adalah bunyi ponsel namja tersebut. DaIn melihat namja itu memasukkan ponselnya kesaku celana panjangnya. Dan sebelah tangannya memegang keranjang kecil berisi lima botol.

 

Namja itu memandang DaIn, lalu tersenyum ramah.

Senyum orang ini menarik. senyum yang sangat menawan, sangat…” DaIn menggeleng untuk menjernihkan pikiran dan kembali memusatkan perhatian pada barang-barangnya yang berserakan di meja kasir. DaIn merasa tangannya ditepuk-tepuk. Ia mengangkat wajahnya dan melihat Onnie penjaga toko sedang tersenyum kepadanya.

“Bagaimana jika Tuan ini membayar terlebih dahulu?”

DaIn memandang Onnie itu, lalu berpaling kearah namja yang berdiri dibelakangnya. “Ne, Choesonghamnida!!” DaIn sedikit menepi kesamping dan namja itu melangkah maju.

 

“Berapa?” tanya namja itu sambil meletakkan keranjang yang dipegangnya dimeja. Tiba-tiba terdengar bunyi dering ponsel lagi. Namja itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan meliriknya sekilas. Lalu ia meletakkan ponsel itu dimeja dan merogoh saku yang sebelah lagi. Ia mengeluarkan ponsel yang berbeda dan ternyata ponsel itulah yang berbunyi hingga menusuk-nusuk gendang telinga DaIn. Namja itu membayar belanjaan sambil tetap berbicara diponsel, lalu berjalan kepintu, tapi tiba-tiba ia berbalik dan mengambil ponsel satu lagi tadi diletakkan dimeja kasir. “Choesonghamnida” Gumamnya sambil tersenyum kepada Onnie penjaga toko dan juga DaIn.

 

Lagi-lagi senyum itu, senyum yang bisa menghangatkan hati yang beku sekalipun. Tunggu, kata-kata apa itu tadi?” DaIn memejamkan matanya kuat-kuat dan ketika ia membuka mata kembali, namja itu sudah berjalan ke luar dan masuk ke mobil sedan putih yang diparkir di depan toko. DaIn mengumpulkan  kembali   barang-barangnya yang berserakan di meja kasir sambil berkali-kali membungkukkan badan dalam-dalam  sebagai tanda terima kasih karena sudah dizinkan mengutang sekaligus permintaan maafnya.

 

 

Begitu keluar dari toko, DaIn langsung membuka sebungkus keripik dan mulai makan. “Hha,, aku tidak punya uang untuk naik taxi ataupun bus. Ayah!! Kau keterlaluan, kau sangat curang, dan kau sangat pandai mencuri dompetku!” omelnya pada diri sendiri.

Ketika mengumpat begitu,  ponselnya   berbunyi.  DaIn mengaduk-aduk tasnya dengan ganas untuk mencari ponsel nya.

“Yeoboseyo.” Tidak terdengar jawaban dari ujung sana. “Yeoboseyo. Nuguseyo? Yeoboseyo? YEOBOSEYOOOOOO!!!” DaIn baru saja ingin memutuskan hubungan telpon itu ketika terdengar suara seorang namja yang ragu-ragu di seberang sana.

Choesonghamnida, Bukan kah ini ponsel Kim Woo Bin?

DaIn menjauhkan telpon dari telinga dan melihat ponselnya lekat-lekat, “Siapa lagi orang ini?” lalu ia menempelnya kembali “Anda salah sambung. Ini ponsel Lee Da In,” ujar DaIn ketus dan langsung menutup flipfont ponselnya dengan keras. “Hha,, ada-ada saja.. Tunggu, tadi dia bilang siapa? Kim Woo Bin? Hhaa.” DaIn memiringkan kepalanya untuk mengingat sesuatu dengan nama Kim Woo Bin, tapi lalu ia mengabaikannya.

DaIn membuka ponselnya kembali dan menekan angka dua yang akan langsung terhubung ke nomor Taehyung, tapi ia heran ketika melihat tulisan yang tertera di layar ponselnya setelah ia menekan angka itu. Bukan tulisan “Kim Tae”  , tapi   nama     “Park Hyun Woo”.  DaIn cepat-cepat memutuskan hubungan dan menelan ludah. Kemudian ia memerhatikan ponsel yang dipegangnya. Memang itu ponsel miliknya, setidaknya bentuk dan warnanya sama persis dengan ponsel miliknya. Ia membuka daftar telepon di ponselnya dan melongo melihat nama-nama yang tidak dikenalnya. Otaknya terpaksa harus berpikir.

 

“Benar!! Aaahhhh,,” DaIn meringis kesal. Ia teringat bentuk ponsel namja itu diletakkan dimeja sama dengan bentuk ponselnya sendiri, dan sebelum keluar dari toko namja itu berbalik untuk mengambil ponsel pertamanya yang tertinggal dimeja, sekarang DaIn memegang ponsel dengan daftar nama yang tidak dikenalnya. “Namja itu salah mengambil ponsel, dia mengambil ponsel ku.” DaIn memukul-mukul dadanya dan mengerang putus asa. “Bagaimana ini? Aaahh bisa gila aku. Gila.” Ia melihat ke kanan dan ke kiri. Mobil pria itu sudah tidak tampak.  DaIn rasanya ingin menangis saja. Ke mana ia harus mencari orang itu?

“Tunggu, tentu bisa.” Dengan cepat DaIn langsung menghubungi ponselnya dengan ponsel namja tadi. DaIn berjalan mondar-mandir ditepi jalan dengan gelisah sambil menunggu telponnya tersambung. ”Ppalli.. ppalli. Jebal… Ahh,, Yeobose…..”

 

***

 

“Ah,, Hyung,, kenapa kau lama sekali?” Tanya WooBin yang duduk gelisah menunggunya.

“Ah,, Mianhae,, tadi aku berhenti membeli..” HyunWoo mengayunkan kantung plastic kearah WooBin yang berjalan kearahnya.

“Eotteyo, Apa Tn. Lee bisa?” Tanya WooBin yang tidak sabaran dengan jawabannya.

Hyun Woo memerhatikan WooBin dan mengempaskan dirinya ke sofa. Tatapan WooBin terlihat menerawang dan cemas. Sebagai manajer Hyun Woo memahami alasan kekhawatirannya. Ia membuka tutup botol soju yang dibelikannya tadi lalu meminumnya dari botolnya langsung.

“Dia sedang mengusahakannya. Ia terlalu susah membujuk wanita itu.”

WooBin mendongak menatap langit-langit dan mengembuskan napas berat. “Geureom Eottokkeyo, Hyung??”

HyunWoo Meneguk minumnya lagi. “Kau tenang saja, dia pasti berhasil, ini bukan untuk yang pertama kali baginya, dia akan menghubungi ku besok atau lusa.”

“Hha,, kuserahkan semuanya padamu Hyung. Geundae, bagaimana kita menghadapi gossip gay ini, aku lelah melihat infotaiment seharian ini.”

“Uhhmm,,, bagaimana jika kita cari wanita yang tidak dikenal siapa pun dan memintanya menjadi kekasihmu selama beberapa saat. Kau hanya perlu memamerkannya di depan wartawan. Beres, bukan?”

“Bagaimana jika wartawan mulai menyelidiki asal-usul  wanita itu? Lagi pula dimana kita mencari  wanita  yang bersedia dan bisa dipercaya untuk diajak bekerja sama?” Tanya WooBin kembali

HyunWoo memandang artisnya yang sedang mempertimbangkan idenya. Setelah beberapa saat.

“Wanita  yag  seperti apa yang akan kita pilih? Boleh aku pilih sendiri? Atau kita pilih saja wanita pertama yang berjalan melewati pintu itu?” Ia menunjuk pintu depan rumahnya dengan dagu. “Hahahahaha” tawa HyunWoo mendadak meledak.

“Hyung?? Ada Apa” Tanya WooBin yang menatap HyunWoo bingung

“Astaga, Kim Woo Bin, aku hanya bercanda.”

“Mwo?”

“Usul tadi aku hanya bercanda. Sudahlah lupakan saja itu dulu,pasti akan ada jalan keluarnya.”

“Mwoya?? Terserah kau saja, aku terlalu lelah memikirkan hal itu. Aku mau keluar menghidup udara segar. Oia, apa ponselku sudah selesai?” Tanya WooBin yang sudah berdiri menghadap jendela.

Hyunwoo mengeluarkan ponsel WooBin dari saku celananya. Tapi tiba-tiba ia teringat pada telepon yang diterimanya dalam perjalanan ke apartement WooBin tadi. Ketika HyunWoo hendak menceritakannya, bel intercom berbunyi.

“Siapa yang datang malam-malam begini?” gumam Woo Bin

 

~

 

“Huuffttt,,, Aku benar-benar tidak mengerti, kenapa hari ini aku sial sekali. Sepertinya pulang ini aku harus mandi kembang tujuh rupa untuk membuang kesialan dalam tubuhku seperti yang pernah diajarkan ibu. Sekarang aku berdiri didepan pintu apartement namja itu.” Desah DaIn dengan jengkel. “Benar. Kenapa aku yang harus datang, bukankah orang itu yang duluan mengambil ponselku.

DaIn kembali menghembuskan napas. “Gwaenchana Lee DaIn.Hal terpenting sekarang adalah mendapatkan   ponselmu kembali.” Hari sudah semakin larut dan ia sudah menguap empat kali dalam lima belas menit terakhir.

Pintu terbuka dan DaIn mengenali wajah namja yang membuka pintu itu. Walaupun agak sulit, DaIn memaksakan seulas senyum sopan kepada HyunWoo

“Annyeonghaseyo? Saya Lee DaIn yang menelpon tadi. Saya ingin mengembalikan ponsel Anda. Ini.” DaIn mengulurkan tangannya yang memegang ponsel.

“Oh,  Kamsahamnida.”  kata HyunWoo ramah.  “Aku benar-benar minta maaf karena sudah merepotkan anda!!”

Sangat-sangat merepotkan!!” Gumam DaIn dalam hati. Namun ia menyunggingkan senyum paksa yang berharap terlihat normal.

“Silakan masuk dulu. Ponsel Anda ada di dalam.”

“Yeee,,,” DaIn tahu ia tidak boleh masuk ketempat orang asing yang tidak ia kenal, apalagi jam selarut ini

“Ahh,, Gwaenchanayo, kami bukan orang jahat.”

“Hheeuu” DaIn tersenyum hambar dan melangkah masuk membiarkan dirinya dibawa keruang duduk dengan perabotan mewah. Ia juga melihat Woobin yang sedang berbicara ditelpon.  “Tampan,potongan rambutnya bagus dan rapi. Ahh meskipun secara pribadi aku tidak terlalu suka dengan warna rambut yang agak pirang. Tunggu,sepertinya aku pernah melihat wajah itu. Tapi dimana?”

 

“Mungkin Anda salah sambung,” DaIn mendengar WooBin berkata di ponselnya. 

“Tidak ada yang namanya Lee DaIn disini?”

DaIn menatap HyunWoo dengan pandangan bertanya sambil menunjuk kearah ponsel yang sedang dipegang WooBin.

“geuraeyo, itu ponsel Anda,” kata HyunWoo sambil tersenyum kecil.

WooBin masih sibuk sendiri dan tidak menyadari kedatangan DaIn. Keningnya berkerut kesal,dan nada bicaranya sekarang agak marah. “Choesonghamnida, Kim Tae Hyung-Ssi, Saya juga tidak kenal Lee DaIn. Bagaimana saya bisa meminta dia menjawab telepon? Anda salah sambung” WooBin langsung menutup flipfont ponselnya “dasar orang aneh!”

“Oh Kim Woo Bin!!”

“Kim Woo Bin??” Gumam DaIn pelan, lalu melihat kearah WooBin

“Itu ponsel milik Nona ini?” Kata HyunWoo

Woo Bin berpaling ke arah HyunWoo lalu ke arah DaIn. Ketika mata mereka bertemu, matanya langsung melebar. “Oh, Neo….?” WooBin langsung menunjuk DaIn dengan reflek.

“Wae geurae??” Tanya HyunWoo heran.

Tiba-tiba ponsel DaIn kembali berdering dan membuat WooBin tersentak kaget. “Silahkan dijawab!!” Katanya cepat yang langsung menyodorkan ponselnya.

DaIn menerima ponsel itu,sebelum mengangkatnya ia memandang WooBin dengan bingung. “Yeoboseyo…”

 

“Kau kenapa??” Tanya HyunWoo pelan.

“Dia adalah gadis kecil yang mengiraku adalah tukang cabul.” Bisik WooBin pelan sangat pelan.

Percakapan DaIn tidak berlangsung lama. Setelah menutup telepon DaIn memandang HyunWoo dan WooBin bergantian dengan sikap serba salah. Sambil tersenyum kaku. “Uhm,, terima kasih banyak. Saya pulang dulu.”

“Tunggu,”  HyunWoo menyela DaIn dan memandangnya tanpa expresi.

“Apa kau tidak mengenal siapa dia?” Tanya HyunWoo dan menunjuk kearah WooBin.

“Oh?” DaIn menatap WooBin lekat-lekat.

“Kim Woo Bin?” Tegas HyunWoo

“Kim Woo Bin?” Ucap DaIn. “Apa dia seorang penulis, atau salah seorang penerbit?” Tanyanya yang begitu polos.

“Ye?” Ucap Woo Bin dan Hyun Woo dengan serentak.

“Jeongmal meollayo?” Tanya Hyunwoo sekali lagi.

Apa yang kalian inginkan, memangnya dia mengenalku, aku bertanya kalian malah balas bertanya.”  DaIn menyunggingkan senyumnya. “Choesonghamnida, aku tidak tahu. Apa aku sudah boleh pulang!!”

“Jamssimanyo!!” WooBin kembali menghentikan gerak DaIn.

Apalagi???!!!” DaIn kembali memutar tubuhnya dan menunggu WooBin yang masuk kedalam kamar hingga keluar kembali.

“Apa benar ini kau??” WooBin menyodorkan sebuah Novel dan ponsel lipat jadul kepada DaIn

 

Seketika DaIn memundurkan tubuhnya dan melihat WooBin dengan mata yang melebar. “A,,A,,Ahjuhssi??”

DaIn menutup mulutnya dan terus mundur tidak teratur, ia hampir menjatuhkan lampu yang berada dimeja kecil disebelah sofa. Ia menjadi panic dan takut.

“Ooohh,, tenanglah DaIn-ssi, ini tidak sama apa yang ada didalam pikiran anda. Waktu malam kemarin, semua hanya untuk melindungi diri!!” Ucap WooBin dengan tegas.

DaIn menatap namja itu dengan penuh tanda Tanya. “Melindungi diri?? Apa maksud anda??”

 

Mendengar cerita dari WooBin, barulah rasa takut dan kepanikan dari DaIn sedikit menghilang.

“Ah,,Choesonghamnida. Saya orangnya mudah panikan. Apa tendanganku melukai kaki anda?”

“Anieyo!! Georeom,, apa anda benar-benar tidak mengenal siapa Kim Woo Bin!!”

Sepertinya DaIn mulai gerah dengan pertanyaan ‘Apa anda tidak mengenal Kim Woo Bin’. DaIn menegaskan dengan gelengan pelan dikepalanya. “Sungguh, aku tidak mengenal dunia entertain. Dan aku benar-benar tidak tahu siapa Kim Woo Bin…” diapun penasaran dengan Kim Woo Bin, lalu ia langsung menoleh kearah WooBin. “Tunggu. Kim Woo Bin??”

 

“Teman ayah meminta bantuan ayah mencarikan model wanita dalam MV nya, dan sampai sekarang mereka belum menemukannya,karna tidak mau dipasangkan dengan model prianya. Dan model pria itu adalah Kim Woo Bin.”

 

DaIn teringat dengan permintaan ayahnya tadi siang. Apa benar? Apa mungkin? Kim Woo Bin yang ini? Pertanyaan-pertanyaan itu memutar dikepala DaIn. Kepanikan mulai menggelut tubuhnya kembali ia menggigit ujung bibirnya “Aku harus segera pulang, ini sudah larut malam!!” Ucap DaIn

DaIn langsung melangkahkan kakinya kearah pintu keluar-masuk apartement itu. Geundae…

“Lee Da In-Ssi, jamssimanyo??”

 

 

***

 

 

 

 

 

Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES