Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
LOVE In Summer
Posted by KaptenJe | Senin,15 Juni 2015 at 10:53
7
2473
Status
:
Ongoing
Cast
:
Lee DaIn (OC), Kim WooBin, V-JungKook 'BTS', Oh HaNi, Lee KwangSoo
LOVE in Summer

CHAPTER 1 : First Day In Summer ^^

 

 

Cekrek, suara kamera dan lampu blitz dari wartawan pagi-pagi sudah menyilaukan mata Kim Woo Bin, aktor yang baru saja menyelesaikan dramanya tahun lalu. Pagi ini sudah dikerumbungi wartawan untuk mewawancarainya, karna rumor mengatakan dia adalah seorang gay. "Kim Woo Bin-ssi,, apa benar rumor mengatakan jika kau adalah seorang gay?Bagaimana anda menjelaskannya kepada fans wanita anda yang mungkin diluar sana?? Kim Woo Bin-ssi bisakah anda memberi waktu anda sebentar??" Dan macam-macam pertanyaan lainnya. namun sebanyak-banyaknya pertanyaan yang dilontarkan wartawan, namun Woo Bin tetap bungkam. Setelah bersusah payah melewati para wartawan,akhirnya ia bisa berhasil masuk kedalam mobil van hitamnya dan dengan cepat sopir melarikan mobil itu dari kerumunan para wartawan

 

“Hhhaaa,,” Woo Bin menghela nafas, ia memijit pelipis mata dengan mata yang terpejam.

“Gwaenchana??”

“Oh!!” Ia kembali menghela nafas dan melempar pandangan kesalnya keluar jendela. “HyunWoo hyung!!” Panggil Woo Bin yang masih melihat kearah keluar jendela.

“Wae??”

Woo Bin langsung mengerang dan membuat manajernya terlonjat kaget. “Aiiisshhh Jinjja, Kenapa mereka bisa berpikir begitu?? Memangnya sikapku seperti wanita?? Atau semacamnya?? Huufftt.. Hyung,, Apa jangan-jangan selama ini juga kau mengira aku gay??”

“Aeeii,, Jika kau seperti itu, aku sudah lama mundur menjadi manajermu. Aku  tidak  pernah  berpikir seperti  itu,”  ujarnya  tenang.  “Mungkin   karena   selama   ini   kau   tidak   pernah   terlihat   dekat   dengan   wanita mana pun di depan publik. Makanya tabloid dan majalah  mencari berita. Kau juga tahu mereka  sering mencari dan menulis artikel yang tidak-tidak.”

“Kau benar hyung!! Hha,, Etteokhae??” Tanya WooBin yang masih gelisah.

“Aku juga khawatir, karna dua minggu lagi film-mu akan diluncurkan, aku takut ini akan memperngaruhi penjualan filmmu?? satu gosip bisa menimbulkan gosip-gosip yang lain. Aku yakin para crew tidak senang akan itu!!” HyunWoo bertopang dagu dan juga berpikir keras. “Aku rasa sudah saatnya bagimu untuk memperkenalkan  seorang yeoja kepada publik.” Lanjut HyunWoo

Kepala dan tubuh WooBin langsung dengan cepat berputar kearah HyunWoo yang duduk disebelah pengemudi “MWO??”

Hyun tidak memandang Kim Woo Bin ia tetap melihat kedepan dan melanjutkan perkataannya dengan nada serius “Yang  penting  jangan  berpacaran  dengan  artis. Bisa jadi skandal. Terlalu berisiko, kita juga  tidak bisa segera membuat pengumuman resmi kepada wartawan, karena mereka pasti curiga dan akan menduga itu hanya sandiwara untuk menghindar dari gosip gay.”

WooBin kembali menyenderkan punggungnnya dan memandang keluar jendela.

 

***

 

Sebuah kamar yang besar dan rapi. Jjamkkanmanyo!! Apa benar ini sebuah kamar? Kenapa begitu banyak buku. Oh Benar, ini sebuah kamar tapi dipenuhi buku-buku sehingga hampir mirip dengan sebuah perpustakan. Ditempat tidur itu terdapat seseorang yang masih tidur terbalut selimut. Diperhatikan lebih seksama lagi, kamar ini seperti nya dihuni oleh seorang lelaki. Geundae??? Oh maaf,, ini bukan sebuah kamar yang dihuni seorang lelaki, melainkan wanita. Kenapa tidak sedikitpun menandakan ini kamar seorang wanita. Tidak ada barang berwarna pink,biru & cream, atau pun boneka-boneka yang imut, tidak modern. Jika bukan fhoto yang tertempel didinding ini, mungkin semua orang akan menyetujui jika kamar ini dihuni oleh seorang lelaki.

           

Bunyi apa itu? Oh wanita dibalik selimut itu bergerak dan membuka selimutnya. ia mengerang pelan lalu menarik selimutnya lagi menutup kepalanya. Tapi samar-samar suara itu masih terdengar sangat berisik seperti sirine ambulance yang meraung-raung. Wanita itu sepertinya mengabaikan bunyi itu. Tapi bunyi itu sepertinya tidak mau diabaikan, bunyi itu semakin mengganggunya. Wanita itu mengulurkan tangan ke meja kecil disebelah tempat tidur dan meraih ponsel lipat jadulnya yang berwarna putih tanpa hiasan. Kemudian menekan tombol jawab.

 

“Yeoboseyo”

 

Oh bunyi itu masih tetap terdengar, wanita itu mendecakkan lidah dan menjatuhkan ponselnya kelantai. Setelah itu ia kembali mengulurkan tangan meraba-raba meja kecil itu. Tangannya mendapatkan sebuah beker kecil. Ternyata benda itu yang berbunyi nyaring dan bergetar hebat sampai hampir terloncat dari genggamannya. Setelah ia mematikan bekernya, Damailah dunianya, tapi karna ia malas meletakkan kembali beker itu, ia melemparnya kelantai. Sekarang ia kembali meringkuk dengan nyaman dibalik selimut.

           

Bebereapa menit kemudian.

 

Bunyi apa lagi itu???

Wanita itu meraih bantal dan menutup kepalanya berharap bunyi itu segera berhenti. Tapi bunyi itu mampu menembus bantal dan sampai ketelinganya. Ia melempar bantal kesamping,menendang selimut, dan mengerang dengan kesal.

 

“DEMI TUHAN, INI AWAL MUSIM PANASKU. KENAPA TIDAK ADA KEDAMAIAN SEDIKITPUN???”

Ia mendecakkan lidahnya dan meraba-raba meja kecil disebelah tempat tidurnya itu lagi tapi tidak ada apa-apa lagi disana. Walaupun masih setengah sadar ia teringat benda-benda diatas meja itu sudah tergeletak dilantai. Ia bersusah payah membuka mata yang seakan direkat dengan lem superkuat dan mencondongkan tubuh ke tepi tempat tidur, berusaha meraih ponselnya yang berbunyi nyaring. Ia masih tidak sudi bangun dari tempat tidur, dan ia agak kesulitan menggapai ponselnya. Akhirnya setelah memanjang-manjangkan badan dan tangan, ia berhasil menggapai benda berisik itu. Masih dengan posisi setengah tergantung di ujung tempat tidur, wanita itu menempelkan ponsel ke telinga.

“Yeoboseyo?” katanya dengan suara serak.

Ya,, Lee DaIn, Apa kau masih tidur?” Suara namja yang ceria terdengar di ujung sana.

“Oh,, Ayah?”  tanya  DaIn  sambil  mengerutkan  kening.  “Kenapa  Ayah menelfon dipagi  buta  begini?  Bukankah Ayah sudah tahu jika aku…. Huuuaaaaccckkkk!!”

Apa yang terjadi? DaIn-ah?” Tanya Ayahnya kaget.

DaIn cepat-cepat meraih ponselnya yang terlepas dari tangannya ketika ia jatuh dari tempat  tidur.  “Aniyo...  Gwaenchana!!”  katanya  pendek,  lalu  berdeham.  Kantuknya  langsung  hilang   begitu kepalanya membentur karpet di lantai. Ia duduk bersila di lantai dan bertanya sekali lagi,  “Kenapa Ayah meneleponku dipagi buta begini?”

           

Oh,  sebenarnya  Ayah  tahu  kebiasaan  burukmu  yang  tidak  mau  bangun  dari  tempat  tidur sebelum jam 3 sore di hari musim panasmu, tapi hari ini sudah siang sayang, dan Ayah butuh bantuanmu,” jelas ayahnya dengan nada resmi, seakan hendak mengatakan kalau DaIn akan melakukan tugas mulia bagi negara. “Ayah harap hari ini kau mau libur dulu keperpustakaan demi Ayah!!

 

Tapi tiba-tiba DaIn mengerjap-ngerjap matanya lalu mencari-cari beker yang tadi dilemparnya ke lantai. Ke mana jam itu sekarang?  “Ayah sekarang jam berapa?” Serunya dengan berteriak

 

Yak,tidak perlu teriak-teriak begitu, apa kau pikir Ayahmu ini sudah tuli?” Ayahnya membalas meneriaki DaIn dikeramaian, GaIn sang adik yang bersamanya melirik kearahnya kemudian bergaya cool, “Sekarang sudah jam setengah 12” Lanjut ayahnya.

“Astaga! Aku terlambat!” DaIn meloncat berdiri dan berlari ke lemari pakaiannya.

Yeoboseyo? Yaa Lee DaIn!!”  Ayahnya agak heran mendengar bunyi gaduh ketika DaIn  tersandung  karpet  dan  nyaris jatuh untuk kedua kalinya.

“Ayah Maaf!! aku tidak bisa!!”  potong DaIn cepat sambil mengobrak-abrik isi lemari.

Memangnya kau akan kemana??” Ayah bertanya lagi

“Hari ini adalah perilisan novel dari penulis favorite ku. Maaf aku tidak bisa maafkan aku!!” DaIn dengan cepat langsung mematikan ponsel Ayah nya dengan tidak sopan.

YAK,, LEE DAIN!!!"

 

***

 

DaIn berlari kecil menuju perpustakaan yang biasa ia kunjungi. Novel Future On The Last Page yang akan dirilis dari penulis favoritenya dirilis diperpustakaan itu. Sepertinya ia salah kostum, alhasil ia kesusahan berlari dengan bebas karna dress selututnya itu. DaIn tiba didepan perpustakaan langganannya itu. Sepertinya ia memang sudah terlambat, sudah begitu banyak yang mengantri didepan perpustakan. Ia kembali melanjutkan langkahnya dan ikut mengantri.

 

huufffttt,,Calm,, ini sweet summer-mu Lee DaIn... Tapi,,, Ahh yang benar saja, aku harus mengantri dipanas terik begini, jika saja aku datang lebih cepat mungkin sekarang aku tidak perlu mengantri. Tenda ini juga, Kenapa tendanya tidak sampai depan gerbang saja, pelit sekali” Gerutu DaIn dalam hati. Keringat sudah bercucuran didahinya, untung saja ia tidak lupa membawa kipas tangannya.

 

Setelah berjam-jam mengantri akhirnya giliran DaIn untuk mendapatkan Novel, berbicara dan berfhoto juga mendapatkan Ttd dari penulis favoritenya itu ”Kim Hyun Jin”.

“Kamsahamnida, Kim Jeoja-nim. Aku akan menikmati novel mu yang ini dan menanti novelmu yang baru. Terimakasih untuk semuanya. Fighting!!” Ucap DaIn sebelum keluar dari perpustakaan.

 

Tidak terasa ia mengantri hingga malam tiba. Tapi setidaknya ia puas karna bisa mendapatkan Novel dan Ttd dari Kim Hyun Jin sang penulis favoritenya, meskipun sedikit menyesal karna tidak bisa membantu Ayahnya. Baiklah sekarang ia hanya perlu pulang dan menyiapkan makan malam ucapan permohonan maaf kepada ayahnya. DaIn mengeluarkan ponsel ia menekan tombol 1 dan muncul nomor juga nama ayahnya. “My Lovely KwangSoo” kemudian ia menempelkan ponselnya ketelinga.

“Yeoboseyo, Ayah!!”  katanya begitu telponnya tersambung.  “Apa Ayah punya waktu sekarang?...  Bisa makan malam bersama, maaf karena aku tidak bisa membantumu tadi?... Waeyo?... Ayah sedang bersama siapa?.. Dengan yeoja yang mana?... Masih sama dengan yang minggu lalu atau sudah yang baru?...   Astaga!   Ayah,   berhentilah   bermain-main... Lalu GaIn, Ayah titipkan pada siapa?... Aratseo… Aniyo, Gwaenchana. Uuhhmm... Sampai bertemu nanti. uhmm...”

 

DaIn berpikir-pikir ia sedang tidak ingin makan malam berdua dengan GaIn saja malam ini, tapi ayahnya tidak bisa menemani mereka. “Siapa lagi ya?” pikirnya. “Benar, TaeHyung!!” Seru nya pelan, ia memencet nomor TaeHyung.

 

“Ndhe,, TaeHyung-ah. Apa malam ini kau sibuk??” Tanya DaIn dengan cepat.

Waeyo, Noona?”

“Temani aku makan malam bersama GaIn, Aku sedang tidak ingin makan berdua dengan GaIn saja!!”

Mianeyo Noona, aku juga tidak bisa!!” Dilain tempat Taehyung juga sedang berkencan dengan wanita. “Aku masih ada kerjaan!!”  Ucap TaeHyung penuh dengan sesal.

Senyum DaIn memudar dan ia mendesis kesal. “Apa kau sedang berkencan dengan gadis yang baru kau kenal 20 menit yang lalu?” Tanya DaIn ketus

Taehyung terkekeh pelan sambil melirik kearah yeoja yang dirangkulnya, “Iya  aku memang berkencan.” TaeHyung melepaskan rangkulannya dan sedikit menggeser tubuh nya dari yeoja itu lalu ia berbisik pelan pada ponselnya, “tapi bukan yeoja yang ku kenal 20 menit yang lalu!!” lanjutnya dengan nada bercanda.

DaIn mendesah kesal. Kim TaeHyung…Kau....” Ketika DaIn ingin mengomelinya,TaeHyung sudah buru-buru memutuskan telponnya. “Ck,,” DaIn langsung mendecakkan lidahnya dan mendengus pelan. “Kenapa aku dikelilingi pria mata keranjang? Ayah, TaeHyung, Hha,, mereka berdua sama saja. Itulah sebab Ibu bercerai dari Ayah.” Gerutunya sepanjang jalan  

 

DaIn Pov : “Aku akui ayahku memang bukan suami yang baik, tapi ia ayah yang baik. Ayah paling baik sedunia.  Aku juga yakin, diantara semua Yeoja-yeoja yang ada dibumi,   diriku dan GaIn lah yang paling berharga bagi ayahku.”

 

DaIn  mendecakkan  lidah  sekali  lagi. Ia memberengut, lalu mendesah berlebihan, dan menggerutu, “Baiklah, aku hanya perlu pulang, tapi menjemput GaIn terlebih dahulu!!” DaIn mengangguk kecil dan ia kembali melangkahkan kakinya, tapi ketika ia ingin memasukan ponselnya kedalam tas, seorang Ahjuhssi bertubuh tinggi tidak sengaja menyenggolnya dengan keras dan membuat ponsel lipat jadulnya itu patah. DaIn cepat-cepat berlutut memungut ponselnya itu. Namja itu pun ikut berlutut dan berkali-kali meminta maaf.

 

“Cheosonghamnida,cheosonghamnida. aku terburu-buru. Sekali lagi maafkan aku.” Ucap Ahjuhssi  itu melihat kekiri dan kekanan seperti maling dikejar-kejar. Karena DaIn orang yang tidak suka memperbesar masalah. Maka ia bersikap tidak marah ataupun kesal sedikitpun pada Ahjuhssi itu.

 

“Gwaenchanayo. Mungkin ponsel ini memang benar-benar sudah mau diganti karna sudah terlalu jadul!!” DaIn tidak bisa melihat dengan jelas wajah Ahjuhssi itu, ia pun heran, ini musim panas kenapa ia memakai jaket tebal dan syal yang menutupi sebagian wajahnya?. DaIn berdiri dan membersihkan lututnya. Namja itu pun ikut berdiri.

 

Tepat pada saat itu beberapa yeoja beramai-ramai meneriaki nama seseorang. Dan Ahjuhssi itupun langsung merengkuh kedua bahu DaIn dan membelai rambut DaIn. DaIn menjadi geli & takut kepada Ahjuhssi itu, ia jadi memikirkan hal-hal negative yang akan menimpanya dari Ahjuhssi itu. Setelah beberapa yeoja itu melewati mereka, Ahjuhssi itu melirik kearah yeoja-yeoja itu lalu bernafas lega. Tapi tidak dengan DaIn, ia tiba-tiba menjadi takut kepada Ahjuhssi itu. Entah hal negative apa yang dibayangkannya. DaIn tiba-tiba menendang kaki Ahjuhssi itu dengan keras.

 

“Ahjuhssi,, apa kau seorang cabul??” Teriak DaIn tapi ia tidak mendengar jawaban dari Ahjuhssi itu, karena ia langsung berlari menghindar dari namja bertubuh tinggi itu yang masih mengerang kesakitan pada kakinya. DaIn tidak melihat kebelakang lagi, ia terus berlari terbirit-birit hingga mengecil dari pandangan Ahjuhssi itu. Ahjuhssi itu mengusap-usap kakinya sambil melihat DaIn yang sudah berlari jauh darinya.

 

“Aigoo,, apa yang ada dipikiran gadis kecil itu? Acckkk,,, Mwo?? Seorang cabul?? Ckckckkk… Geureom?? Apa dia tidak mengenaliku??” Ucap Ahjuhssi itu dengan heran. “Ack,,” ia kembali mengusap-usap kakinya yang terasa sakit. Ketika itu juga ia melihat sebuah buku & ponsel DaIn yang tergeletak dibawah. Kemudian ia memungutnya. Ia membaca judul buku tersebut “Future On The Last Page ~ Kim Hyun Jin Perpustakaan...” Ahjuhssi ini mendesah pelan. “Huuffttt,,”

 

***

 

Dain berjalan sambil memandang sekelilingnya. Ia menikmati indahnya suasana malam musim panas yang menakjubkan. Tapi DaIn bergegas menyusuri jalan kecil yang mengarah kearah rumahnya.

“Noona”

“Kkamjjakiya!! Hha” Dain terlompat kaget dan memutar tubuhnya dengan cepat. Matanya terbelalak ketika menatap namja tampan yang sudah berdiri disampingnya. “JungKook-ah… Ah,,” begitu mengenali namja yang disebelahnya yang ternyata adalah tetangganya, ia bernafas lega. Ia mendesah sambil memegang dadanya. “Kau ini mengagetkan Noona setengah mati!!”

“ckckckck,,, maka dari itu aku suka mengagetkan Noona, karna Noona mudah terkejut. hehee” Ucap JungKook dengan tersenyum lebar.

“Itu karena aku masih merasa was-was!!! Dan aku punya alasan untuk itu!!”

“Wae? Bukankah semua orang sudah tahu siapa Noona dikomplek ini? Apa tadi ada yang mengganggumu?” Tanya JungKook.

“Oh,, seorang Ahjuhssi, kau tahu, jaman sekarang sudah banyak metode untuk melakukan pencabulan, awal nya dia menyenggolku dengan keras,lalu meminta maaf, apa wajahku terlihat sangat polos? Sampai-sampai ahjuhssi itu berani merengkuh bahuku juga membelai rambutku!! Menggelikan juga menakutkan!!” DaIn menggetarkan kepala dan bahunya.      

“Jinjja,, wah,,, kalau begitu maafkan aku yang sudah mengagetkanmu malam ini.. hihihi…” Kata JungKook.        

“Oya,, Kau darimana saja? Apa GaIn sudah tidur? Maaf lagi-lagi merepotkanmu!!”

“Gwaenchana…Aku habis berbelanja bahan-bahan makanan. GaIn belum tidur dia sedang bermain dengan teman-teman ku. Apa Noona sudah makan malam, kalau belum baguslah, Kajja!!” JungKook menarik tangan DaIn dan masuk kedalam rumahnya.

 

“Annyeonghaseyooooo!!” Ucap JungKook ketika membuka pintu, DaIn yang dibelakang JungKook ikut masuk dan mengucapkan salam.

“Annyeonghaseyo!!” Seketika itu juga teman-teman JungKook langsung terpana melihat DaIn, tapi setelah itu memandang JungKook.

“Waaoo,, JungKook-ah,, kenapa kau tidak pernah bilang jika kau memiliki yeochin secantik dan seimut ini.”

Mendengar pengakuan dari salah satu teman JungKook, DaIn & JungKook menahan tawa. Suga yang adalah salah satu teman JungKook langsung menyodorkan tangannya memperkenal kan diri kepada DaIn.

“Suga!!” Ucap Suga dengan percaya diri.

“DaIn Imnida!!!” Suara DaIn membuat Suga terpesona.

“DaIn,, Hhaa,, biar ku tebak, umur mu pasti baru 18tahun, uhm,, baiklah kau bisa panggil aku Oppa,, Suga Oppa!!”

JungKook yang sedang menyiapkan cemilan duluan didapur, langsung berjalan mendekati mereka sambil membawa buah-buahan yang sudah siap santap. Lalu ia duduk disofa sambil memandang Suga. “Oppa bokongmu!!! Dia sudah berumur 26tahun” Jelas JungKook dan mendapat tatapan tidak percaya kearah DaIn.

“YE???” teman-teman JungKook melongo menatap DaIn, NamJoon (RapMonst) yang baru saja ingin menyantap buahnya, tiba-tiba terjatuh dari mulutnya. Tidak ada yang mengedip/mengerjapkan mata mereka. GaIn dan JungKook saling toleh menoleh lalu menyebuh rambut dan menyenderkan tubuh mereka sandaran kursi.

 

#Prok, tepuk tangan DaIn menyadarkan pandangan para dongsaeng yang baru ia kenali itu. “Apa yang kalian lihat? Jangan coba-coba jatuh cinta kepadaku!! Ckckck” Goda DaIn. “Apa ada masalah dengan wajah dan umurku? Aiishhh Jinjja!!”

Suga masih melongo tidak percaya. “Oh,, sangat-sangat masalah, umurmu menipu wajahmu Lee DaIn, Ups, maksudku, Noona…”

“Jinjjayo?? Ciihh..”DaIn berjalan kearah dapur dan segera mengaitkan clemek biru keleher dan pinggangnya.

 

“Georeom,,, Ahh,, Apa benar Noona anak kandung aktor & sutradara Lee KwangSoo??”

DaIn yang tengah menguncir rambutnya menoleh kearah Jimin yang bertanya kepadanya. “Wae?? Apa kau ingin berkata itu mustahil? Oh?? Aiishh Jinjja!!” Omel DaIn

“Aniyo,, Geunyang!!”

“Hehehe,, Lupakan saja. Kau benar, itu memang sangat mustahil, aku beruntung  jika wajah ayahku tidak diturunkan kepada anak-anaknya.. hahaha!!”

“YE?? Aigoo”

“Ciihh,,, Ku kira dia akan mengomeliku??” Gerutu Jimin.

“Wae? Ckckck,, dua diantara kalian tolong bantu aku. JungKook-ah,” DaIn melihat reskuker, “Masak nasi, dan kau, berambut putih?”

“Kim NamJoon (RapMonst) itu nama ku.. Ck” Kata Rap MOnst

“Baiklah,,, Kau bersihkan sayur, dan yang lain rapikan ruang TV, atau apa saja.

“Ndhe!!”

 

“Lee GaIn!!” Panggil DaIn lalu ia tersenyum kepada adiknya.

“Ndhe,, Algetseoyo Eonnie!!” GaIn langsung mengambil beberapa sendok dan sumpit.

“Gadis pintar!!’

Mendengar pujian Eonninya, GaIn memutar kedua bola matanya. “Pintar apanya? aku sudah berumur 7tahun,tapi masih diperlakukan seperti gadis kecil berumur 4tahun. Menyebalkan!!” Gerutu GaIn dengan sangat pelan,tapi sialnya didengar oleh Suga yang juga sedang meletakkan piring diatas meja.

“Kau mengumpat?? Ckck!!” Tanya Suga yang masih sibuk menyusun piring.

“Tidak!!”  Jawab GaIn dengan Cool.

“Tapi aku lebih setuju jika kau tadi mengumpat??” Goda Suga

GaIn melototi Suga “Terserah kau saja Oppa!!” GaIn berlalu mengambil cangkir kedapur dan meninggalkan Suga.

 

Dalam waktu singkat DaIn sudah akrab dengan teman-teman JungKook. Mereka mengobrol dan tertawa seperti teman yang sudah lama kenal.

 

~

 

“Apa kau hari ini menghabiskan waktumu diperpustakan lagi Noona?” Tanya JungKook ketika mereka sudah mulai makan.

“Menurutmu kemana lagi??” Tanya DaIn kembali yang masih mengunyah makanannya

JungKook menelan makanannya “Ckckck,,, Geureom,, buku apa yang kau dapatkan hari ini??”

“Sebuah Novel dari penulis favorite ku!!”

”Lalu mana Novelnya??”

“Terjatuh saat aku melarikan diri dari ahjuhssi itu,, Hhaa,,” DaIn menyenderkan punggungnya.  ”menyebalkan… padahal aku sudah mendapatkan tanda tangan aslinya dan mengantri berjam-jam.” Gerutu DaIn, ia kembali memasukkan makanan kedalam mulutnya.

 

“Kau suka membaca buku, Noona?” Tanya Jin

“Oh,,, bisa dikatakan, ia sudah memiliki perpustakan sendiri dikamarnya.” Jawab JungKook

“Jinjja,,, apa kau mengoleksi komik?” Tanya Jimin

“Semua buku ia miliki, dari novel,legenda,komik,dan sebagainya!!” lagi-lagi JungKook yang menjawab.

“Berhenti bertanya dan mengoceh, habiskan makan malam kalian!!” DaIn beranjak dari duduknya dan berjalan kearah dapur. “Aku tidak bisa lama-lama, setelah selesai makan, jangan lupa langsung cuci piring kalian, Gomapda JungKook-ah,, Karna kau aku tidak makan berdua saja dengan GaIn, Kau memang bisa membaca pikiranku!! Hehe”

 

“hehe,, justru aku yang sangat berterimakasih, karna kau memasak untuk kami, Noona.”

“Dan masakanmu masih sangat lezat. hehehe.” Tambah Suga

“Ahha,, Jinjja? Apa itu sebuah pujian atau godaan, Cih!!” Tanya DaIn yang tengah membereskan barang-barang GaIn dan dibantu langsung oleh JungKook.

“Mungkin keduanya!! hehe” Jawab Suga sedikit menggoda

“Ciihhh,,,” JungKook menggeleng-gelengkan kepalanya yang masih membantu DaIn “Abaikan saja dia!” Bisik JungKook pada DaIn dan dibalas senyum kecil oleh DaIn. Setelah selesai JungKook membantu DaIn, ia berniat untuk membantu DaIn membawakan barang-barangnya.

 

“Gwaenchana,, Kalian beristirahatlah  bukankah kalian bilang besok ada tanding basket?? Hhee” DaIn dan GaIn pun segera untuk pulang.

“Semoga kalian menang, Noona pulang dulu.” Kata daIn sebelum ia benar-benar keluar dari rumah JungKook.

“Noona Jjamkkanman, apa kau bisa menonton kami besok??” Tanya Suga tiba-tiba.

 



 

 

 

 

 

 

FF ini saya mencantumkan judul FF salah satu author favorite saya, Mswriter1 yang berjudul “Future On The Last Page”  loh. mungkin bagi yang udah baca tahu ceritanya seperti apa, pasti udah senyum-senyum sendiri bacanya. Dan sebenarnya saya adalah salah satu fans berat FF itu , sampai sekarangpun saya belum juga bisa Move On dari FF itu.

 

Oke cukup sampai disini aja curhat saya, bagi yang belum baca FF Future On The Last Page, boleh baca sekarang. ini link nya http://www.dreamersradio.com/fan-fiction/430/future-on-the-last-page

 

Yang belum baca FF saya yang lainnya juga boleh mampir

1. www.dreamersradio.com/fan-fiction/872/you-dont-know-play-ur-love

2. http://www.dreamersradio.com/fan-fiction/977/sunny-smile

 

Eits,, tapi jangan lupakan, comment, klik love,subcribe,share & tweet pada FF ini ya,, hehehe

 

#Fighting !!!!!! ^,^9

 

^^ KAMSAHAMNIDA ^^


Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES