Dreamland
>
Berita
>
Article

Korut Eksekusi Mati Utusan Amerika Serikat Pasca Pertemuan Trump-Kim Jong Un Dianggap Gagal?

31 Mei 2019 17:31 | 2607 hits

DREAMERS.ID - Pertemuan antar dua kepala negara, yaitu Kim Jong Un dari Korea Utara dan Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat memang dianggap gagal pada Februari lalu. Namun tak disangka jika hal tersebut berbuntut hilangnya nyawa beberapa orang.

Melansir CNN Indonesia, Korea Utara dilaporkan mengeksekusi mati utusan negara untuk Amerika Serikat, Kim Hyok Chol yang disebut bertanggung jawab atas gagalnya pertemuan kedua kepala negara. Lebih lanjut, Kim Hyok Chol dieksekusi di Bandara Mirim, Pyongyang bersama empat pejabat eksekutif Kementrian Luar Negeri Korut pada Maret lalu.

"Ia dituduh menjadi mata-mata untuk AS karena melaporkan masalah negosiasi dengan buruk dan tak bisa mengetahui keinginan AS," ujar seorang sumber kepada Chosun Ilbo

Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza

Pertemuan kedua antara Kim dan Trump di Hanoi, Vietnam Februari lalu itu memang dianggap sebagai sebuah kemunduran dari pertemuan pertama mereka di Singapura tahun lalu. Disebut gagal karena Trump dan Kim tak mencapai kesepakatan apa pun terkait perlucutan senjata nuklir dan pencabutan sanksi.

Seorang anggota parlemen Korsel mengatakan kepada Reuters pada April lalu bahwa Kim Yong Chol memang sudah dicopot dari jabatan penting di partai Kim Jong-un. Ketika kabar mengenai eksekusi mati ini beredar, juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel enggan berkomentar. 

Begitu pula pejabat di Istana Kepresidenan Korsel yang menekankan bahwa ia tak akan mengomentari kabar dengan sumber tak jelas. Namun kabar eksekusi ini memang santer beredar setelah sejumlah analis menduga Kim Hyok Chol sangat mungkin dieksekusi mengingat begitu besar tugas yang ia miliki namun berakhir gagal.

"Tugasnya adalah melaporkan langsung secara akurat ke Kim (Jong-un), tapi saya tidak yakin dia benar-benar memahami maksud atau strategi bernegosiasi," kata pengamat dari Institut Unifikasi Korea, Hong Min.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio