CHAPTER 2 : 2nd SERIE [TAO VERSION]
kebetulan.
bisakah kita menyebut cinta sebagai sesuatu yang kebetulan?
terkadang cinta memang tak mengenal "siapa" "apa" "kapan" "dimana" "bagaimana"
mungkin itu lah yang di alami huang zi tao. atau kim tao. seorang pemuda dari negri tirai bambu yang menetap di korea selatan.
sebenarnya...
ia bahkan belum mengenal gadis yang ia sukai.
ia juga tak tau kenapa ia menyukai gadis ini.
ia bahkan belum bertemu dengan gadis ini.
lalu apa ini bisa dibilang cinta?
hanya sebuah mimpi yang mengisyaratkanya. bahkan ia sudah tiga kali memimpikan gadis ini.
ia ingin mencari gadis ini.
mugnkinkah ia bisa menemukanya ?
***
musim dingin telah tiba.
semua orang menyambutnya. begitupun dengan tao.
pemuda ini telah siap dengan backpacknya. ia sedang mengikat tali sepatunya.
ia merupakan pemuda china yang menuntut ilmu di Seoul National University -perguruan tinggi ternama korea selatan.
ia bangun dari duduk nya,lalu berdiri di depan cermin. melihat apakah penampilanya sudah cukup baik hari ini.
ya , tao memang sangat memperhatikan penampilanya. ia bisa dibilang seorang fashionista.
ia keluar dari apartemen nya dan memasuki lift menuju parkiran.
tiba-tiba ......
Tao POV
kembali ke rutinitas ku , kuliah. aku sengaja berangkat lebih awal. jalan menuju kampus ku sering sekali macet.
sebaiknya aku mendengarkan lagu sambil menunggu tiba di lobby.
lift berhenti di lantai 13.
seorang yeoja dan seorang wanita paruh baya memasuki lift.
aku kembali mendengarkan lagu dari ponsel ku.
tunggu ..
aku ingat sesuatu.
gadis itu ........... bukankah...
bukankah dia yang selama ini ada dalam mimpi ku ? ya tuhan , tolong katakan kalau ini tidak benar.
apa mungkin gadis ini benar-benar ada ?
aku terus memperhatikanya. sepertinya ia juga akan ke lobby.
ia dan wanita paruh baya itu tampak akrab.
apa dia benar-benar gadis dalam mimpi ku ?
jika benar , izinkan aku untuk mengenalnya ...
***
aku hanya memiliki dua mata kuliah hari ini.
entah kenapa tiba-tiba aku kembali teringat oleh gadis tadi. ah ... mungkinkah itu dia ? atau hanya mirip ?
atau memang benar-benar nyata?
entahlah.
aku meneguk minuman ku , haus.
aku harus segera ke tempat latihan.
aku akan latihan wushu. ya aku memang menyukai seni bela diri ini.
aku akan mengajak jongin untuk datang bersama, sebaiknya aku ke kelasnya.
***
aku dan jongin baru saja selesai latihan. kami memutuskan untuk ke cafetaria kampus kami.
lelah. sangat lelah.
sebenarnya bukan hanya karena ltihan wushu. aku lelah memikirkan gadis itu.
entahlah ,
aku sudah tiga kali memimpikan gadis yang sama.
dia bergelayut manja di pundak ku dalam mimpi ku. kami seperti sepasang kekasih.
tapi entah mengapa terakhir kali aku bermimpi ia meninggalkan surat untuk ku dan pergi begitu saja.
dan sejak saat itu lah aku tak pernah lagi memimpikanya.
tapi tetap saja aku penasaran.
apa gadis ini merupakan clue untuk ku? entah clue apa itu . tapi yang jelas aku penasaran.
"ah , ji hyun noona sudah kembali ternyata"
jongin memecahkan lamunan ku. ia menoleh ke arah meja lain. aku pun ikut memperhatikanya.
dan ..........
GADIS ITU !! umpat ku dalam hati. apa jongin mengenal nya ? apa dia juga kuliah disini ?!!
"jongin-a , kau mengenalnya?" tanya ku penasaran.
"ji hyun noona ? eoh , dia adalah sunbae kita. kau tak tau ? dia terpilih sebagai pertukaran pelajar ke london. sepertinya dia sudah kembali"
ah ... jadi gadis itu sunbae ku ? sepertinya aku pernah mendengar namanya. hanya saja aku tak tau seperti apa wajahnya. aku semakin penasaran pada mu,ji hyun.
***
Aku semakin tertarik padanya.
Aku jadi sering memperhatikanya dikampus belakangan ini.
Gadis itu .. Ji Hyun ,
Perawakanya yang tinggi , rambutnya yang coklat gelap serta kulitnya yang seputih susu membuatnya semakin terlihat cantik.
Aku jatuh cinta ,
Sepertinya.
Ingin rasanya aku menyapanya , tapi ..
Entahlah , aku bingung harus memulainya darimana. Jujur aku agak sedikit canggung pada wanita. Maksud ku pada orang yang ku sukai.
Tao POV END
***
Tao menekan tombol lift menuju lantai 24 apartement nya. ia baru saja kembali setelah keluar bersama teman-teman kampusnya sore tadi.
Pukul 9 malam. Ia melihat jam tanganya.
Lift lalu terbuka di lantai 15.
Seseorang masuk kedalam, seorang wanita lebih tepatnya.
“Ji Hyun ....sedang apa dia disini?” batin Tao. Gadis itu tersenyum ke arah Tao karena Tao terus memperhatikanya.
Tao seperti tercekat oleh senyuman Ji Hyun , ia bahkan terus mengedipkan matanya berkali-kali.
“haruskah aku menyapanya? Ini kesempatan bagus” pikir Tao.
“bukan kah kau Ji Hyun sunbaenim?” akhirnya , Tao memberanikan dirinya utuk menyapa gadisnya. Gemetaran. Itulah yang ia rasakan. Untuk pertama kalinya ia menegur dream girl nya yang ternyata ada dalam kehidupan nyata.
“eoh , kau mengenal ku?” Ji Hyun menoleh dan menunjukan wajah bingung nya.
“keurom , aku hoobae mu. Siapa yang tak mengenal mu ,sunbaenim? Ku pikir kau cukup terkenal” Tao tersenyum , senang. Akhirnya ia bisa berbicara dengan dream girl nya. meskipun sebenarnya ia masih agak gugup.
“ah .. kau berlebihan” Ji Hyun tersipu malu , sepertinya ia gadis yang ramah dan mudah bergaul. Tao pasti akan lebih mudah untuk mendekatinya.
“ngomong-ngomong ,apa yang sunbae lakukan?”
“ah ,aku baru saja pindah kesini”
Lift lalu berhenti di lanti 20. Membuat percakapan Tao dan Ji Hyun harus berakhir.
Tao tersenyum kecil. Hati nya senang , setidak nya ia sekarang punya kesempatan lebih banyak untuk mengenal Ji Hyun lebih jauh.
***
Sejak saat itu Tao dan Ji Hyun jadi sering bertemu. Apalagi mereka satu apartement dan juga satu kampus. Tentu saja Tao jadi sering melihatnya. Lebih tepatnya Tao lah yang lebih sering mencari kesempatan untuk melihatnya.
Hujan ...
Tao berdiri di dekat jendela cafetaria di kampusnya. Meneguk coklat panas nya perlahan.
“ah , kapan akan berhenti” gumamnya dalam hati.
“Tao?”
sebuah suara mengejutkan Tao , suara seorang gadis.
“ah ,sunbae” Tao tersenyum lebar. Gadis itu tak lain adalah Ji hyun.
“duduk lah , mau ku pesan kan sesuatu?” lanjut Tao , ia begitu senang. Untuk pertama kalinya Ji Hyun menegurnya. Karena biasanya Tao lah yang selalu mencari keberadaan Ji Hyun dan menyapa nya lebih dulu.
“kau mau mentraktir ku rupanya? Hahah baiklah , berikan aku cappucino”
Segelas cappucino pun kini berada di hadapan Ji Hyun. Tao terus tersenyum , tak henti-henti nya menatap Ji Hyun. Mungkin inilah yang namanya jatuh cinta.
“kau kenapa?”
Rupanya Ji hyun menyadari tingkah Tao yang sejak tadi memperhatikanya.
“ah .. keu.. keugae , ...”
“kenapa? Apa aku terlihat aneh? Atau ada sesuatu di wajah ku?” Ji Hyun buru-buru mengambil kaca dari tas nya.
Tao tertawa , ia kembali meneguk coklat nya.
“ani , sunbae sangat cantik dengan mantel itu” entah kenapa Tao tiba-tiba saja mengeluarkan kata-kata pujian nya pada Ji Hyun. Padahal selama ini ia selalu jaga jarak.
“mwoya ...” Ji Hyun nampak memerah , mungkin tersipu.
“apa sunbae ada acara malam ini?” ajakan itu terlontar begitu saja dari mulut Tao ,sepertinya ia mulai berani.
“hmmm....”
“aku punya dua tiket nonton,sayang sekali jika harus pergi dengan jongin” lanjut Tao sebelum Ji Hyun benar-benar menjawab.
“geurae , mari bertmeu di lobby malam ini” Ji Hyun tersenyum simpul dan lalu meninggalkan Tao yang kegirangan karena ia berhasil mengajak kencan dream girl nya.
***
Tao POV
Aku akan kencan dengan Ji Hyun sunbae.
Ya ,kencan.
Ini yang pertama. Aku berhasil mengajaknya. Sungguh tak dapat ku percaya. Ajakan itu keluar begitu saja dari mulutku. Daebak !
Tapi , kalau boleh aku jujur. Wajah Ji Hyun tadi tidak begitu baik. Maksudku saat ia menyetujui ajakan ku. Ia hanya tersenyum singkat.
Apa dia terpaksa?
Atau..
Tak enak badan?
Atau ..
Ah sudahlah ,sebaiknya ku tanyakan saja nanti.
Jam 7 tepat , dimana sunbae? Apa dia akan datang?
Aku menggosok kedua tangan ku yang sudah terbungkus sarung tangan. Masih dingin.
“mianhae ,aku terlambat” dia datang ,dengan rambut coklat gelapnya yang tergerai lembut. Cantik sekali.
“gwenchana, kajja”
***
kami tiba di bioskop , dua tiket sudah di tangan. Sebaiknya kami membeli snack dulu.
“sunbae ingin apa?”
“terserah kau saja”
Kenapa suasana nya menjadi dingin begini. Ada apa dengan sunbae sebenarnya. Apa aku bertanya saja?
“sunbae apa kau sedang sakit?”
“ani ,wae?”
“kau terlihat tidak senang”
“jinjja? Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit gugup. Ini pertama kalinya kita keluar bersama bukan?”
Benarkah sunbae gugup bersama ku ? yang benar saja. Pasti ada sesuatu.
Atau ..
Ia memang benar-benar gugup?
“yoboseyo?”
Ku lihat ia menerima panggilan. Entah dari siapa. Tapi sepertinya serius. Ia bahkan memilih menghindar dari ku.
“Tao-ya , mian. Aku harus pergi ada yang harus ku lakukan. Kita nonton lain kali ya”
Diam ,
Aku hanya membiarkan Ji Hyun pergi begitu saja.
Entah siapa yang baru saja menelponya.
Yang pasti sekarang ia telah pergi ...
***
Ehtahlah , rasanya malas sekali untuk ke kampus hari ini.
Mungkin karena kejadian semalam.
Sudahlah,
Mungkin kami memang tidak seharusnya pergi semalam.
“teeet”
Siapa yang datang pagi-pagi ? aku melongok dari dalam kamar. Bel apartement ku berbunyi , dua kali.
Apa jongin? Pikir ku. Sebaiknya aku lihat.
“good morning” mwoya ?apa aku tidak salah lihat?
Kalian tau siapa yang datang? Ya , Ji Hyun sunbae. Dia berada di depan apartement ku pagi ini dan tersenyum sambil menyapa ku.
Gosh ! rasanya aku ingin mati saja.
“sun..sunb..sunbae”
“aku merasa bersalah karna kejadian semalam,kau mau sarapan bersama?”
***
Kami sekarang berada di coffee shop lobby apartement.
Sarapan bersama,sesuai ajakanya.
Tentu saja aku tidak menolak. Bagaimana mungkin bisa aku menolaknya?
Sesungguhnya aku ingin sekali mengatakan perasaan ku padanya. Tapi ,aku masih belum siap.
Ini hampir sebulan sejak aku mengenalnya. Tetap saja aku belum berani mengatakanya. Bagaimana pun , dia 2 tahun lebih tua dari ku. Aku takut ia akan menganggap ku anak kecil.
Ah ..
Aku frustasi !
“sebenarnya ada apa semalam?” tanya ku penasaran. Ku harap ia mau memberitahu ku.
“ah , itu ..”
“namja chingu sunbae?” pertanyaan itu keluar begitu saja. Benar ! mugnkin saja sunbae punya pacar. Aigooo ! kenapa tak terpikir oleh ku sejak awal?
“eoh , kau tau?”
Daebak ! ternyata benar. Aku diam. Dan melanjutkan sarapan.
Jujur,aku tadi hanya menebak,dan ternyata benar.
Sakit ..
Aku sungguh tidak baik-baik saja.
“ah ani ,hanya menebak saja. Mana mungkin gadis seperti sunbae tak punya pacar”
“mianhae tao-ya ,semalam itu...”
“gwenchana sunbaenim,aku bukan siapa-siapa. Jadi sunbae tak perlu minta maaf”
“tao-ya ...”
“aku permisi sunbae,jongin menunggu ku”
Aku tak ingin berlama-lama dengan sunbae.
Mood ku sedang sangat buruk ,mianhae Ji Hyun-a
Tao POV END
***
Ji Hyun POV
Hampir seminggu berlalu...
Tao tak pernah lagi bicara pada ku. Kami bahkan jarang bertemu. Semalam aku melihatnya di lift dan kami tak saling bicara.
Tao pasti salah paham.
Aku harus bagaimana?
Sebenarnya waktu itu aku memang menemui kekasih ku. Kami sedang dalam pertengkaran hebat.
Ku pikir ,dia akan meminta maaf pada ku waktu itu. Maka dari itu aku langsung meninggalkan Tao begitu saja.
Aku sungguh merasa tak enak padanya.
Dia pasti sangat kecewa waktu itu,aku pun akan merasakan hal yang sama jika berada di posisi nya.
Jujur ,aku memang sudah cukup renggang dengan kekasih ku. Wajar saja jika dia berselingkuh karena aku berada di London setahun terakhir. Tidak apa jika memang begitu,yang membuat ku kesal adalah caranya mengelak hal itu.
Dan ..
Pada akhirnya,kami memang sepertinya harus berakhir.
Tapi , entah kenapa sejak aku mengenal Tao aku merasa tidak terlalu kesepian,maksud ku hati ku.
Ia datang di saat aku memang dalam keadaan yang hampir hancur. Kami sering mengobrol di cafetaria kampus dan itu menyenangkan. Dia memiliki kepribadian yang unik. Dari luar dia sangat terlihat misterius tapi tenyata dia benar-benar menyenangkan.
Entah ini perasaan ku saja atau apa,tapi sepertinya aku menyukai nya.
Terlalu cepat mungkin , tapi ... ya inilah yang aku rasakan.
Ji Hyun POV END
***
Tao terus memainkan ponselnya.
Sebenarnya ia ingin menghubungi Ji Hyun ,tapi ia takut kalau Ji Hyun akan mengabaikanya
”tak ada salahnya dicoba” pikirnya. Tao pun lalu mencari nomor Ji Hyun dan menyentuh call.
Cukup lama,tak ada jawaban.
“yoboseyo” Ji Hyun menjawabnya,sungguh di luar dugaan. Pikir Tao.
“sunbae,bisakah kita betemu ? “
“ne?” suara Ji hyun terdengar bingung.
“sungai han ,jam 8” Tao pun lalu menyentuh tombol end tanpa mendengar jawaban Ji Hyun.
Ia ingin tau Ji Hyun akan datang atau tidak.
Perasaanya tak bisa di bohogi,meski hampir seminggu menghindar, Tao masih tetap memikirkan Ji Hyun.
Semua sudah terlanjur.
Apapun jawaban Ji Hyun nanti,Tao akan menerimanya meskipun ia yang harus tersakiti.
***
Sungai han ,
Tao berdiri sambil mendengarkan lagu dari ponselnya.
Berharap sosok dengan rambut coklat gelap indahnya itu akan datang.
Ia menatap sebuah kotak kecil yang ada ditanganya.
Sesekali ia melihat jam tanganya.
Dan kemudian mulai lelah..
Satu jam berlalu , Ji Hyun tak juga datang.
“mungkin dia memang tak akan datang.. lagi pula,siapa aku sampai ia harus datang menemui ku?” Tao berbicara pada dirinya sendiri.
“JI HYUN-A !!” ia berteriak ke arah sungai.
“SUNBAE !! MAAFKAN AKU KARENA MENYUKAI MU” ia berteriak lebih keras. Melepaskan beban yang selama ini ia pendam. Tao meneteskan air mata. Entah sebesar apa perasaanya sampai-sampi ia mengeluarkan air mata dari sudut-sudut matanya yang tajam.
“ANI !! KAU TAK PERLU MEMINTA MAAF TAO-YA”
Tao menoleh dan mendapati Ji Hyun dibelakangnya yang juga berteriak.
“sun..sunb..sunbae”
Tao berjalan mendekati Ji Hyun.
“Tao-ya mianhae” tanpa aba-aba Ji Hyun langsung memeluk Tao.
Tao sendiri masih bingung. Apa maksud dari pelukan Ji Hyun. Apa Ji Hyun tau kalau ia menyukai nya?
“sunbae...”
“katakan pada ku Tao-ya”
“ne?”
“bukankah kau ingin mengatakan sesuatu?” Ji Hyun melepaskan pelukanya.
“sunbae,kau tau?”
“keurom !”
“lalu,namja ching..”
“kami sudah berakhir” Ji Hyun langsung memotong pertanyaan Tao.
“geurae... aku ,aku menyukai mu sunbaenim. Aku menyukai dream girl ku. Gadis dengan rambut coklat gelap itu. Aku tak pernah menyangka kalau kau bahkan ada didunia nyata. Apa mungkin tuhan memang mengirim sunbae untuk ku? Entahlah ..yang pasti,apa sunbae mau membuka hati sunbae untuk ku?”
Diam. Mata Ji Hyun berkaca-kaca mendengar kata-kata manis Tao.
“sunbae....”
“aku mau Tao-ya” Ji Hyun tersenyum dalam tangisanya. Tao pun langsung menarik Ji Hyun kedalam pelukanya.
“gomawo sunbaenim”
“geundae,apa maksudnya dream girl?” Ji Hyun berbicara dalam pelukan Tao.
“hmmm,aku memimpikan sunbae untuk beberapa kali”
“sepertinya itu memang takdir”
“saranghae” sebuah kecupan mendarat di dahi Ji Hyun.
mereka berdua tertawa dan saling menyampaikan perasaan mereka. Melepaskan beban yang selama ini terpendam. Membuka lembaran baru. Kehidupan baru.
Mungkin ini memang bukan kebetulan,tapi takdir.
Tak pernah terbayangkan oleh Tao bahwa ia akan memiliki Ji Hyun. Meski pada awalnya ia hanya menganggap ini semua kebetulan,tapi ternyata takdir berkata lain.
Atau memang keajaiban?
THE END
[COMING SOON : 3rd SERIE [KRIS VERSION]