CHAPTER 1 : Satu
Terdengar suara perdebatan dari salah satu ruang meeting di gedung SM Ent. Yang terletak di daerah gangnam, sebuah daerah elit di kota seoul. Seorang laki-laki bertubuh jangkung terlihat sedang berusaha menenangkan suasana yang sudah mulai memanas sejak ia mengumumkan pengumuman penting.
=15 menit yang lalu=
Laki-laki bertubuh jangkung itu mengucapkan selamat atas kemenangan pertama setelah comeback yang di raih oleh grub asuhanya selama setahun ini.
“Bravo, lihat piala ini! Tak kusangka kalian akan memenangkanya dengan begitu cepat!” Ia mengangkat tinggi-tinggi piala itu.
“Tak sia-sia kerja keras kalian selama ini! EXO JJANG!” pujinya kemudian dan mengacungkan ibu jarinya.
Sementara dua belas laki-laki yang berdiri dihadapanya juga tak dapat menahan rasa bahagia mereka atas keberhasilan yang luar biasa ini!
“tentu saja menager jung! Semua orang sudah dapat menebaknya bahwa kitalah yang memenangkannya!” ungkap Chanyeol dengan bangga dan mengajak D.O yang berdiri di sampingnya untuk berhi-five.
Boy band terbaru bentukan sm itu sedang berbahagia dengan penghargaan sebagai first winner yang mereka dapat dari salah satu program musik yang di siarkan di sebuah stasiun tivi di korea selatan, seperti yang Yeol katakan bahwa semua orang sudah memperkirakan kemenangan mereka. Siapa juga yang dapat menahan diri untuk tidak terpesona dengan wajah tampan keduabelas member EXO? Diatambah lagi dengan kemapuan menari dan menyanyi mereka, membuat lagu Wolf yang diandalkan untuk comeback EXO terlihat begitu menakjubkan.
“Yah tentu saja! Kitalah yang paling hebat disini!” Luhan yang sedari tadi tersenyum akhirnya tak dapat menahan diri untuk mengungkapkan perasaannya.
“Iya kalianlah yang paling hebat!” puji Manager Jung dengan suara lantang yang di iringi dengan tepuk tangan dari 12 orang dihadapannya.
“karena kurasa suasana hati kalian sedang sangat baik hari ini, maka aku akan mengumumkan sesuatu” Manager Jung terlihat sedikit ragu dengan apa yang ia sampaikan, namun pria berkacamata itu tetap berusaha menutupinya dengan senyuman.
“Apa itu? Apa ada yang lebih penting dari merayakan kemenangan ini?” sang leader –Suho- menunjukan tatapan tanyannya.
“Ada, kalian semua duduklah” perintah Manager Jung kemudian sambil mempersilahkan anak-anak asuhanya untuk duduk, dan meletakan piala yang baru mereka dapatkan ditengah tengah meja di ruang meeting tersebut.
Mereka duduk melingkari meja bulat yang cukup besar, walaupun begitu ke 12 member yang menggunakan seragam bergaya hip hop berwarna hitam tersebut tetap saja tak bisa tenang, mereka masih terkena dampak dari kemenangan yang mereka raih, dan saling curhat tentang perasaan mereka satu sama lain.
“Baiklah anak-anak aku tau kalian sangat bahagia saat ini, tapi dengarkan aku sebentar” kata Manager Jung. Walaupun kata-katanya pelan namun ketegasan terdengar sangat jelas disana, dan mendengar kata-kata itu akhirnya memberpun berhenti berbicara dan mulai memusatkan perhatian pada sang manger.
“Ada apa Hyung?” tanya Baekhyun sang lead vocal, yang terkenal sangat jail itu pada sang manager.
“Begini, beberapa hari yang lalu aku mendapatkan kabar dari perusahaan bahwa manager TVXQ memundurkan diri” sang manager memulai pembicaraannya.
“lalu apa hubungannya dengan kita?” Kai yang duduk di sebelah Chen mulai bertanya.
“iya Hyung, Kai benar apa hubungannya dengan kita” Chen membenarkan kata-kata Kai.
“hubungannya ada padaku, mereka memintaku untuk menjadi manager TVXQ!”
“APA?!” kata-kata itu keluar dari bererapa mamber yang sekarang sudah berdiri karna terkejut dengan pengumuman itu.
“Hyung ayolah jangan bercanda! Mana bisa kau meninggalkan kami begitu saja?!” Suho mulai menujukan ketidak setujuannya.
“lalu kau menjawab apa Hyung? Kau menerimannya?!” tanya Kris yang sudah mulai kehilangan kesabaran, raut bahagia yang tadi sempat menghampiri wajah tampannya telah hilang entah kemana.
Manager Jung yang juga di panggil dengan sebutan Hyung itu menganggukan kepala. Melihat isyarat itu, saat ini tak ada satupun member yang dapat duduk tenang, mereka bangkit menghampiri sang manager, dengan segudang pertanyaan dan ketidak setujuan mereka.
“kenapa kau menerimanya Hyung?!” tanya namja berambut warna warni yang ternyata adalah sang maknae Sehun.
“apa karna kami grub baru, sehingga dengan mudah kau meninggalkan kami?!” Kai menyeringai tak suka.
“iya?! apa karna kami hanya sebuh grub baru?!” kata Tao sedikit berteriak.
“bagaimana kau bisa meninggalakan kami begitu saja?!” entah suara siapa itu, suara-suara itu mulai terdengar tidak jelas karna saling sahut menyahut.
“tenanglah dulu!” Manager Jung berusaha menenangkan anak-anak asuhanya yang sudah hilang kesabaran.
“bagaimana kami bisa tenang Hyung?!” sekali lagi beberapa orang menyuarakan hal yang sama.
Dengan susah payah sang manager menjelaskan apa yang terjadi, kenapa ia bisa dipidah tugaskan, mengapa ia yang dipilih, dan mengapa ia menerimanya. Bisa dibayangkan hal itu sangat sulit untuk dilakukan mengingat setiap member memiliki ego masing-masing. Beberapa member sudah dapat menerima alasannya, namun member lain masih bersikeras dengan apa yang mereka yakini. Dua buah AC yang diletakan disudut ruangan pun rasanya tak dapat meredam hawa panas di dalam ruang meeting tersebut.
“lalu bagaimana dengan nasib kami?” tanya Xiumin tak bersemangat. Sekarang para member sudah kembali duduk ditempat mereka, dan sudah tampak lebih tenang.
“aku sudah mengusulkan beberapa nama pada perusahaan, dan setelah melakukan seleksi, akhirnya manger baru untuk kalian sudah terpilih” Manager Jung membenarkan kacamatanya.
“jadi kau sudah mempersiapkan semua ini?” tanya Sehun yang masih terlihat marah melipat kedua tangannya di didepan dada, ia bahkan tak melihat managernya saat bertanya.
“tentu saja aku harus mempersiapkannya, mana mungkin aku menitipkankan kalian pada sembarang orang” Manager Jung yang sudah hafal tabiat Sehun sama sekali tak marah dengan sikap maknae itu.
“siapa dia?” D.O bertanya-tanya.
Manager Jung bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri pintu untuk membukanya.
“Shin Miran-shii, masuk lah?” perintah Manager Jung sesaat setelah ia membuka pintu.
“Shin Miran? Siapa Shin Miran?” bisik Baekhyun pada Suho, berharap sang leader tau siapa dia.
“Miran, sepertinya nama itu tak asing....” Suho berfikir keras mengingat nama itu.
EXO bertanya-tanya siapa Shin Miran? Apakah ia sang manager baru?.
Seorang gadis berambut sebahu memasuki ruangan, gadis itu terlihat sangat muda mungkin masih seumuran dengan mamber EXO.
“dia manager baru kami?” tanya Luhan tak percaya dengan mulut sedikit ternganga.
“ia bahkan lerlihat lebih muda dariku!” lanjutnya, kedua mata indah yang menjadi andalan penampilanya membulat sempurna.
“annyeonghasseyo Shin Miran-imnida” Miran memperkenalkan diri setalah mendapat kode dari Manager Jung.
“berapa usaimu?” tanya Kris tanpa basa-basi karna sudah tak dapat membendung rasa penasarannya.
Miran tersenyum dan menjawab “ usiaku 22 tahun”
“APA?! Kau beusia 22 tahun?!” semua member menunjukan keterkejutannya, ha?? Apa EXO dapat berjalan dengan baik jika di urus oleh seorang manager yang begitu muda?.
“hey jangan pandang dia dari usianya yang masih muda, tapi kalian harus lihat kemampuannya, dia lulus semua tes yang di berikan dengan sangat mudah, kurasa ia memang ditakdirkan sebagai seorang manager!” kata Manager Jung bangga.
“Ha? Lihatlah penampilanya Hyung! Sama sekali tidak menunjukan bahwa ia seorang manager!” seru Chen.
Mendengar perkataan Chen itu, sekarang semua orang yang ada di ruangan mulai memperhatikan penampilan Miran dari ujung rambut hingga kaki. Rambut yang dipotong pendek sebahu dan sedikit berwarna coklat, mata bulat yang indah dengan eyeliner untuk mempertegasnya, bibir kecil yang merah di balik kulit putinya, ya Miran memang cantik ia justru terlihat seperti artis. Tapi cara berbusananyalah yang dimaksud Chen tidak sesuai sebagai seorang manager, ia hanya memakai kaos abu-abu yang dibalut dengan hem berwarna ungu tua dan jeans hitam yang robek di bagian lutut, serta sepatu cats putih bergradasi coklat. Ia lebih terlihat seperti gadis tomboy yang akan berangkat ke kampus dibandingkan berkerja. Sangat berbeda dengan Manager Jung, rambut yang di gel rapih, kaca mata yang bertengger ditelinganya, hem berwarna biru pucat, celana bahan dan sepatu yang mengkilat tetunya, sangat berbeda!.
“aku berakaian seperti ini agar lebih mudah bergerak” kata-kata Miran membuat orang-orang berhenti menatapnya, dan Tao mendengus tak percaya dengan apa yang ia dengar.
“baiklah Miran, aku masih ada tugas jadi kau selesaikan yang disini. Anak-anak bersikap baiklah padanya, oke?” sebenarnya dibandingkan bertanya kata-kata Manager Jung itu lebih terdengar seperti perintah.
“Ne, Manager Jung” ucap Miran seraya membungkukan tubuhnya memberi hormat, dan melihat menager jung yang menghilang setelah melewati pintu.
Miran duduk di tempat yang tadi diduduki Manager Jung, ia menatap setiap memer EXO dengan tatapan menyelidik. Dan para mamber menatapnya dengan malas, dan beberapa memilih untuk melihat ke arah lain.
“jadi kalian tidak suka dengan penampilanku?” tanya Miran dengan raut muka datar.
Tak ada jawaban sama sekali, ‘yah sepertinya mereka grub yang kompak. Kompak menolakku’ pikir Miran.
“kenapa kau tak menjadi artis saja? Kurasa dengan wajah seperti itu, akan mudah untuk menjadi seorang artis dari pada seorang manager!” kata pria berkulit sedikit coklat yang Miran yakin ia pasti Kai, visual dari grub.
“secantik itukah aku?” tanya Miran datar dengan sedikit memiringkan kepalanya.
“lihatlah betapa sombongnya dia” celetuk Tao mengalihkan pandanganya dari Miran.
“jika kalian memiliki waktu untuk mengomentari penampilanku, berarti kalian juga memiliki waktu lebih untuk latihan, bukan? Jangan berfikir dengan memenangkan sebuah pengahargaan berarti kalian sudah menggenggam dunia. Ingat! kalian masih grub baru, hanya grub baru yang belum ada apa-apanya!” Miran bangkit dari tempat duduknya.
“beraninya kau berbicara seperti itu!” kata Suho tak terima juga bangkit dari tempat duduknya dengan kasar.
“aku manager kalian dan aku bertugas untuk mengatur jadwal kalian, sekarang sudah pukul lima, ini jadwal kalian untuk latihan dance lalu setelah itu kalian harus latihan vokal, ada yang salah dengan perkataanku?” tanya Miran yang sekarang sudah berdiri di hadapan Suho.
“tidak!” Suho pergi dengan menahan amarah menuju ruang latihan yang diikuti member lain.
‘ahhh sudah kuduga akan sangat sulit mengurus 12 bocah laki-laki ini’ batin Miran seraya berjalan mengikuti langkah EXO di depannya.
**
bersambungg...
yang pingin baca ff ku yng lain
bisa ampir di sini http://fanfiction.dreamers.id/story/1379/destiny-and-the-winter-story