CHAPTER 1 : Inherent
5 tahun yang lalu
Breaking news
Sebuah pesawat korean air no47705 dengan penerbangan bandar inceo Korea menjuh Amerika telah hilang yang sebelumnya telah mengalami lost contact 5 menit sebelum pesawat dikabarkan menghilang. Sampai saat ini tim efakuasi masih mencari dimana pesawat itu berada.
5 tahun kemudian,
“Yeobo!” sapa seorang yeoja yang memakai seragam sekolah. Dia melambaikan tangan pada seorang namja yang memasukkan tangannya didalam saku celana. Namja itu hanya diam tak mengubris sapaan yeoja yang menyapanya dengan riang.
“Sehun-ah.” Seorang namja menepuk bahu pria yang berjalan dari arah belakang. “Taehyung-ah, senang sekali bertemu dengamu. Ajak aku bicara agar wanita gila itu tidak mengikutiku.” Sehun memberi sedikit lirikan ke arah yeoja yang berada di gerbang sekolah. Teahyung paham, diapun mengajak Sehun berbicara. Yeoja itu bukanlah kekasih Sehun dia hanyalah permen karet Sehun yang semakin dia injak semakin melekat. Namanya Cha Na Young,tidak ada yang pernah tau bagaimana orang tuanya? Atau dimana rumahnya, bukannya dia penuh rahasia hanya saja tak benyak yang menyukainya. Kadang ,dia terlihat sedikit gila bagi sebagian orang yang melihatnya. Sehun berjalan tidak memperdulikan Na Young dia melewati yeoja itu tapi seperti biasa, Na Young selalu bisa mengikuti gerak Sehun. Sesampainya dikelas.
“Yeobo, kau sudah makan? Bagaimana kabar ibumu? Kemarin aku pergi kesupermarket dan melihat berbagai macam prabotan rumah yang bagus untuk toko ayam ibumu. Bisa kita nanti kerumahmu? Akan aku berikan pada ahjuma.” Ucap Na Young dengan riang. “Shireo,kah ! jangan mengangguku.” Pria bermarga Oh itu keluar dari ruang kelas.
Aku membencinya,sungguh dia benar-benar pengutit dalam hidupku tapi ibuku sangat menyukainya. Sehun mengingat kembali wajah gadis yang baru saja dia tinggalkan
Gadung-gedung pencakar langit yang banyak ditinggali dengan orang kaya ternama Korea. Seorang pria dengang santai duduk pada sebuah sofa nan empuk yang berada di teras dekat kamarnya. Udara musim semi yang menyenangkan. Tunggu, Memangnya dia tidak pergi kesekolah ? tentu? Bagaimana sekolahnya jam ini adalah jam sekolah bagi warga Korea yang masih waras.
“Tit..tit..” sebuah pesan masuk kedalam ponselnya. Namja itu berjalan mengambil jaketnya dan siap meluncur kehadapan para ketua. Namja itu berjalan menuju lorong-lorong mewah menghadap ketua yang sedang berada di meja kerja. “Annyeonghasseo” Namja itu membungkukkan tubuhnya. “Jeon Jungkook-shi, ada tugas baru untukmu.” Pria bernama Kim Jong Shik memberikan sebuah map coklat pada Jungkook. Lalu pria bermarga Jeon membukannya. Selang beberapa saat dia tersenyum miring.
“Memilukan, kejahatan pria ini sungguh memilukan. Tapi bukankah dia sudah meninggal 5 tahun yang lalu?” tanya Jungkook. “Pada awalnya iya, tapi dia memilik seorang putri. Gadis yang angkuh dan juga tidak mengerti apa-apa. Taklukan hatinya hancurkan semua yang dia punya, ambil apa yang aku butuhkan.” Ulas Kim Jong Shik. “Ne.” Jungkook membungkuk berbalik.
“Aku rasa Na Young gadis yang sangat manis, bagaimana menurutmu ?” tanya Taehyung pada pria yang sedang sibuk mengucurkan air kran dikepalanya sehabis pelajara olahraga.
“Woah kau sangat hebat, tipemu benar-benar rendahan.” Sehun mengosok-osok rambutnya yang basah. “Apa salahnya?” tanggap Taehyun.
“Lihat dia!” jemari Sehun menjuk kearah Na Young yang hanya duduk diam dipinggir lapangan. Tak ada yang mengajaknya bicara juga tak ada yang menjaknya bermain. Dia hanya bertepuk tangan sendirian dan bergembira sendirian. “Tak ada seorangpun yang menyukainya.” Sehun menutup kran yang masih terbuka. Taehyung menatap Na Young lirih. Kasihan yeoja itu selalu tersingkir. Taehyung berjalan mendekat menuju sebrang lapangan menemui Na Young.
“Na Young –ah bukankah kita berteman? Bisa ambil ini dan juga lap keringatku!” seorang gadis menyodorkan handuk keringnya dengan angkuh. Ya, kata-kata kita berteman memang sangat menyenangkan hati Na Young dengan senang hati Na Young membawakan mengelap keringatnya. “Na Young-ah, talikan sepatuku.” Pinta Sujeong lebih lanjut. Ini hal yang sangat sulit bagi Na Young, ada dihati kecilnya sebuah perasaan jika Na Young sedang dihina. Tapi Na Young menyisihkan hal itu dan mulai merunduk mencoba mengkiat tali sepatu Sujeong.
“Na Young-ah!” panggil Taehyung. Mari kita bermain. “Oh, aku—“ Na Young kebingungan. Taehyung menarik tangan Na Young membuatnya melepaskan tali sepatu Sujeong yang belum terikat. Sujeong memanas. Apa yang dilakukan oleh Taehyun tadi ? hakk! Desasnya sambil tersenyum kecut.
Selepas bermain. Sujeong sudah melipat kedua tangannya didapan toilet pria. “Mwo? Kenapa kau tidak mengangkat telponku semalam ?” tanya gadis yang semakin lama wajahnya semakin memanas. “Kau menelponku? Benarkah? Aku tidak tau” Taehyung cuek.
“Kim Taehyun-shi, jika kau ingin membatalkan pertunangan kita maka aku rasa itu tidak akan pernah terjadi.”
“Kau sangat cantik.” Taehyung mentap wajah Sujeong. “DEG” hati Sejuong yang tadinya berapi-api menjadi leleh seperti Ice cream. “10 tahun yang lalu,tapi sekarang kau sangat jahat.” Lanjut Taehyung. Apa? Apa gadis itu tak salah mendengar?
“Perbuatan apa yang aku lakukan itu jahat?” Sujeong melepaskan lipatan tangannya. “Oh, mungkin tadi? Apakah ini tentang Na Young?”
“Aku melihat mu, berciuman dengan Lee Minhyuk.” Taehyung berkata dengan lirih. Hatinya terasa hancur menginggat kembali apa yag dia lihat beberapa waktu lalu sementara Mata Sujeong membulat, lalu merunduk diam. Oh, sial
“ Kau masih mau meneruskan pertunangan ini? Pertunagan demi saham perusahaan,pertunangan demi masa depan yang palsu?” hatinya semakin perih, melihat wajah Sujeong yang terdiam membeku. “Sudahlah, kau tidak perlu menutupinya. Aku lelah.” Taehyung melewati Sujoeng yang masih berdiri terpatung. Menyesali apa yang dia lakukan.