CHAPTER 2 : Im Your Fairy, Ya Pabo !!
“Aaaaaaaaaaa ..................”
BBRRUUUUUKKKKKK !! @#$@@$$*
Meskipun bertubuh mungil, namun jika tiba-tiba dihempaskan dari langit dan terjun bebas lalu tersangkut di ranting pepohonan, tetap menimbulkan suara hempasan yang besar dan cukup menyakitkan bagi Sandara.
“Yaaaakkkkk !! Opppaaaaa !!”
“Neomu aniya ?” yeoja ini bangkit setelah tersungkur konyol di ranting pepohonan, menepuk-nepuk rok kembangnya mengusir debu dengan perasaan dongkol yang hebat
“Aiiissshhh ..”
“Mengapa tak langsung menurunkanku di hadapan Park Chanyeol itu !! Buat apa menurunkanku di taman ? Dia meledekku ? Dia sedang mempermainkanku ?” omel yeoja itu tak henti-hentinya, merasa sanksi melihat sekelilingnya yang sejauh matanya memandang hanya pohon .. pohon .. pohon dan pohon ..
“Ini dimanaaaaa ??? Dimana aku bisa menemukan Pa .. rk .. Cha .. Nye .. Oll ..” rengekannya terhenti, ketika tak sengaja matanya menangkap sesosok namja tengah duduk tenang mendengarkan alunan music dari earphonenya tepat di bawah pohon tempatnya mendarat
Ia mendengus kesal “Heoll .. Aku benar-benar mendarat di depan Park Chanyeol” desahnya malas.
“Sekarang, apa yang harus aku lakukan untuk mendekatinya ?”
“Bagaimana bisa memintanya untuk mengubahku menjadi manusia ? Memang dia siapa ? Dia punya kekuatan apa ? Dari bentuknya saja, benar-benar tak ada yang istimewa” daripada berpikir keras untuk melakukan pendekatan pada Park Chanyeol, Ia malah memilih duduk bersandar di sudut ranting, ikut merasakan angin sejuk yang bertiup.
“Haaahhhh .. Ini yang membuatku selalu merindukan bumi ..” belum sempat matanya terpejam untuk lebih dalam merasakan ketenangan itu, tiba-tiba Park Chanyeol bangkit dari duduknya
“Yak .. Yak .. Yak ..”
“Neo oddigaaaaa !!” pekik Sandara sekuat tenaga, tak disangka .. suara dari seseorang bertubuh kecil seperti Sandara berhasil membuat Park Chanyeol menghentikan gerak tubuhnya, namja itu langsung menoleh ke sekitarnya mencari darimana sumber suara kecil namun melengking itu.
“Mwoya ? Dia bisa mendengarku ? Solmaahhh ..” Sandara menutup mulutnya cepat, langsung meringkuk di balik dedaunan hijau ketika Park Chanyeol mendongakkan kepalanya, menelisik setiap sudut pohon besar di atasnya tempat Sandara berdiri sekarang.
“Nuguseyo ?” ucap Chanyeol ragu, dengan hati-hati namja itu menggerakkan tangannya menuju daun yang terlihat lain, penuh dengan cahaya
“Ottookkeee ?” Sandara semakin meringkuk, Ia lupa sesuatu !! Bahwa serbuk emas Peri akan memberikan efek cahanya kuning terang yang tentu saja menarik perhatian Chanyeol, terlebih ketika Ia berteriak keras pada namja itu yang langsung mendapat perhatiannya.
“Chogiyo ..” masih dengan sopan dan pelan Chanyeol mencoba melihat dengan seksama sekelilingnya, mungkin itu ulah orang iseng yang tentu saja sudah tak asing lagi baginya jika Ia di bully oleh sesama Mahasiwa.
Namun rasa penasarannya tak sama sekali berkurang, meski dengan hati-hati tangannya terus mendekat perlahan .. pelan-pelan .. menuju daun tepat dimana si ceroboh Sandara bersembunyi. Dan ketika Chanyeol menepis pelan daun yang menutup tubuh mungil Sandara ..
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Teriakan hebat tak terhindar, baik Park Chanyeol maupun Sandara sama-sama mengeluarkan ekspressi kaget yang mengerikan.
“Seranggaaaa ..” pekik Chanyeol spontan langsung melarikan diri ketika melihat Sandara, sekuat teriakannya sekuat itu pulalah kaki panjangnya melanju
“Mwo ? Serangga ?” dengan cepat yeoja itu sadar dari kagetnya langsung berubah kesal ketika mendengar Chanyeol menyebutnya serangga
“Yakkk !! Park Chanyeol !! Neo Juegoessoeeee !!” kesal yeoja itu langsung mengaktifkan sayap-sayapnya mengejar Park Chnayeol.
/*-*
“Heol !! Apa dia manusia ? Bagaimana bisa langkahnya lebih cepat daripada sayapku ?” Sandara menyerah, Ia mengistirahatkan dirinya salah satu sudut perpustakaan. Ia yakin Park Chanyeol berlari ke sana, namun Ia tak menemukan sedikitpun jejak namja bertubuh jenjang itu.
“Tapi .. Apa di sini aman ?” gumamnya pelan, karena bagaimanapun suaranya kecilnya kini bisa terdengar oleh manusia dan serbuk emasnya itu benar-benar membuatnya kerepotan. Mungkin akan baik untuk mendekati Park Chanyeol, tapi jika sampai tertangkap manusia lain .. membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding.
Ia bersiap dengan tidur siangnya, merapikan sedikit “tempat tidur” barunya lalu mencoba menutupi tubuhnya dengan buku.
“Berhasil !!” soraknya girang. Ia merebahkan tubuh mungilnya lalu menggeliat merenggangkan otot-otot tubuhnya.
“Geuree .. Jika aku muncul sekarang Park Chanyeol pasti masih sangat terkejut dan akan lari lagi menghindariku”
“Aku harus memberinya waktu untuk menenangkan diri .. Dan ..” yeoja itu menguap lebar
“Aku perlu memberikan tubuhku istirahat juga ..” suaranya semakin memelan dan menghilang di ujung kalimat, matanya mulai berat .. menutup .. menutup .. dan ..
NGGGGIIIIIIIINNNNNNNNGGGGGGGGGGGG~
“Aahhhhhhh” yeoja itu mengerang kesakitan memegang ke dua telinganya, entah kenapa kedua telinganya tiba-tiba berdengung hebat.
“Ige mwoyaaa !! Apalagiii ....” omelnya kesal, seolah mendapat rambu peringatan atas kesalahannya
“Apa tidur siang dilarang ?” Ia kembali mengepakkan sayap kecilnya, terbang mengikuti gelombang dengungan yang membuat kepalanya hampir percah sekarang.
“Mwo ?” setelah terbang terhuyung-huyung mengikuti dengungan keras itu, akhirnya dengungan itu terheti dan Ia sampai di area belakang gedung besar itu, di gudang tempat penyimpanan barang tak terpakai dan .. tak ada satupun hal terjadi di sana.
“Eiiihhh .. Oppaaaa .. Neo jigem jangnaniya ?” Ia menatap langit dan menggerutu kesal yang ditujukan pada Heechul, Ia hampir tertidur tadi .. dan sekarang Ia dituntun ke tempat seperti itu tanpa ada tujuan apapun.
“Tuesseeeooooooo ..” pekiknya geram, Ia berbalik ingin meninggalkan tempat itu dan kembali menikmati tidur siangnya, namun sayapnya berheti ketika Ia mendengar suara gaduh dari dalam gudang.
“Oh ?” Ia memberanikan diri, mendekat ke pintu gudang mencoba mendengar lebih jelas asal suara yang samar-samar itu.
“Ohh .. Kau bilang apa ?”
BRAAAAKKKKKK !! terdengar suara bantingan keras dari dalam ruangan yang pintunya tertutup sangat rapat itu
“Ada orang di dalam ? Apa ada perkelahian ?” meskipun takut, namun Sandara tak lantas pergi meninggalkan tempat itu. Entah kenapa Ia malah berusaha mencari celah agar dapat melihat apa yang terjadi di dalam.
Ia berputar mengelilingi luar ruangan, mencoba mencari celah kecil untuk dapat masuk. Dan Ia menemukan langit-langit lapuk di salah satu ujung ruangan.
“Apa bisa lewat sini ?” gumamnya ragu, namun Ia terus memberanikan dirinya untuk masuk setelah mendengar suara bantingan keras untuk yang ke sekian kalinya dari dalam ruangan.
“AA .. Aaaa .. Ahhh ..”
“Sial, sempit sekali !” rutuk yeoja itu namun masih terus berusaha masuk
“Ahhhhhhh ..” pekiknya keras
“Sayapku !!” Ia melihat miris ujung sayapnya yang tersangkut dan kini tersobek cukup besar. Namun belum sempat Ia mengeluh dan merintih lebih panjang ..
“Heol !! Park Chanyeol !!” Ia tertegun, melhat namja yang hanya diam tertunduk dan memejamkan matanya erat padahal kerah bajunya di cengkram hebat dan kepalan tangan melayang mendekati wajahnya.
“Lampu !!” Ia menyirih lampu yang bahkan tak pernah di perbaiki selama bertahun-tahun dan tiba-tiba menyala dengan sendirinya
“Mwoyaaa ..” gumam namja yang hampir saja mendaratkan tonjokan keras di wajah Park Chanyeol, Kim Kai yang kebingungan, termasuk teman segenknya Oh Sehun, Zitao dan Kim Chen yang ikut mendongak kebingungan, namun si idiot Park Chanyeol masih saja tertunduk dalam dengan mata yang terpejam erat.
“Si bodoh itu !!” geram Sandara, langsung meluncurkan sihirnya pada tangan kanan Park Chanyeol yang langsung saja bergerak dengan sendirinya,berbalik menonjok keras pipi mulus Kim Kai membuat namja di hadapannya itu tersungkur keras
“Mwoya ?” wajah bodoh bin idiot Park Chanyeol langsung menatap heran gumpalan tangan kanannya yang tiba-tiba bergerak.
“Ya Park Chanyeol !! Kau sengaja merencanakan ini ?” kini Oh Sehun yang maju dan tak terima dengan perbuatan Park Chanyeol. Lagi-lagi namja idiot itu meringkuk ketakutan.
“Eiiihhhh !!”
“Apa aku harus bermain boneka kayu sekarang ?” Sandara lagi-lagi mengirimkan sihirnya pada tubuh Park Chanyeol, membuat namja itu mendadak memiliki kekuatan dan kelihaian untuk berkelahi. Kim Kai, Oh Sehun, Zitao dan Kim Chen empat namja “penguasa” kampusnya tunduk berkat tonjokan dan tendangannya sementara namja idiot itu bahkan tak berkeringat sedikitpun.
“Ige mwoya ? Ottoke ?” Park Chanyeol memandang takjub dan tak percaya atas apa yang barusan terjadi, atas apa yang Ia lakukan. Melihat bahkan melakukannya dengan kedua tangannya sendiri, menghajar orang-orang yang selalu membullynya, membuat mereka bahkan lari terbirit-birit meninggalkannya ..
“Apa aku makan sesuatu pagi ini ?” gumamnya masih merasa aneh dengan kekuatan mendadak yang Ia miliki.
“Ya ..” pekik Sandara
“Yaaaaaa ..” pekik yeoja itu sekuat tenaga, yang akhirnya membuat Park Chanyeol mendongak pelan ke arahnya
“Seranggaaaaa ..” pekik Park Chanyeol lagi-lagi menyiapkan langkah kaki seribu namun dengan cepat Sandara menutup erat pintu gudang, membuat Chanyeol terpojok ketakutan di belakang pintu.
“Mwo ? Serangga ?” gumam Sandara kesal, namun menahan amarahnya
“Geuree .. Lebih baik kita selesaikan saja” Ia menghela nafas beratnya
“K .. kaa .. uu .. bbb .. biii .. ss .. saaa .. bb .. biii .. ccc .. ccaaa .. rrr .. rraaaa ..” bulu kuduk Park Chanyeol menegang, jelas saja !! Di siang bolong seperti ini, ada sebuah serangga kecil yang bisa bicara di hadapannya sekarang.
“Eiihhhhh .. Aku terlahir normal tau !!” Sandara memelototkan matanya besar pada Park Chanyeol yang masih meringkuk di balik pintu.
“Neo nugunya ?” Park Chanyeol mengepalkan tangannya
“Jangan mendekat !!” Ia berharap kekuatan magicnya kembali datang dan bisa membunuh serangga kecil itu dengan sekali tonjok.
“Ciihhh .. Dasar taktahu terima kasih !!” rutuk Sandara
“Aku yang memberikanmu kekuatan itu !!” Sandara kembali melemparkan serbuk emasnya ke kedua lengan Park Chanyeol membuat tubuh namja itu dengan spontan mengeluarkan kekuatannya menonjok angin
“Otte ? Kau menyukai kekuatan barumu ?” tanya Sandara
“Aku bisa memberikan hal yang lebih dahsyat dari ituuu ..”
“Ne .. neeoo .. Nuu .. guuu .. ny .. nyaaa ?!” meskipun terbata-bata Park Chanyeol mencoba mengeluarkan teriakan garangnya
“Eisshhh ..”
“Sandara !! Sandara Park !! Aku ini peri, peri penjagamu !! Aku diutus untuk melindungi dan menolongmu, menjaga dan membantu menyelesaikan semua permasalahmu !! Pabo-yyaaaa .. ”
“Apalagi yang ingin kau ketahui ? Haaa ?” tanpa berpikir panjang Ia mengungkapkan seluruh identitas aslinya pada Park Chanyeol yang kini menatapnya .. penuh .. dengan ..