DREAMERS.ID - HYBE telah mengirimkan surat peringatan kepada aplikasi 'The Camp' karena penggunaan potret dan nama member BTS tanpa izin. Agensi juga berencana untuk mempertimbangkan tindakan hukum, menyebutnya sebagai pelanggaran hak publisitas.
Permasalahan bermula ketika terdeteksi adanya bukti bahwa operator menggunakan IP BTS (hak kekayaan intelektual) tanpa izin di The Camp. HYBE menemukan bahwa sejumlah potret dan nama BTS digunakan dalam layanan "prajurit bintang yang direkomendasikan" di platform tersebut.
Pada 9 Januari, agensi mengatakan, "Bulan lalu, kami memberikan bukti kepada The Camp mengenai fakta bahwa mereka melanggar hak publisitas dengan menggunakan potret dan nama BTS tanpa izin dari BTS dan agensi mereka."
Selain itu, The Camp Mall, situs perdagangan The Camp, menjual boneka dan papan nama sebagai satu paket menggunakan nama asli member BTS. Boneka itu dijual dengan harga tinggi yakni 56.000 won (sekitar 663 ribu rupiah) per unit. Agensi meyakini nama artis tersebut juga merupakan IP.
Baca juga: BTS Dikabarkan Rilis Album Paruh Kedua Tahun 2025 dan Mulai Tur di 2026
Pejabat HYBE mengatakan, "Penggunaan IP artis yang bergabung dengan militer, mengguncang fondasi industri hiburan yang telah menginvestasikan banyak uang untuk menemukan dan mengembangkan artis. Kami tidak pernah bisa memberikan keringanan hanya karena ini adalah sebuah start-up."Mereka menambahkan, "Faktanya, ini adalah trik untuk terus memanfaatkan efek promosi dari perusahaan yang bersandar pada fandom BTS dan merupakan ekspresi kesediaannya untuk terus memberikan tumpangan gratis."
Sementara itu, The Camp tidak membuat posisi resmi dengan menanggapi, "Kami tidak punya apa-apa untuk dikatakan."
FYI, The Camp tidak dimiliki oleh pemerintah tetapi oleh perusahaan start-up bernama Enable Daon Soft Co., Ltd. Layanan ini berkolaborasi dengan Angkatan Darat Korea Selatan dengan tujuan berkontribusi pada komunikasi antara militer dan masyarakat.
(fzh)