Dreamland
>
Film
>
Article

Pengakuan Sutradara Film 'Memories of Murder' yang Angkat Kasus Pembunuhan Berantai Hwaseong

20 September 2019 13:39 | 5269 hits

DREAMERS.ID - Sebuah kasus pemerkosaan dan pembunuhan berantai yang mencengkeram Korea Selatan pada tahun 1980-an begitu misterius dna mengerikan sehingga telah menjadi inspirasi pembuatan sejumlah acara televisi dan film, termasuk karya sutradara pemenang Cannes, Bong Joon Ho.

Memories of Murder, dirilis pada tahun 2003, adalah film kedua sutradara Bong yang pada saat itu masih pemula, kesuksesan komersilnya telah mendorong sang sutradara ke depan insdustri perfilman, secara solid membuka karir sinematiknya. Film ini telah menarik lebih dari 5,2 juta penonton di dalam negeri.

Arahan Bong yang berorientasi pada detail yang sangat rinci, seperti yang telah diakui secara global dalam film yang memenangkan Cannes, ‘Parasite’, sudah terbukti dalam film 2003 yang mengisahkan susah payahnya para detektif kepolisian mencari si pembunuh berantai.

‘Memories of Murder’ juga menjadi karya pertama Bong yang bekerja sama dengan Song Kang Ho, di mana sang aktor berperan sebagai detektif polisi yang obsesif dna bersahaja. Kerjasama mereka membantu Bong memenangkan penghargaan Palme d'Or di Festival Film Cannes tahun ini.

Setelah lebih dari tiga dekade menjadi misteri, polisi mengatakan pada Kamis (19/9) bahwa seorang pria berusia 56 tahun, yang saat ini dipenjara, telah ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan tes DNA atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan berantai terhadap 10 wanita di Hwaseong, sekitar 60 kilometer di selatan Seoul. Kasus ini tetap menjadi kasus kriminal dengan profil tertinggi di Korea Selatan, di mana lebih dari 2 juta petugas polisi dikerahkan untuk melacak penjahat pada saat itu.

Film arahan Bong dengan sangat jelas mengukir gambar-gambar dari kasus pembunuhan berat dalam ingatan masyarakat Korea Selatan sehinga kasus ini sering diingat melalui adegan sinematik hingga saat ini. Dalam film, penjahat yang sebenarnya mengintai di tanah pertanian atau jalan setapak di desa-desa Hwaseong, menargetkan wanita yang sedang dalam perjalanna larut malam atau subuh.

Baca juga: Bong Joon Ho Cerita di Balik Film 'Memories of Murder', Ditonton Pelaku Pembunuhan Aslinya

Penjahat tak menggunakan senjata yang mematikan. Ia kebanyakan mencekik korbannya mengunakan barang-barang koran, seperti stoking atau kaus kaki, sebelum mayat-mayat itu dibuat di pojok-pojok desa yang terabaikan seperti pipa pembuangan yang ditingalkan.

“Mengingat adalah awal dari hukuman untuk penjahat,” kata Bong kepada pers saat merilis film pada tahun 2003. Setelah mengikuti dengan cermat jejak kriminal yang misterius dan metodologi kriminalnya, Bong mengaku ketakutan dan penasaran.

“Saya bersusah payah mengungkapkannya dengan cara yang berbeda dari misteri pembunuhan lainnya. Sayaingin mengatakan bagaimana kematian manusia menyebabkan kesedihan yang sangat besar bagi orang-orang di sekitar orang itu,” katanya pada waktu itu.

Setelah film, kasus pembunuhan berantai misterius ini terus mengispirasi banyak lagi produksi televisi, yang terakhir adalah ‘Signal’, sebuah seri detektif televisi 2016 yang tayang di tvN. Kasus ini juga merupakan inspirasi film 2012 ‘Confession of Murder’, yang menggali seorang penjahat imajiner yang mengaku setelah undang-undang pembatasan kasus berakhir.

Dengan kasus yang saat ini mulai menemui titik terang, stasiun penyiaran pun bergerak cepat untuk menayangkan ulang acara mereka. tvN akan menayangkan empat episode ‘Signal’ yang menampilkan kasus ini pada Jumat (20/9), sementara dua saluran film kabel lainnya dijadwalkan memutarkan ‘Memories of Murder’ pada akhri pekan ini. Program berita investigasi SBS ‘Unaswered Questions’ juga kabarkan berencana mendaur ulang episode khusus pada kasus ini.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio