Dreamland
>
Berita
>
Article

Penjelasan Mengapa Suhu di Yogyakarta Belakangan Semakin Dingin

23 Juni 2019 08:17 | 13108 hits

DREAMERS.ID - Beberapa hari terakhir ini, warga melaporkan jika wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terasa lebih dingin terutama pada malam sampai dini hari. Perubahan suhu ini pun dijelaskan oleh pihak BMKG Yogyakarta.

Ternyata, semakin dingin suhu pada malam hari ini terjadi karena wilayah DIY telah memasuki musim kemarau. Karena memang pada musim kemarau, suhu pada malam hari hingga dini hari akan lebih rendah. Sedangkan pada siang hari suhu rata-ratanya antara 30 sampai 31 derajat calsius.

"Iklim keseluruhan wilayah DIY ini kan sudah memasuki musim kemarau," ujar Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Etik Setyaningrum

"Pagi hari tadi tercatat di kita suhu minimumnya sekitar 18 derajat celcius. Kalau rata-rata umumnya atau normalnya sekitar 20 hingga 21 derajat celcius," urainya.

Baca juga: Penularan Antar Keluarga, Satu RT di Yogyakarta Diisolasi

Hal ini disebut tergolong normal karena saat musim kemarau udara yang bergerak di atas wilayah DIY berasal dari Australia. Udara dari Australia ini bersifat kering dan dingin karena memang kondisi di Australia saat ini sedang dingin.

"Kering maksudnya imbasnya di kita pasti kelembabanya lebih rendah dibandingkan biasanya," katanya. "Kelembabanya kan rendah. Kelembaban itu kan mengandung uap air sehingga bisa menimbulkan awan. Kalau tidak ada awan, tidak ada yang menyerap sehingga panas langsung lepas ke angkasa dan menyebabkan dingin," 

"Kisaran suhunya rata-rata 20-21 derajat celcius.Kalaupun terjadi penurunan suhu kisarannya 18-19 derajat celcius. Enggak sampai jauh di bawah 10 derajat celcius," pungkasnya.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio