DREAMERS.ID - Virus corona baru yang mulai mewabah sejak akhir 2019 lalu di Wuhan, Cina kini telah menjangkit puluhan ribu orang dengan lebih dari 3.000 kasus meninggal dunia. Pertanyaan pun muncul tentang bagaimana progres vaksin untuk Covid-19 ini.
Perusahaan bioteknologi Amerika, Moderna mengatakan pihaknya telah mengirimkan vaksin Covid-19 kepada para peneliti di Amerika Serikat. Pembuatan vaksin itu hanya dalam waktu enam minggu. Nantinya uji coba pertama dimulai pada April 2020, namun proses pengujian dan persetujuan apakah vaksin layak atau tidak digunakan bakal berlangsung kurang lebih setahun.
Melansir dari CNN, perusahaan mengatakan bahwa vaksin bacth pertama diberi nama mRNA-1273 dan telah dikirim ke Institut Penyakit Alergi dan Menular Nasional (The National Institute of Allergy and Infectious Diseases/NIAID).
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Direktur NIAID Anthony Fauci mengatakan pengujian klinis vaksin virus corona melibatkan 45 orang untuk melihat apakah vaksin dapat menghasilkan respons kekebalan terhadap virus atau tidak. mRNA-1273 dibuat untuk mengarahkan sel-sel dalam tubuh menghasilkan protein, demi mencegah atau melawan penyakit.Moderna menyematkan asam ribonukleat, salah satu molekul penting yang dapat bekerja efektif di dalam tubuh. Meski demikian, setelah vaksin diuji secara klinis dan mendapat persetujuan dari pemerintah, pihaknya belum dapat mengirimkan vaksin secara masif. Sebab, ketersediaan vaksin idealnya dapat siap digunakan setidaknya satu tahun.
Tak hanya Moderna, perusahaan farmasi Johnson & Johnson (JNJ) dan GlaxoSmithKline (GLAXFC) juga sedang mengembangkan vaksin corona.
(fzh)