DREAMERS.ID - Seiring berkembangnya zaman, anak-anak usia belia sudah mengetahui bahkan menggunakan gadget.
Karena kurangnya pengawasan menyebabkan penggunaan media sosial tergolong cukup tinggi untuk anak-anak. Bahkan RS Jiwa Cisarua, Jawa Barat telah berhadapan dengan ratusan pasien anak pengidap kecanduan gadger berusia 7-15 tahun.
Untuk menentukan media sosial pilihan anak-anak, Royal Society for Public Health melakukan penelitian dengan koresponden sejumlah 1.5000 berusia 14-24 tahun. Tolak ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sejumlah media sosial seperti Facebook, Youtube, Instagram, Twitter dan Snapchat.
Baca juga: Jung Ho Yeon Resmi Jadi Aktris Korea dengan Followers Instagram Paling Banyak
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti dapat mempelajari reaksi atau perasaan yang dirasakan oleh responden media sosial. Selain itu juga peneliti dapat melihat dampak media sosial terhadap kesehatan mental pengguna.Hasil akhir dari penelitian tersebut mengungkapkan ternyata Instagram menjadi media sosial utama yang menjadi faktor buruknya kesehatan mental pengguna. Setelah Instagram, Snapchat juga termasuk media sosial tersebut di peringkat kedua.
"Sangat menarik melihat Instagram dan Snapchat sebagai medsos terburuk bagi kesehatan mental. Kedua aplikasi ini tampaknya mendorong perasaan cemas pada anak muda," kata Dr Becky Inkster, peneliti di University of Cambridge, melansir Detik.
Tidak hanya sampai disitu saja, ternyata pihak peneliti meminta pemerintah dan juga pemilik perusahaan media sosial untuk mengkampanyekan ‘bijak menggunakan media sosial’. Hal ini dirasa dapat mengurangi efek negatif dari penggunaan media sosial secara berlebih.
(mnc)