DREAMERS.ID - Akhir-akhir ini beberapa titik di Indonesia melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi penolakan revisi terhadap beberapa Undang-Undang. Tetapi sayangnya aksi unjuk rasa tersebut kadang berakhir ricuh sehingga menuntut pihak kepolisian untuk menembakan gas air mata.
Dalam mengurangi efek gas air mata, banyak cara yang dilakukan oleh demonstran dimulai dari memakai masker, mencuci mata dengan air, hingga mengoleskan odol di bawah mata.
Walaupun beberapa cara tersebut sudah tersebar di kalangan masyarakat, ternyata ditemukan beberapa kekeliruan bahkan berujung mitos.
Berikut mitos pelindung diri dari efek gas air mata dilansir dari Detik:
1.Mengoles odol di bawah mata
Gas air mata dan pasta gigi merupakan dua produk berbahan dasar kimia. Cara pembuatannya yang beragam juga mengakibatkan prediksi reaksi yang terjadi menjadi tidak akurat.
2. Mengendus potongan bawang
Gas air mata menimbulkan efek mata berair. Mengendus bawang juga dapat membuat mata berair. Jadi sudah dipastikan efek gas air mata ditambah mengendus bawah malah membuat mata menjadi tambah berair.
Baca juga: Kerap Digunakan, Pasta Gigi Dinilai Tidak Efektif Untuk Atasi Paparan Gas Air Mata
3. Menutup mulut dengan kain rendaman cuka sari apel
Sifat asam cuka yang berada pada cuka sari apel dinilai akan memperparah keadaan. Efek dari asam cuka tersebut bisa meninggalkan efek nyeri yang lebih lama.
4. Menutup hidung dengan kain basah dilumuri debu arang
Diketahui memang arang dapat menghalau dan menyaring gas. Tetapi dalam kasus ini belum ada bukti kuat bawa debu arang dapat mengurangi jumlah gas air mata yang masuk ke hidung serta mulut.
5. Menutup mulut dengan kain basah dilumuri jeruk nipis atau jus lemon
Jeruk nipis dan lemon sama seperti cuka sari apel yang memiliki sifat asam. Berdasarkan hal tersebut, jeruk nipis dan lemon tidak dapat digunakan sebagai pelindung gas air mata, bahkan harus dihindari
(mnc)