DREAMERS.ID - Perseteruan hukum antara mantan CEO ADOR, Min Hee Jin, dan HYBE kembali menjadi sorotan publik.
Pada 11 September, sidang digelar di Pengadilan Distrik Pusat Seoul, Korea Selatan, terkait gugatan konfirmasi penghentian perjanjian pemegang saham yang diajukan HYBE terhadap Min Hee Jin, serta gugatan Min Hee Jin terkait klaim pembayaran harga saham.
Sidang ini menarik perhatian karena untuk pertama kalinya Min Hee Jin hadir langsung di pengadilan sejak konflik hukum dengan HYBE dimulai tahun lalu.
Dalam sidang tersebut, HYBE diwakili oleh Chief Legal Officer (CLO) Jung Jin Soo, yang tampil sebagai saksi. Jung menuduh Min Hee Jin berupaya memperoleh kekuasaan besar melalui perubahan perjanjian pemegang saham.
Ia juga menyinggung tuduhan Min terkait plagiarisme oleh grup ILLIT, yang berada di bawah label HYBE, Belift Lab, serta isu manipulasi penjualan album.
Menanggapi tuduhan bahwa perjanjian pemegang saham yang mencakup kewajiban larangan bersaing merupakan "kontrak budak", Jung membantah keras. "Jika itu disebut kontrak budak, saya tidak setuju. Min Hee Jin menyebabkan masalah di berbagai departemen. Tanpa aturan perlindungan yang jelas dalam perjanjian, hal seperti ini bisa berulang," ujarnya.
Jung juga menuduh Min berada di balik sengketa kontrak eksklusif antara NewJeans dan ADOR. Ia menyebutkan bahwa Min menunjukkan dokumen pendapat hukum dari firma Sejong kepada investor Jepang, yang menyatakan NewJeans pasti menang dalam sengketa tersebut.
"Min mendorong konflik yang mengguncang struktur tata kelola dan lingkungan investasi HYBE," tambah Jung. Ia juga mengungkapkan bahwa polisi telah memerintahkan penyelidikan tambahan terkait dugaan pelanggaran tugas oleh Min, meskipun sebelumnya tidak ada dakwaan.
Di sisi lain, Min Hee Jin membantah tuduhan tersebut. Ia menyebut isu plagiarisme ILLIT terhadap NewJeans sebagai pembicaraan yang sudah ramai di komunitas penggemar, bukan inisiatif pribadinya.
Terkait tuduhan bahwa ia merencanakan pemisahan ADOR dari HYBE, Min menyebutnya sebagai "cerita fiksi" dan "drama murahan" yang sengaja dibuat untuk menggulingkannya.
Sidang berlangsung panas dengan adu argumen selama lima jam. Pengadilan menetapkan sidang lanjutan untuk pemeriksaan Min Hee Jin pada 27 November dan penutupan argumen pada 18 Desember. Putusan diperkirakan akan diumumkan akhir Januari 2026.
Konflik ini berawal ketika Min Hee Jin mengundurkan diri sebagai direktur internal HYBE pada November 2023 dan mengumumkan niatnya untuk menggunakan opsi jual (put option) sesuai perjanjian pemegang saham.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Min berhak menerima pembayaran sebesar 75% dari nilai sahamnya di ADOR, dihitung berdasarkan rata-rata laba operasional ADOR selama dua tahun terakhir dikalikan 13.
Dengan laporan keuangan ADOR yang mencatatkan kerugian 4 miliar won pada 2022 dan laba 33,5 miliar won pada 2023, serta kepemilikan 18% saham ADOR oleh Min, nilai yang bisa diterimanya diperkirakan mencapai 26 miliar won (sekitar 299 miliar rupiah).
Namun, HYBE bersikukuh bahwa hak opsi jual Min telah berakhir sejak perjanjian pemegang saham dihentikan pada Juli 2023.
(fzh)