DREAMERS.ID - Populernya game Pokemon Go yang hanya bisa dimainkan di perangkan mobile memicu munculnya aplikasi-aplikasi palsu untuk mengecoh para gamer. Parahnya, ratusan aplikasi palsu tersebut berpotensi membahayakan keamanan perangkat yang digunakan.
Dilansir dari CNN, setidaknya ada 215 aplikasi Pokemon Go tidak resmi di toko aplikasi Android, Google Play Store, yang ditemukan oleh perusahaan kemananan siber RiskIQ. Padahal Pokemon Go yang resmi baru dirilis di Australia, Selandia Baru, AS, Jerman, dan Inggris.
Celakanya, menurut lembaga keamanan peranti lunak ESET, ratusan aplikasi palsu itu ada yang berpotensi mampu mengunci smartphone pengguna sehingga tidak bisa diakses, menghubungkan langsung ke iklan online atau situs berbau pornografi, hingga menyebarkan program jahat ransomware.
Baca juga: Fitur Baru Pokemon Go Dari Niantic, Bisa Beri Makan Pokemon?
Aplikasi palsu yang tersedia di Google Play Store bisa membekukan layar ponsel ketika si pengguna membuka aplikasi tersebut dengan cara memaksanya untuk melakukan restart perangkat. Malah, banyak yang juga dipaksa untuk mengeluarkan baterai ponsel atau menggunakan Android Device Manager untuk melakukan reboot.Perusahaan antivirus Symantec menyarankan pengguna tidak mengunduh Pokemon Go dari toko aplikasi tidak resmi. Perusahaan juga menyarankan agar pemain tidak bermain dengan alat bantu yang curang atau ‘cheat’ karena bisa saja di dalamnya mengandung program jahat atau malware.
(fzh)