DREAMERS.ID - Penipuan di dunia maya atau online memang kerap terjadi dan bisa menimpa siapa saja. Namun berdasarkan data survei baru-baru ini, orang Indonesia ternyata menjadi korban penipuan online terbesar di dunia!
Survei yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B Internasional di 26 negara sejak pertengahan tahun 2015 lalu tersebut menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi tertinggi negara dengan konsumen paling banyak menjadi korban penipuan online. Total, 26 persen konsumen Tanah Air dinyatakan kehilangan uang akibat terkena tipu daya di dunia maya.
Setelah Indonesia, ada Vietnam dengan 25 persen dan India 24 persen konsumen di negaranya kehilangan uang akibat penipuan online. Secara keseluruhan, ada 48 persen konsumen dunia yang menjadi target penipuan online.
Baca juga: Banyak Modus, Pahami Sniffing yang Belakangan Berkedok Undangan Pernikahan Sampai Resi Paket
Banyak motif penipuan online yang menyasar masyarakat, dia nataranya adalah e-mail mencurigakan yang mengaku dari bank (22 persen) atau situs ritel (15 persen), dan halaman web mencurigakan yang meminta data keuangan (11 persen).Survei ini juga menemukan bahwa ketika uang konsumen dicuri, kerugian yang didapat rata-rata sebesar 283 dolar atau sekitar 3,8 juta rupiah. Menurut data survei, hanya setengah (54 persen) korban kehilangan uang yang berhasil mendapatkan kembali secara utuh dana mereka yang dicuri. Di sisi lain, hanya seperempat (23 persen) konsumen yang sama sekali tidak berhasil mendapatkan uang mereka kembali.
(fzh)