DREAMERS.ID - Gaya makan elegan secara perlahan agar tetap slay, belakangan sedang menjadi tren di Indonesia. Rupanya, gaya mukbang (siaran yang menampilkan orang makan) yang serupa juga menjamur di kalangan YouTuber Korea Selatan.
Sekarang, jenis mukbang baru muncul bernama "sosikjwa", mengacu pada orang-orang yang makan porsi makanan yang sangat kecil. Sandara Park dan aktris Park So Hyun yang memulai tren baru ini dalam acara 'Unni without Appetite' yang diluncurkan pada 11 Juli di YouTube.
Aturan dalam 'Unni without Appetite' adalah tidak seorang pun boleh memaksa kedua pembawa acara untuk makan lebih banyak dari yang mereka mau, menunjukkan bagaimana orang-orang dengan selera besar dan kecil makan bersama dengan harmonis.
Ketika panelis sudah kenyang, mereka dapat menyelesaikan makanan mereka. Lima episode acara telah dirilis sejauh ini, dengan masing-masing mengumpulkan sekitar 2 juta tampilan dengan banyak ulasan positif.
Jika tren tata cara menyantap makanan "biar tetap slay" di Indonesia mengedepankan pada table manner yang elegan, "sosikjwa" fokus pada jumlah makanan yang disantap lebih sedikit atau porsi normal dan makanan dinikmati secara perlahan.
Baca juga: Restoran Jjamppong No. 1 dari Korea, Ebiga Jjamppong Hadir di Indonesia
Model Joo Woo Jae juga perlahan mengikuti gaya mukbang "sosikjwa" di saluran YouTube-nya. Pemirsa tampaknya menyukai konten ini karena Woo Jae menyantap makanan dalam jumlah biasa dengan perlahan dan memiliki tata krama yang baik.Kritikus budaya Lee Taek Gwang menyarankan tren baru ini populer di kalangan penonton yang berbeda, “Karena pasar sudah jenuh, mereka muncul sebagai konten untuk pasar yang nyaman,” kata Lee.
“Tapi saya tidak akan mengatakan bahwa tren meokbang makan porsi besar yang ada telah tergantikan. Itu masih populer,” imbuhnya mengutip Korea Herald.
Lee juga menambahkan bahwa dua tren yang berbeda mungkin terlihat seperti menampilkan cara yang berlawanan dalam mengonsumsi makanan, tetapi keduanya memiliki elemen yang sama yaitu dapat memukau penonton.
“Kunci kesuksesan konten ini adalah membuat orang berpikir bahwa ini luar biasa. Mereka membuat orang berpikir 'Mungkinkah seseorang bisa makan makanan sebanyak itu sekaligus?' atau 'Mungkinkah seseorang bisa makan sedikit?',” tambah Lee.
(mth)