CHAPTER 1 : Intro!
SSSSLLLLLRRRRRRUUUUUUUPPPPP!!! Terlihat seperti aku tak rela jika kehabisan minuman yogurt favoritku yang satu ini. Heavenly Blush! Terdengar seperti jualan? Tidak juga. Ini memang minuman kesukaanku semenjak aku duduk di bangku sekolah, Indo School. Sekolah Indonesia yang berada di Korea dan saat ini aku duduk di bangku kelas 3. Sekolah pada umumnya, hanya saja disini mengajarkan kelas bahasa indonesia yang wajib diikuti oleh semua murid setiap hari Rabu & Jumat dan terdapat ekstrakurikuler yang berhubungan dengan Indonesia seperti kelas menari tradisional Indonesia, kelas musik angklung dan juga kelas memasak.
“YOORA!!!” teriak suara seseorang memanggilku.
Aku menoleh.
Pria tinggi, bermata sipit dan memakai seragam sekolah datang menghampiriku.
Aku tersenyum.
“Yak! Aku mencarimu kemana-mana. Rupanya kau disini.” ujarnya saat dia di hadapanku.
Pria itu melirik sesuatu apa yang sedang aku minum.
“Jadi kau sedang menghabiskan minumanmu eoh?!” ucapnya tersenyum sambil mengacak-ngacak rambutku.
Aku hanya pasrah rambutku diacak-acak olehnya. Padahal itu kan di elus-elus tanda perhatian darinya.
“Yak Minhyuk! Ini semua karenamu. Aku ketagihan karenanya.” jawabku dengan muka yang lucu.
Ya, pria yang ada di hadapanku sekarang adalah Minhyuk, Kang Minhyuk. Kekasihku sejak duduk di bangku kelas 2.
Minhyuk hanya tersenyum melihatiku. Tiba-tiba dia melingkarkan tangannya ke leherku, Merangkulku dan berkata...
“KAJA! Hari ini aku akan mentraktirmu. Kau belum makan kan?” ujarnya membawaku pergi.
***
Sebulan yang lalu...
Di kelas, aku terkenal sebagai murid yang paling mementingkan kesehatan dan kecantikan tubuh luar dalam. Bahkan bukan hanya seantero kelas melainkan seantero sekolah pun juga sudah tahu. Setiap bel istirahat, di kantin aku selalu makan yang tidak lepas dari akan sayur-sayuran karena aku seorang vegetarian. Aku selalu menjaga berat badanku, dan gemuk sangat tidak aku harapkan.
“Yoora, kau tidak makan rendang? Rendangnya enak loh?!” ujar Kartika teman sekelasku asli orang Indonesia yang menimba ilmu di Negeri Ginseng Korea.
“Ani. Itu kan daging. Aku bisa gemuk karena itu.” jawabku menyantap salad kesukaanku.
Aku melihat Minhyuk dari kejauhan sedang memesan makanan, kemudian dia berjalan melewati mejaku dan duduk di belakang Kartika. Posisinya duduk seperti berhadapan denganku.
Minhyuk dikenal murid pendiam di kelas. Sikapnya sangat dingin dan sangat misterius. Terpintar di Sekolah. Peringkatnya selalu menjadi yang pertama.
“Kau tahu Yoora, rendang di negaraku harganya sangat murah. Tapi disini aku harus mengeluarkan uang 3 kali lipat untuk makan ini.” jelas Kartika.
“Jinja?”
Kartika mengangguk.
Selesai makan, aku beranjak dari kursiku lalu memesan Yogurt.
“Kau ini selain vegetarian juga yogutarian? Aku perhatikan kau selalu memesan yogurt selesai kau makan.” heran Kartika.
Aku hanya tersenyum maksa.
Minhyuk terlihat seperti menguping pembicaraan kita berdua. Aku menoleh kearahnya, dia menatapku dengan wajah dingin tanpa ekspresi apapun. Senyum kek atau apa gitu >< huft!
Aku memalingkan wajahku, menyantap yogurt dengan nikmatnya.
***
Keesokan harinya...
Seperti biasanya, aku memesan Yogurt selesai makan siang tapi rupanya habis dan itu membuatku kelabakan alias kebakaran Jenggot. Setidaknya, sehari aku harus minum Yogurt. Baiklah, akhirnya aku memutuskan untuk membelinya selepas pulang sekolah.
***
Bel pulang berbunyi, aku langsung bergegas ke toko Yogurt yang berada dekat sekolah. Sesampainya aku sedikit kebingungan dengan banyak produk Yogurt di lemari pendingin. Aku sudah sangat cinta dengan Yogurt di Sekolah. Yaaa... meskipun harganya sangat mahal.
“Permisi, aku pesan Yogurt yang bagus untuk kesehatan tubuh dan juga untuk kecantikan kulit. Oia, yang pasti sangat enak. Aku duduk di depan sana ya? Terima kasih.” ujarku langsung pergi dan memilih untuk duduk di luar.
Petugas kasir itu tampak kebingungan.
Tiba-tiba seorang pria berseragam sekolah yang sama datang ke Kasir.
“Ada apa dengan gadis itu?” tanya seorang pria ke petugas kasir.
“Itu... dia pesan Yogurt yang bagus untuk kesehatan tubuh dan juga bagus untuk kulit. Bukankah semua Yogurt sama saja,” jelas petugas kasir.
Pria itu menoleh keluar, terlihat aku sedang sibuk memainkan handphone.
“Kau salah, semua Yogurt memang sama tapi ada yang lebih bagus.” ucap pria itu tersenyum kecil lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
“Kau berikan saja ini kepadanya.” ucapnya menyerahkan 2 kotak heavenly blush kepada petugas kasir.
“Kau yakin semua yang dia mau ada di yogurt ini?”
“Memang terkadang orang berpikir semakin mahal harganya, semakin bagus manfaatnya. Tapi tidak untuk Heavenly Blush, selain rasanya enak, murah juga manfaatnya banyak. Aiiisshhhh... kenapa aku terlihat seperti sales hahahhaa.., yasudah berikan saja kepadanya.” jelasnya menepuk pundak petugas kasir dan kemudian pergi.
“YAK! Berapa harganya?” teriak petugas kasir itu.
“Tidak usah. Aku berikan free buatmu dan gadis itu.” ucap pria itu kemudian keluar dari pintu yang berlainan.
Tak lama, pesananku datang.Aku sedikit terkejut karena hanya sekotak yogurt tapi tak ku hiraukan.
“Kamsahamnida,” senyumku kepada petugas kasir.
Aku langsung meminum Yogurt itu dan woooooaaahhhhhhhhhhhhhh..... rasanya enak! Jauh lebih enak dibanding Yogurt sekolah.
Hari sudah semakin sore, aku beranjak masuk ke dalam toko sambil terus menyedot Yogurt yang aku pesan.
“Permisi, berapa harganya?” tanyaku ke kasir.
“Oh! Itu Free noona.” jawab petugas kasir.
“Free?” kagetku.
Petugas kasir itu mengangguk.
“Kalau begitu, bolehkan aku meminta satu lagi?” pintaku.
“Hmmmm... mohon maaf noona. Yogurt itu kami tidak jual. Sebenarnya tadi seorang pria menyuruh saya untuk mengasih itu ke noona.” Jelas petugas kasir itu.
“Pria?”
“Iya.”
“Siapa nama pria itu?”
“Justru itu.. saya lupa untuk menanyai namanya.” ucapnya yang membuatku berpikir.
***