CHAPTER 2 : Chapter 2
Pagi ini Jin Ah merasa moodnya sangat buruk. Jin Ah terus memikirkan tentang kejadian kemarin. Setelah Lizzy berbicara dengan Chanyeol. Jin Ah langsung berjalan sendiri menuju kantin karena merasa malu.
Sejak kemarin Jin Ah masih menghindari Lizzy karena merasa sebal. Sebenarnya Jin Ah tidak marah, dia hanya berpura-pura marah ke Lizzy. Ji Ah merasa malu karena biasanya Jin Ah memang sering membahas tentang anak lelaki tampan yang ditemuinya. Tapi cuma sekedar memuji saja, entah kenapa kemarin Lizzy sangat bersemangat ingin memperkenalkan Jin Ah dan Chanyeol.
Hari ini tidak sulit menghindari ocehan Lizzy karena dia sedang sibuk mempersiapkan penampilan Cheersnya untuk acara ulang tahun sekolahnya 2 bulan lagi. Jadi, sejak pagi tadi Lizzy belum terlihat masuk kelas sama sekali.
"Huh, sepi juga gak ada Lizzy" Jin Ah menggumam sendiri sambil meniup-niup poninya karena bosan. Ia kemudian membuka salah satu buku pelajarannya dan dengan serius mencoret-coret buku halaman terakhirnya dengan menuliskan nama Kim Myeong Soo dengan berbagai pola dan gambar.
"Noona!" sapa seorang anak lelaki dan kemudian menghampiri Jin Ah yang duduk di kursi paling belakang dekat jendela.
"Oh, Baekhyun annyeong.." Jin Ah yang kaget cepat-cepat menutup bukunya dan menyilangkan kedua tangannya dia atas buku itu.
Baekhyun adalah tetangga sebelah rumah Jin Ah. Sekarang Baekhyun juga menjadi adik kelasnya karena masuk di sekolah yang sama. Setiap malam Baekhyun selalu datang ke rumah Jin Ah untuk bermain, karena orang tua Baekhyun bekerja di luar negri, sedangkan Baekhyun hanya tinggal dengan pembantunya di rumah. Sebenarnya Baekyun datang ke rumah Jin Ah bukan untuk bermain dengannya, tapi dengan Kai, adik Jin Ah yg 3 tahun lebih muda.
"Noona lagi ngapain?" Baekhyun langsung duduk di kursi kosong depan Jin Ah
"Kamu ngapain kesini?" tanya Jin Ah tanpa menjawab pertanyaan Baekhyun sambil mengelus rambut Baekhyun
Jin Ah sudah menganggap Baekhyun seperti adiknya sendiri. Baekhyun dan Kai yang selalu manja pada Jin Ah membuat Jin Ah menganggap Baekhyun adalah anak kecil.
"Ya! Noona! aku sudah besar.." kata Baekhyun setengah berbisik dengan memutarkan pandangannya pada seluruh isi kelas Jin Ah dangan malu.
"Wae? apa sekarang noona udah gak boleh pegang rambutmu lagi?" jawab Jin Ah bernada sinis menahan tawanya
"Boleh" jawab Baekhyun singkat, kemudian meraih tangan Jin Ah dan meletakkan di kepalanya lagi.
"Kamu ngapain kesini Baekhyun-ah?" Jin Ah yang cekikikan mengulangi pertanyaannya.
"Aku belum punya teman noona. Kenapa sih Kai lama sekali masuk SMA"
"Dia kan memang masih kecil" jawab Jin Ah santai sambil memainkan handphonenya.
Baekhyun pun cuma bisa diam dan ikut-ikutan mengeluarkan handphonenya. Karena merasa bosan, Baekhyun mulai iseng dengan mencoret-coret tangan Jin Ah dengan spidol. Jin Ah cuma bisa pasrah melihat tangannya di coret-coret karena dia merasa kasihan dengan Baekhyun yang belum punya teman.
"Baekhyun-ah, kenapa kamu gak pergi ke kantin laki-laki buat cari teman?" kata Jin Ah tanpa memalingkan matanya dari handphone yang dipegangnya.
Jin Ah lalu melirik Baekhyun karena tidak menjawab pertanyaannya. Ternyata Baekhyun masih serius mencoret-coret tangan Jin Ah. Jin Ah yang merasa sebal karena tidak dihiraukan akhirnya cuma bisa memanyunkan bibirnya dan kembali memainkan handphonenya.
Tak lama kemudian Baekhyun bangun dari kursinya dan berlari keluar kelas Jin Ah
"Noona annyeong. sebentar lagi bel masuk bunyi. aku balik ke kelas dulu"
Jin Ah hanya melambaikan tangannya ke arah Baekhyun, kemudian dia melihat tangannya itu. Baekhyun menuliskan kata 'Jin Ah noona jelek' dengan banyak gambar 'poop' dan love
"Anak nakal"gumam Jin Ah dalam hati sambil tersenyum
***
"Jin ah"
"..."
"Im Jin Ah"
"..."
"Jin Ah-shi"
"..."
"Ya! Jin ah!" Lizzy berteriak di kuping Jin Ah
"Ah, waeee?" Jin Ah ikut berteriak sambil menutup kupingnya
"Kamu masih marah?" tanya Lizzy memasang wajah memelas
"Ani" Jin Ah menjawab singkat tanpa melihat Lizzy
"Aku dapat nomer telephonenya Chanyeol looh.."
Jin Ah hanya melirik Lizzy dengan tatapan sinis bercampur panasaran.
Lizzy kemudian mengambil paksa handphone Jin Ah dan memasukkan nomor Chanyeol ke dalamnya
"Kamu harus SMS dia" ujuar Lizzy menggebu-gebu dan merangkul leher Jin Ah.
"Hah? gak mauuu. Aku malu laah"
"Sampai kapan malu terus? masa kamu cuma main sama Kai dan Baekhyun terus? sekali-kali sama anak laki-laki lain dong"
"oetokke?" tanya Jin Ah dengan wajah bingung
"Aisshh, jinjja. mana handphonemu?" jawab Lizzy langsung menyaut handphone Jin Ah.
*ini benar nomer handphone Chanyeol?*
-5 menit-
-10 menit-
"Ahhhhh oetokke? gak di bales kaaaaan"
"Tunggu ajaaa" jawab Lizzy santai sambil memainkan rambutnya
***
"Ya! Kai-ah! cepet kesini"
"Wae hyung?"
"Jin Ah noona kenapa? apa daritadi mukanya cemberut gitu?"
"Nee hyung, aku tadi malah hampir dilempar sandal gara-gara minum youghurtnya. padahal biasanya cuma melotot"
"Ahh jinjja? berarti hari ini aku gak bisa minta noona kerjakan PRku" Baekhyun menunduk lemas sambil menggulung buku tulisnya dan memasukkan ke dalam kantong celana jeansnya.
"Untung kamu kesini hyung. aku bosan daritadi main game sendiri"
"Kenapa kamu gak ajak Jin Ah noona?"
"Ani, aku takut dilempar sandal, ayo kita main game hyung" ajak Kai langsung berlari menuju kamarnya dengan semangat
"Ya! Kai Kai!" Baekhyun menarik lengan baju Kai mencoba menghentikan Kai
"Wae?"
"Apa kamu gak bosan main game terus? Ayo kita main yang lain. Apa kamu mau menggoda Jin Ah noona?"
"Oh! Andhwae hyung. kamu mau dilempar sandal?"
"Ahh.. kajja.." Baekhyun tampak tetap menuju Jin Ah sambil menarik lengan baju Kai lagi dan berjalan ke ruang televisi.
***
*Dia belum balas SMSku. oetokke?* Jin Ah mengirimkan SMS pada Lizzy
*Coba kamu kirimi SMS lagi?*
*Ania, aku malu T.T*
*Aishh, jinjja. haha Jin Ah fighting! ^^v*
"Aaah, oetokke oetokke.." Jin Ah menggerutu sambil memukul-mukulkan handphone ke kepalanya.
"Apa dia tau kalau ini SMS dariku? apa dia gak suka aku? apa dia udah puya pacar? oh! apa mungkin handphonenya di bawa pacarnya? Ahhhh.. oetokke..." Jin Ah terus mengguman kemudian membenamkan wajahnya ke bantal.
Jin Ah merasa sangat bingung karena baru pertama kali ini dia mengirim SMS ke anak lelaki kecuali Myeong Soo dan Baekhyun. Dia merasa malu karena Jin Ah termasuk anak perempuan yang mempunyai rasa gengsi yang tinggi.
---URI MYEONG SOO calling---
"Wae?" Jin Ah mengangkat telephonenya kemudian kembali membenamkan wajahnya ke bantal.
"Gwaenchana?"
"Ania"
"Wae? apa kamu mau ketaman?"
"Ani" Jawab Jin Ah singkat lagi
"Kenapa suaramu gitu? apa kamu ada di kamar mandi?" Myeong Soo bingung karena suara Jin Ah mendengung. Itu karena Jin Ah menjawab dengan masih membenamkan wajahnya di bantal.
"Ani, aku di ruang televisi"
"Apa kamu gak suka aku telephone?"
"Apa kamu marah?" Jin Ah balik bertanya
"Ani"
"Ya! Myeong Soo-ah. apa kamu marah?" Jin Ah menegakkan posisi duduknya menunggu jawaban Myeong Soo.
"..."
"Myeong Soo-ah" Jin Ah mengeluarkan suara memelas. Jin Ah mulai cemas karena Myeong Soo tidak menjawabnya
"..."
"Arasseo, aku tutup telephonenya" ujar Jin Ah mengancam.
"..."
"Ya! Kim Myeong Soo jinjja!"
"Hahaha, mianhae mianhae. Apa kamu mau cerita sesuatu? kayaknya kamu lagi galau"
"Oh, nee. apa kamu ingat adik kelas yang aku bilang mirip Kwang Soo oppa?"
"Hmm, wae?"
"Tadi di sekolah, Lizzy SMS dia pake handphoneku. Tapi sampe sekarang dia belum balas SMSku" cerita Jin Ah sambil menggigit kuku jari tengahnya.
"Siapa namanya?"
"Chanyeol, Park Chanyeol"
"Ahh..."
"Ahh? cuma ahh?" Jin Ah meninggikan nada suaranya.
"Terus gimana? kamu kan cuma tinggal tunggu..."
"Noona, noona, noona" Baekhyun berlari san menepuk pundak Jin Ah dari belakang.
"Ssstt" Jin Ah menutupi speaker handphonenya "Noona lagi telephone" kata Jin Ah melanjutkan
"Arasseo" Kata Baekhyun dan Kai berbarengan. Mereka berdua langsung duduk di samping kiri kanan Jin Ah sambil terus memandangi Jin Ah ingin tau.
"Jawabanmu gak membantu Myeong Soo-ah" Jin Ah kembali berbisara dengan Myeong Soo di telephone,
"Hmm kamu tunggu aja balesannya, mungkin dia gak punya pulsa" ujar Myeong Soo mencoba menenangkan Jin Ah
"Nee arasseo. tapi kamu kenapa telephone aku?"
"Aku cuma mau habiskan pulsa. Jangan galau lagi. Jangan lupa kerjain PRmu. Aku tutup yaa"
"Nee. Bye bye" Jin Ah menutup telephonenya, kemudian wajahnya menoleh kanan kiri melihat wajah Baekhyun dan Kai yang masih terus melihatnya.
"Noona, kamu telephone sama siapa? siapa Myeong Soo? aku gak bisa dengar suaranya sama sekali tadi" tanya Baekhyun sambil terus malihat wajah Jin Ah.
"Oh, ani. aku cuma pura-pura telepone hehe" jawab Jin Ah langsung menyembunyikan handphone ke kantong celananya.
Baekhyun dan Kai kemudian menyandarkan kepalanya ke pundak kanan dan kiri Jin Ah. Mereka bertiga mengalihkan pandangannya. Memang terlihat aneh kalau Baekhyun yang hanya terpaut satu tahun dengan Jin Ah bertingkah sangat manja. Itu karena Jin Ah yang terpaut 3 tahun dengan Kai selalu berpikir Baekhyun seumuran dengan Kai yang masih kecil. Sejak umur Baekhyun 5 tahun mereka sudah bermain bersama dan Jin Ah yang selalu mengurus mereka berdua ketika membutuhkan sesuatu. Orang tua Jin Ah adalah pemilik toko Baju di sebuah mall ternama di Seoul. Jadi mereka selalu pergi bekerja setiap hari dan selalu pulang malam.
"Noona, apa kamu tadi di marahi guru matematika yang jahat itu" tanya Baekhyun tiba-tiba tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.
"Ani, wae?"
"Tapi wajahmu cemberut terus noona" jawab Baekhyun
"Apa noona marah gara-gara aku minum youghurtmu?" Kai menambahkan
"Ahh mianhae Kai-ah. Noona gak marah kok" jawab Jin Ah khawatir sambil mengelus kepala kedua dongsaengnya yang masih bersandar di pundaknya itu. "Apa kalian mau main ke taman?" ujar Jin Ah lagi
"Nee!" ujar Kai dan Baekhyun serempak dengan wajah imutnya. Mereka sangat bersemangat dan langsung berdiri dari sofa. Kemudian mereka bertiga bersiap-siap menuju taman.
---1 New Message---
"Park Chanyeol?"
***