CHAPTER 2 : Start The Story
dimulailah kisah eun yi, hidup sendiri dengan seorang pembantu di rumah yang terbilang cukup mewah. ia memang mempunyai kaka, tapi keduanya pergi meninggalkan dia untuk menghidupi nya,
"hari pertama, tahun ketiga ku di sekolah chung dam high shcool" eun yi berkata pada dirinya sendiri dicermin
lalu ia menuruni tangga
"nona, sarapannya sudah siap" kata pembantuupagi hari ini"
"hmm. nanti aku pulang agak telat, aku ingin menjenguk eomma" lanjutnya
"ne nona" jawab pembantu itu singkat
eun yi segera pergi dengan mobilnya menuju sekolah
***
disekolah
"eun yiiiii" teriak nae ri yang membuat semua orang menoleh
'kau berhasil membuat semua orang terpaku karena teriakanmu nae ri' kata eun yi
"unni sudah berangkat?" tanya nae ri
"sudah kemarin, wae?"
"mian, aku tak bisa menemani kemarin. aku sudah janji dengan eomma"
"no problem"
mereka berbincang sembari berjalan menuju kelas barunya.
bukk
"aaaauuuuwwwhhh" eun yi menringis
"ya! KAU TAK PUNYA MATA?" omel orang itu
"YA! kau yang menabrak, mengapa kau yang marah?" tanya eunyi, tapi orang itu malah meninggalkan eun yi
"namja itu, tak perna bisa berubah. sudah bertahun-tahun ia selalu seperti itu pada ku. ah ani, dia memang seperti tiu . mungkin ibunya salah mengandung" oceh eun yi dalam hati
"waeyo, eun yi?" tanya nae ri yang melihat wajah eunyi sedikit murung
"aku sebal, kenapa ia tak pernah berubah"
"dia ? siapa?" tanya nae ri
"kai?" tebak nya
:ne, siapa lagi namja yang bersikap aneh dan tak pernah mau mengaku salah?' eun yi kesal
"sudah, kau tak apakan? dia kan memang begitu dari tahun pertama"
akhirnya mereka sepakat tidak membahas tentang namja itu lagi
***
nae ri adalah sahabat eun yi dari tahun pertama mereka masuk ke sekolah chung dam, lalu kai seorang namja yang dingin dan cuek pada semua wanita. dengan ke acuhan dia, bukan berarti membatasi wanita untuk menyukainya. banyak teman wanita disekolah yang selalu ingin mendekati kai, tapi kai tak mengubris semua nya.
dia hanya melihat ke satu arah depannya. dari tahun pertama selalu sama
***
"cinta tak pernah salah, kesalahan itu datang ketika kita tak menyatakan cinta itu, dan membuatnya pergi menjauh" tobecontinue
-e-