CHAPTER 1 : First Step
Sinar mentari pagi menyelinap melalui jendela kamar. Byul yi membuka jendela kamar nya dan memjamkan matanya, sembari menikmati sejuknya udara pagi, setidak nya untuk 2 menit sebelum ia mandi.
setelah mandi, Byul yi merapikan penampilan nya. Rambutnya hanya di ikat cepol, dengan sedikit bedak dan parfum. Cukup lama ia memandangi cermin dengan seragam yang ia banggakan.
"hhh... akhirnya tahun ketiga.." gumamnya dalam hati sambil merapikan seragamnya kembali dan keluar membawa semua perlengkapan sekolah nya ke ruang tengah. dan kemudian membuat sarapan.
Seorang pria yang terlihat baru bangun dari tidurnya keluar dari kamar dan langsung mencuci muka nya. sedangkan Byul yi masih sibuk membuatkan beberapa roti bakar untuk sarapan pagi ini.
"Tidak kuliah?" Byul yi sembari bertanya
"nanti siang... mulai sekolah hari ini?" pria itu kembali bertanya pada byul yi setelah selesai mencuci mukanya.
"iya... oh ya.. apa oppa pulang malam hari ini?" byul yi kembali bertanya sambil meletakkan beberapa roti bakar di atas meja dan kemudian duduk bersama pria itu
"hmm.. hari ini lebih awal. setelah kuliah selesai, oppa ada urusan sebentar, lalu langsung pulang.. Apa kau ingin mengajak ku keluar malam ini?" kata pria itu sambil menggigit roti bakar milik nya.
belum sempat Byul yi menjawab dua orang pria datang, yang satu seseorang dengan cool dan tatapan yang agak dingin, dengan tangannya dimasukkan ke saku celana. sedang yang satu lagi dengan ceria nya melambaikan tangan pada pria yang menikmati rotinya dan langsung duduk di meja makan bersama byul yi dan juga pria tersebut.
"annyeong Xiumin hyung " pria ceria yang satu ini selalu menyapa dengan cara melambai tangan pada pria tersebut
Pria yang dari tadi berbicara dengan Byul yi adalah Xiumin. Oppa nya. Dia yang bersikeras menjaga Byul yi sendirian saat bibi mereka ingin membawa mereka berdua tinggal bersama. Saat itu Byul yi masih di sekolah dasar, sedang xiumin baru memasuki tahun pertamanya di sekolah menengah atas. Tidak ada harta yang ditinggalkan orang tua mereka, hanya rumah itu lah yang mereka punya.
Xiumin terkadang bekerja paruh waktu sejak saat itu, sedangkan byul yi tetap diminta untuk fokus belajar. Namun walaupun kerja paruh waktu, xiumin masih menyempatkan diri untuk belajar sehingga ia mendapat beasiswa penuh saat masuk kuliah kedokteran.
"yaaa.. baekhyun.. tidak bisa kah kau sedikit merubah kebiasaan mu. kau terlalu santai dengan ku." kata xiumin sambil tetap memakan rotinya sambil meilirik baekyun
"hahah... bukankah sudah aku jelaskan sejak dulu hyung.. jika aku terlalu formal pada hyung, hyung nantinya akan meminta bayaran saat ku melakukan pengobatan pada saat hyung resmi menjadi dokter kelak" candaan baekhyun lantas tak membuat xiumin tersinggung. karena hal tersebut biasa bagi mereka, karena mereka memang dekat sejak dulu.
"byul yi... bisakah kau memasak yang lain selain roti panggang ini..?? kau terlalu sering memanggang roti" kai mulai berkomentar sambil memakannya, dan saat itu byul yi sedang melangkah untuk mengenakan sepatu kets nya
"kau mengomentari roti itu dengan sikap dinginmu dan kemudian kau memakannya juga.??? ckck.. anak ini??"
"bukannya aku sudah mengajarkan mu beberapa masakan?" baekhyun menyambung percakapan
"sejak kapan kau memasak sedangkan kau lebih sering makan disini" Xiumin menjawab sambil meledek baekhyun sehingga Byul yi merasa sedikit terbela.
"oppa aku pergi dulu.. biarkan mereka berkata apa.. karena apapun yang mereka katakan, mereka akan tetap memakan apapun yang ku masak.." ucap Byul yi pada Xiumin dan kemudian mengajak kai dan baekhyun segera berangkat
"hyung.. kami berangkat dulu..." ucap baekhyun dan kai serempak.
Dua pria tadi, baekhyun dan kai. mereka teman dekat byul yi sejak kecil. Beruntung Mereka selalu berada di sekolah yang sama sampai sekarang. Kedua pria tersebut seperti sebuah uang koin.
Yang satu sisi, baekhyun adalah orang yang tidak bisa diam, orang yang ceria dengan keampuan berbahasa yang baik. Sedangkan Kai adalah orang yang sedikit tertutup, bergaya cool dan bersikap dingin terlebih dengan gadis-gadis di sekolah yang sok akrab dengan nya. Terlebih lagi akademis nya bagus.
***
Mereka bertiga berajalan di koridor menuju kelas mereka. Mereka sampai di kelas Byul Yi lebih dulu. Tahun ini kelas meeka bertiga terpisah,,, setelah 2 tahun sebelum nya mereka mendapat kelas yang sama, kini Byul yi sekarang berada di kelas yang berbeda, mereka mengantar Byul yi sampai kelas nya
"wah.. jadi ini kelas mu sekarang. apa kau bisa bertahan tanpa kami?" ledek baekhyun
"kalian bukan segala nya bagi ku.. jadi tidak usah repot menanyakan hal tersebut" Byul yi menjawab pertanyaan tersebut dengan sedikit sombong.
"hha... sebutkan.. kapan kau tidak pernah bersama kami selama sekolah..?? " lanjut baekhyun
"baekhyun.. hentikan.. dia pernah mencobanya sekali. tapi tetap saja kemudian ada kita,, " lanjut kai sambil tertawa kecil lalu melanjutkan ucapannya "bisakah kau memiliki teman lain selain kami.. dan juga selain yoora. teman laki-laki mu terlalu banyak. Aku jadi ragu apakah kau ini benar-benar wanita" ekspresi kai yang hanya berubah sedikit membuat kesombongan Byul yi runtuh..
Aishh.. kata-kata nya itu... gerutu Byul yi dalam hati.
"sudahlah.. kalian pergi ke kelas kalian sekarang.. apa kalian mau mengantarku sampai ke kursi ku??" jawab Byul yi agak sedikit kesal
kemudian Baekhyun juga Kai berjalan ke kelas mereka dengan baekhyun merangkul kai. Dan Byul yi segera melangkah ke kursi nya sambil mengambil handphone dari sakunya.
jari Byul yi mengetik pesan dengan cepat "apa kau tidak akan datang hari ini..?? cepatlah "
belum lama pesan dikirim, seorang wanita masuk kekelas dan duduk disamping Byul yi
"apa kau begitu merrindukanku..?? tidak sabar menunggu aku datang.." yoora yang baru saja duduk langsung mengeluarkan buku nya untuk dibaca.
Tidak lama setelah itu, seorang pria dengan seragam rapi masuk ke kelas dan melihat kearahByul yi. kemudian menunjuk kearah nya.
"oh.. kau.. kita sekelas..?? aku kira kau akan sekelas lagi dengan mereka" ucap pria itu sembari duduk di kursi tepat di belakang Byul yi
"chen.. hahah.. aku kira aku akan bosan di kelas ini. Untung ada kau.. aku jadi tidak kesepian" ucap Bul Yi girang
yoora mendengar hal itu sedikit berteriak pada Byul yi "yaa... apa aku masih kurang buat mu?"
"hmm?? tidak kah kau tau aku tidak cukup hanya dengan satu orang" nada Byul yi sedikit mengejek
yoora langsung mengapit kepala byul Yi dengan lengan nya. chen yang melihat itu sedikit membesarkan matanya pada mereka berdua
"apa kalian ada hubungan khusus hah?? bersikap lah normal sebagai wanita!" komentar chen membuat kami tertawa dan yoora melepaskan lengannya. Byul yi pun mendekatkan pandangan nya pada chen
"apa kau cemburu kami sedekat itu?? chen jawab lah.." pertanyaan Byl yi dijawab chen hanya dengan jari telunjuknya dan mendorong pelan kepala byul yi sehingga pandangan Byul yi sedikit menjauh dari nya.
"hentikan.. mata mu tidak akan pengaruh padaku. aku tidak akan menjawab apapun " chen dengan segera mengeluarkan buku dari tas nya
tidak lama setelah itu, guru masuk. diikuti seorang pria dibelakang nya. byul yi hanya memandang nya sebentar, kemudian sibuk dengan buku-buku yang harus ia keluarkan dari tas
ternyata masih ada anak baru di tahun ketiga .. ucap Byul yi dalam hati sambil meneruskan kesibukannya.
***
Jam istirahat sekolah. Mereka sepakat berkumpul di taman dekat dengan lapangan bola. Tepat dibawah pohon kesukaan mereka, pohonnya rindang ditambah dengan angin yang sejuk bertiup. Yoora duduk di bersandar di pohon sambil membaca buku yang ntah apa judul nya. yang tampak hanya tebal nya melebihi sebuah kamus.
Chen tampak dari kejauhan sedang berjalan membawa beberapa minuman kaleng dan memberikannya lebih dahulu pada kai dan baekhyun yang dari tadi asik melihat permainan sepak bola murid di sekolah. Agar tidak mengganggu yoora, chen meletakkan minuman nya disebelah yoora dan kemudian chen duduk di samping Byul yi sambil memberikan punya nya
"byul yi.. tidak kah kau perhatikan wajah gadis-gadis di kelas kita tadi saat dia masuk..?? waah... anak baru itu... " chen memulai percakapannya
"hmm?? tidak.. aku tidak memperhatikan hal seperti itu...malah aku tidak mendengar saat ia memperkenalkan dirinya. aku saja baru sadar dia duduk di samping mu saat pelajaran berakhir. kapan dia duduk disana?" byul yi bertanya kembali pada chen
"aish....ubah lah sikap cuek mu itu... bersikap lah seperti gadis lain" cahut chen
"kau harusnya bangga dengan ku yang berbeda dari mereka. cckck.. Gadis sseperti ku ini, susah dicari" Byul yi menjawab dengan senyum bangga
tiba-tiba suara dibelakang menyahut ucapan Byul yi
"hah?? kau sadar kau ini seorang gadis? ku kira kau lupa" pria dengan badan tinggi berdiri dengan santai di belakang Byul yi dan chen
"chanyeol.. tidak bisakah kau duduk. leher ku sakit tiap kali harus melihat mu seperti sekarang ini" Byul yi selalu merasa lebih pendek saat pria yang satu ini muncul disekitarnya.
"ah.. Mianhe" chanyoel segera duduk disamping chen sambil melepaskan topinya dan merapikan rambut nya.
mata chanyeol ikut tertuju pada permainan bola dan terfokus pada satu orang. "hmm...??? apa dia anak tahun pertama..??? cukup bagus juga permainannya"
"bukan .. dia tahun ketiga sama seperti kita" sahut chen
yoora yang konsentrasinya sudah buyar segera pindah duduk ke samping byul yi dan ikut menjawab pertanyaan chanyeol "dia sekelas dengan kami, dan baru masuk hari ini."
"jinja..?? Byul yi...kenapa kau tidak menceritakannya pada kami?" timpal baekhyun yang dari tadi ternyata ikut mendengar
Byul yi pun melirik kearahnya sambil bertopang dagu "apakah kau ayah ku..??? kenapa semua harus kuceritakan?"
"yaa.. apa yang kau lakukan..?? berbicara dengan baik lah pada baekhyun." kai ikut berbicara dan kemudian merangkul baekhyun.
chanyeol yang melihat itu ikut berkomentar " dengan memasang tampang dingin dan berkata seperti itu.. kau terlihat tidak pantas.. hha... hentikan" chanyeol beranjak dari tempat duduk nya semula dan berpindah duduk di samping baekhyun dan lanjut menonton permainan bola.
Tampak yoora kembali membaca buku tebal nya sedangkan chen sedang asik memutar musik sambil menonton bola. byul yi pun berpindah duduk di samping kai dan meminjam gadget nya untuk bermain beberapa game.
sesekali Byul yi melihat ke arah lapangan , dan mendapati anak baru tadi tidak bermain lagi, tapi sedang duduk di tepi lapang dengan sesekali melihat ke arah mereka. Namun Byul yi tetap acuh dan melanjutkan bermain game, sesekali Byul yi masih mendapati anak baru itu melihat kearah mereka.
Byul Yi pun kembali bergumam dalam hati "Ada apa dengan anak itu.. "
***
Please Give your comment and love ^^