CHAPTER 2 : Change
Author POV
Di taman rumah sakit, Jihye tampak duduk manis di atas sebuah kursi panjang sambil memeluk dokumen-dokumen rumah sakit. Terkadang dia tersenyum miris dan kemudian menundukkan kepalanya. Mungkin dia menyesal dengan keputusannya.
“Eonni” panggil seseorang yang membuat Jihye tersentak
“Choi Young, apa yang kau lakukan disini ? Mana jaketmu ?” Jihye segera memeluk tubuh gadis mungil yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.
“Eonni, sedang sedih ?”
“Tidak. Eonni baik-baik saja-saja”
“Bohong. Jika eonni sedih Young juga akan sedih”
“Eonni tidak sedih, lihat eonni tersenyum senang” Jihye menunjukkan senyuman terbaiknya walaupun sebenarnya dia terus berpikir bagaimana jika nanti dia tidak bisa bertemu dengan gadis mungil penyemangatnya di rumah sakit.
##
24 Desember 2013
Jihye terlihat gelisah di kamarnya, dia merasa sangat malas untuk bangun dari tempat tidur. Teringat sesuatu Jihye segera mengambil kalender di meja belajarnya. Malam natal, haruskah dia pergi bekerja. Jihye tidak sanggup membayangkan nasib malang nanti, tapi….
Ting Tong
Pagi-pagi sekali ada seseorang yang datang ke apartemen Jihye. Dengan langkah gontai Jihye berjalan dan membuka pintu apartemen. Berharap seorang malaikat pembawa berita gembira yang datang.
“Kyuhyun~shi ?” Jihye terkejut dengan kedatangannya.
“Minggir” segera dia menggeser tubuh Jihye agar dia bisa leluasa melihat apartemen.
“Tidak buruk”
“Ehm…Kyuhyun~shi kenapa kau bisa tahu tempat tinggalku ?”
“Tidak susah untuk menemukanmu. Foto siapa ini ?”
“Itu foto adikku”
“Dimana dia ?”
“Bukankah sudah pernah kukatakan aku hidup sendirian. Adikku meninggal karena kanker”
“Ohh…Aku datang kemari untuk melihat kado natal tahun lalu milikmu”
“Eh ?”
“Cepat !”
“Sejak 2 tahun lalu aku hidup sendiri jadi aku tidak tukar kado dengan siapapun, tapi akan kutunjukkan kado natal terbaikku” Jihye segera berlari mengambil sebuah kotak musik.
“Kotak musik ?”
“Adikku yang memberikannya dia mengatakan jika mendengarkan suara kotak musik saat senang atau sedih maka kau akan merasakan hatimu bergetar”
Flashback
“Nunna, kenapa kado natalku kecil ? Ayah dan Ibu mendapat yang lebih besar” protes Kyuhyun
“Jangan protes dan cepat buka” tukas Ahra, nunna Kyuhyun
“Kotak musik ? Untuk apa nunna memberiku ini aku bukan anak kecil"
Pletakk
“Aduh sakit. Kenapa nunna memukul kepalaku ?” Kyuhyun mengusap-usap kepalanya
“Kyuhyun, cobalah mendengarkan suara kotak music saat kau senang atau sedih. Kau akan merasakan sesuatu seperti hatimu bergetar”
Flashback end
“Nunna”
“Kyuhyun~shi, kau tidak apa-apa ?” Kyuhyun tersentak saat Jihye menepuk pundaknya.
“Ini. Aku harus pergi”
“Tunggu, Kyuhyun~shi. Nanti malam kau akan datangkan ?”
“Siapa yang akan tahu ?”
“Setidaknya aku masih bisa melihatmu hidup, walaupun aku akan kehilangan pekerjaan nanti” batin Jihye.
##
Di malam natal yang ditemani dengan turunnya salju membuat semua orang menggunakan jaket, tetapi tidak dengan Jihye. Meskipun tubuhnya menggigil kedinginan, dia masih bertahan dengan posisinya menunggu seseorang yang menentukan nasib pekerjaannya.
“Kau bisa mati” teriak seseorang.
“Kyuhyun~shi” Jihye segera berlari menghampiri Kyuhyun dan memeluknya.
“Ahk…Maafkan aku. Kau akhirnya datang”
“Dengan satu permintaan” saat ini jantung Kyuhyun berdebar kencang dan berusaha menahan perasaannya.
“Tapi itu tidak ada dalam perjanjian”
“Kalau begitu aku akan pulang dan anggap saja aku tidak datang” Kyuhyun mulai melangkah pergi namun Jihye seketika meraih lengan Kyuhyun.
“Baiklah”
“Mulai sekarang, di malam natal ini kau harus membuatku belajar mencintaimu”
“Eh ?”
“Aku kembali percaya akan keajaiban malam natal karena dia, gadis keras kepala yang peduli dengan orang lain. Aku selamat dari kecelakaan waktu itu merupakan keajaiban malam natal.” -Kyuhyun-
“Tahun ini adalah sebuah keajaiban malam natal yang tak terduga.” -Jihye-
THE END