CHAPTER 1 : Chapter 1

"Hey, Song Ji Hyun! Cepatlah bangunn!" teriak seorang namja ditelingaku.

"Ayolah oppa, aku masih ngantuk~~" kutarik selimutku lalu kembali tidur.

"Kau tak mau sekolah? Ini hari pertamamu. Wah sayang sekali" dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"KENAPA KAU TAK BILANG DARITADI?!" teriakku. Aku langsung melesat dengan cepat ke kamar mandi. 

Ohiya, namaku Song Ji Hyun. Aku tinggal bersama kakak-ku satusatunya , 2 pembantu dan 1 supir. Appa dan Eommaku bekerja di luar negeri. Mereka jarang pulang karena memang perkerjaan yang tak bisa di undur. Dulu aku tak terbiasa, tapi lama kelamaan, aku terbiasa dengan hal ini. Tapi, bukan berarti aku tak ingin mereka pulang. Mereka juga bekerja untuk membiayai sekolah ku dan oppa-kan.Terlebih lagi, dulu aku home-schooling. Aku tak boleh keluar rumah selama 9 tahun untuk kerja kelompok, dan hal-hal sekolah lain yang seharusnya aku alami.Aku merayu Appa dan Eomma untuk menyekolahkanku di public-school, awalnya mereka tak setuju, tapi akhirnya mereka menyetujuinya.

***

"Nah, ini dia kelas B!" kataku sambil menunjuk salah satu kelas yang di pintunya tertera huruf 10-B. Hye Ra segera menarikku dan mencari tempat duduk paling depan.

"Kita duduk disini saja!" kata Hye Ra.

"Tunggu! Ini tempat duduk kami" kata seorang namja yang tiba-tiba datang ke kelas,tentu dia bersama teman sebangkunya.

"Jangan seenaknya! Ini tempat duduk kami! " teriakku. Hye Ra menatapku cemas.

"Kau tak tau dia siapa? " bisik Hye Ra.

"Tidak. Dan aku tak mau tau. " jawabku.

"Ji Hyun-ah , sudahlah kita duduk dibelakang saja!" ajak Hye Ra.

"Tidak! Hanya karena kau takut apa kita harus mengalah? " kataku bersikeras.

"Benar kata temanmu itu. Duduk saja dibelakang! " kata namja itu lagi. " Enak saja, memangnya kau siapa berani mengaturku?!" teriakku lagi. Setelah 10 menit aku beradu mulut dengannya, teman namja itu pun membuka mulut.

"Sudahlah hyung, kita kebelakang saja. " ajak namja itu.

" Tapi hyung, bagaimana dengan yang lain? Aku kan sudah janji pada mereka untuk satu baris. " dia kembali marah.

"Sudahlah, biarkan saja. barisan lain kan masih kosong." kata teman namja itu sambil menunjuk barisan selanjutnya.

"Arraseo hyung. " kata namja itu sambil menuju bangku lain. Aku memelototi dia ,begitupun dia memelototi aku.

"Dasar namja aneh!" ucapku dalam hati.

-to be continued-