Synopsis
BOXER UNYU-UNYU SUHO
Kisah ini bercerita tentang perjuangan seorang mahasiswi (aku) yang memiliki sebuah mimpi untuk dapat bertemu dengan idolnya, yaitu Exo. Selamat membaca.
.
.
.
Senja itu, aku hanya menatapi langit senja yang bersinar indah dari balik jendela kecilku, entah apa yang ada di dalam fikiranku, hanya sebuah harapan konyol yang mungkin tak dapat terwujud, namun harapan itu memenuhi fikiranku dan membuat hatiku gelisah. Yap, harapan konyol itu adalah makan bersama dan merayakan ulang tahunku dengan para member Exo, konyol bukan? Namun itulah harapanku dan aku akan berjuang dengan sepenuh hatiku agar aku dapat mewujudkannya, asekkkk.
Keesokan harinya di pagi yang cerah, aku melakukan rutinitasku seperti biasanya, pastinya ya kuliah. Tak banyak yang kulakukan disaat kuliah, hanya seperti kebanyakan mahasiswa lainnya, belajar, mengerjakan tugas, bimbingan dengan dosen, ngejar-ngejar tanda tangan dosen (ya hitung-hitung latihan untuk mengejar bias, hehe) dan kegiatan lainnya. Namun siapa sangka, tak ada angin dan tak ada hujan, di saat perjalanan ke kantin dengan seorang sahabatku, tanpa sengaja mataku terpaku pada secarik kertas yang tertempel di mading kampus dan siapa sangka dari secarik kertas itulah perjuangan untuk mimpiku dimulai.
“Ma, besok pesawatku jam 07.45, bangunin yaaaaa!”teriak ku dari dalam kamar.
“Iya sayang, kamu sudah packing kan? Jangan sampai ada yang tertinggal yahh. Kalau sudah cepat tidur, jangan begadang lagi.” teriak mama dari dapur.
Aku memang mengikuti program pertukaran pelajar ke Korea Selatan. Dan untuk mendapatkan itu, aku harus belajar setiap waktu agar aku bisa memenangkannya, berhubung aku orangnya mudah lupa, ya mau tidak mau aku harus mengulang pelajaranku tentunya. Dan akhirnya di secarik kertas itu terdapat sebuah pengumuman mahasiswa yang lulus dari program pertukaran itu, salah satunya adalah aku. Dan hari ini aku akan terbang ke Korea demi study dan harapanku tentunya.
Seoul, tidak terasa akhirnya aku tiba di Seoul setelah 7 jam perjalanan dan pinggang ini rasanya encok tak karuan, namun semua rasa capek itu tertutupi dengan rasa bahagia yang ku rasakan. Yeiiiiiiiiiiii, akhirnya aku di Korea..... Exo i love you” jeritan dari dalam hati bahagiaku.
Di Korea, untuk sementara waktu aku tinggal di apartemen teman kecilku, kebetulan dia kuliah di salah satu universitas di Korea, hitung-hitung ngirit budget anak kuliahan kan, dianya juga baik kok. Berhubung badan sudah remuk karena perjalanan Indonesia - Korea, akhirnya saya tepar duluan (tanpa mandi dan ganti baju, maklum capek banget cin).
Keesokan harinya, berhubung kuliah belum dimulai, temanku mengajak aku untuk berkeliling di sekitaran Seoul. Senang rasanya bisa menginjakkan kaki di Seoul, dan tetap saja aku berharap diperjalanan nanti kami dapat bertemu dengan salah satu member Exo, yaaa walaupun tidak dapat bercakap-cakap atau berfoto paling tidak aku dapat berpapasan dengan mereka, semoga yaa. Setelah selesai berkeliling dan tidak bertemu dengan Exo (eh bukan tidak, tapi belum saatnya ye) kami pun kembali ke apartemen untuk istirahat sejenak dan berhubung temanku bekerja part-time juga, jadi dia harus segera bersiap-siap untuk bekerja.
Disepanjang perjalanan tadi kami tidak membeli makanan sedikitpun, dan alhasil sekarang di tengah malam yang sunyi ini aku lapar, temanku juga belum pulang dari tempat kerjanya. Maka dari itu, ku putuskan untuk memberanikan diri untuk pergi ke mini market dekat apartemen. Dengan piyama spongebob yang ku kenakan ini akhirnya aku membeli sedikit roti dan beberapa cemilan untuk mengganjal perut ini, saat tiba di kasir dan ingin membayarnya aku meraba kantong jaket yang ku pakai, namun bodohnya aku meninggalkan dompet dan duitku di apartemen, haruskah aku kembali ke apartemen di larut malam begini? Perutku sudah menangis perlu diisi. Okelah, aku harus kembali ke kamarku demi makanan ini.
Aku berbalik badan dengan terburu-buru dan tanpa sengaja aku menabrak seseorang dan terjatuh. Mataku terpaku pada boxer yang ia kenakan, boxer pokemon bro. Tiba-tiba laki-laki pokemon ini memberikan kartu kreditnya ke kasir untuk membayar semua barang belanjaanku, dalam hati aku berkata “wah, di Korea ada juga yang punya hati baik begini” (sambil mencoba berdiri dan berkata terima kasih). Dan kalian tahu, tanpa berharap dan tanpa disangka, lelaki pokemon itu adalah salah satu member Exo yaitu Suho, iya Suho ituloh leadernya Exo. Ternyata Suho sedang membeli ramen untuk di makan, dan kagetnya lagi ternyata Suho hanya mengenakan boxer pokemon. Wahh, senang banget tanpa disangka-sangka aku bisa bertemu dengan leader Exo itu, ingin ku menyapanya namun aku gugup dan dengan terburu-buru aku mengucapkan terima kasih kepadanya, lalu mengambil belanjaanku dan lari dari mini market itu.
Esok harinya, aku baru tahu bahwa ternyata apartemen yang aku tinggalin ini masih satu komplek dengan Doormy nya Exo. Huahh, pantesan aja tadi malam aku tidak sengaja bertemu dengan Suho dan mengapa aku malah lari dan tidak menyapanya. Yah sudahlah, mungkin belum rezeki ku untuk berbicara dengan member Exo.
Hari ini adalah hari pertamaku kuliah di Korea dari program pertukaran pelajar yang ku ambil. Mata kuliah hari ini adalah Hukum. Berhubung karena kurang tidur, alhasil saat kuliah di mulai aku mengantuk. Namun saat memalingkan pandangan ke arah jendela kelas, mataku terpaku kepada seseorang yang duduk di dekat jendela. Aku mengira mungkin aku sedang menghayal akibat mengantuk, dan aku mengucek-ngucek mataku agar sadar, tapi dia tetap berada disana. Demi apa, ternyata aku satu kelas dengan Suho, mimpi apa aku tadi malam? Apa jangan-jangan aku berjodoh dengan Suho? haha. Karena melihat Suho, akhirnya rasa kantuk ku pun hilang dengan sendirinya, dan aku mulai senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan pelajaran di depan.
Hari pertama sebagai mahasiswi internasional sudah membuat kepalaku mau pecah, rasanya di dalam kepala ini ada beribu-ribu bom atom yang siap untuk meledak. “Kenapa baru hari pertama sudah ada tugas essay ya dosenku sayang! Padahal sepulang kuliah ini aku sudah membuat rencana untuk menunggu dan berpura-pura membeli cemilan di mini market itu.” kata ku dalam hati dengan kesal sambil berjalan menaiki tangga menuju perpustakaan. Buku demi buku harus ku baca dan pelajari, supaya tugas ini dapat selesai dengan cepat dan aku dapat bertemu Suho kembali. Malam telah tiba, dan aku baru selesai mengerjakan essay ku di perpustakaan kampus. Saat perjalanan ke apartemen, aku menyempatkan untuk singgah sebentar di mini market itu. Namun, dia tidak datang dan ku putuskan untuk kembali ke apartemen.
Rutinitasku disini sama halnya dengan kuliah di Indonesia, pergi ke kampus, ke perpustakaan dan mengikuti kegiatan lainnya. Dan hari-hari itu aku tidak lagi bertemu dengan member Exo. Mungkin dia dan member Exo lainnya sedang sibuk. Dan dengan tekad ku dari awal yaitu ke Korea agar dapat bertemu dengan mereka, maka ku putuskan untuk mencari tahu dimana Doormy mereka. Sepulang dari kampus aku memulai perjuanganku menemukan tempat itu, hari demi hari ku lewati dengan pencarian, mungkin orang sekitar komplek apartemen sudah mengira aku sasaeng kali yak, soalnya aku bolak-balik keliling terus, demi oppa-oppa Exo dan agar perjuangan ku untuk mendapatkan program pertukaran pelajar ini tidak sia-sia begitu saja. Demi bertemu mereka, aku harus tetap berjuang! Pantang menyerah sebelum bertemu exo.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan ku lewati dengan kuliah dan mencari Doormy Exo (maklum, ruangan di komplek apartemen yang aku tinggalin banyak banget, dan saat aku bertanya ke bagian receptionistnya, mereka tidak mau mengatakan dimana ruangan yang mereka tempati) jadi mau tidak mau aku harus berjuang sendiri mencari mereka, dan mengejar-ngejar mereka seperti ini mengingatkanku pada saat aku mengejar-ngejar dosen ku di Indonesia untuk tanda tangan, jadi aku sudah terbiasa akan itu, terima kasih dosen-dosenku.
Tidak terasa waktu ku hanya tinggal satu bulan di Korea, dan aku belum sempat bertemu dengan mereka, ingin ku meneteskan air mata ini dan bolos kuliah, tapi aku mengingat lagi perjuanganku untuk memperoleh program ini tidaklah mudah, demi lulus di program ini, waktu bermain ku dengan teman-temanku di Indonesia harus ku relakan dan aku menghabiskan hari-hari ku dengan buku dan buku. Maka dari itu, aku berfikir lagi bahwa tekad ku, semangat ku, perjuangan ku tidak boleh hanya sampai disini. Semangat adalah alat ku untuk berjuang dari awal. Yapp, harus tetap semangat dan jangan mudah menyerah.
Dan yess, akhirnya aku menemukan Doormy Exo. Tapi walaupun begitu tetap saja aku tidak bisa bertemu dengan mereka dengan mudah, why why why??? Dewi fortuna bantulah aku untuk bertemu idol ku (sambil memohon dalam hati). Hari selanjutnya, aku kembali lagi ke tempat itu, aku sudah tidak memikirkan apa kata orang sekitar, entah mereka bilang aku mata-mata, sasaeng atau apalah, yang ada di fikiranku adalah aku dapat mewujudkan mimpiku untuk bertemu dengan idol ku tersayang.
Tempat mereka di jaga oleh security, namun aku tidak kehabisan akal untuk membujuknya agar memperbolehkan aku untuk bertemu beberapa menit saja dengan Exo. Sudah 2(dua) jam aku disana, dan security ini tidak dapat di rayu sama sekali.
Namun, entah mereka (Exo) mengetahui ada sesuatu yang terjadi di luar, atau mereka memang ingin keluar, tiba-tiba satu persatu member Exo itu keluar dari Doormy mereka. Lantas mereka pun terkejut melihatku dengan tampilan kucel, rambut acak-acakan dan membawa buku (pulang kuliah langsung ke Doormy bukan ke apartemen dulu). Aku menundukkan kepalaku dan menutupinya dengan buku yang ku bawa. Malu tapi senang semua bercampur seperti gado-gado sekarang. Mungkin mereka heran dan bertanya-tanya siapakah aku ini dan untuk apa aku berada disana.
Inginku kabur lagi tapi aku tidak mau menyesal lagi dengan tindakanku itu, dengan perlahan aku mulai berdiri dan memberanikan diri untuk melihat mereka semua. Tatapan itu, Baekhyun, Kai, Sehun, Kris, Luhan, Xiumin, Chen, Tao, D.O, membuat jantungku berdetak sangat cepat, ya Tuhan perjuanganku selama ini, apakah ini mimpi atau kenyataan, akhirnya aku dapat bertemu mereka. Tapi Suho, Chanyeol, Lay? Dimana mereka, mengapa tidak ada disini? Dan tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki dari belakang, ternyata itu adalah Suho, Chanyol dan Lay yang berlari dari dalam (karena penasaran kali ya, maklum rame-rame di luar) dan mereka pun melihatku dengan bingung.
“Bukankah kamu perempuan yang di mini market itu?” Kata Suho sambil melihatku.
“I..i..ya, maafkan aku, saat itu aku gugup dan langsung kabur begitu saja. Sekali lagi tolong maafkan aku. Dan terima kasih atas bantuannya.” Jawabku ketakutan dan gugup.
“Aaaa, hyung ternyata dia perempuan yang kau ceritakan kepada kami itu. Apakah dia mengikutimu sampai kesini?” timpah Kai.
“Tidak-tidak, aku tidak mengikutinya, justru aku yang mencari tahu sendiri. Dan kebetulan aku juga tinggal di komplek apartemen ini, dan juga aku sangat sangat mengidolakan kalian semua.” Jawabku memotong perkataan Kai dengan nada malu.
“Pantes saja kamu selalu duduk di depan mini market itu. Apakah kamu juga menunggu kami? Kami melihatmu dari dalam mobil saat perjalanan pulang ke Dormy beberapa waktu yang lalu.” Tanya Baekhyun.
Pertanyaan demi pertanyaan mereka lontarkan kepada ku, dan pastinya aku menjawab pertanyaan mereka dengan gugup dan canggung. Namun pada akhirnya, mereka mengajak ku keluar untuk makan ramen bersama. Sepanjang jalan mereka tetap menanyaiku dan aku pun mulai terbiasa untuk menjawab pertanyaan mereka. Makan ramen bersama, berfoto bersama, tertawa bersama, bahkan mereka memberikanku tanda tangan mereka dengan cuma-cuma. Mereka juga mengantarkanku pulang ke apartemen. Dan sesampainya di apartemen aku menceritakan semua kejadian tadi kepada temanku, dia mengatakan bahwa perjuanganku selama ini tidak sia-sia, mungkin kalau dia berada di posisiku saat ini, dia sudah menyerah pada tekadnya itu.
Senang rasanya bisa bertemu dan makan bersama dengan mereka, walaupun keinginanku untuk merayakan hari ulang tahunku bersama mereka tidak terwujud, setidaknya harapanku untuk dapat makan bersama mereka tercapai, dan itu dengan hasil kerja keras dan perjuanganku sendiri.
Hingga tiba saatnya, aku harus kembali ke Indonesia dan melanjutkan kuliahku di sana, saat makan kemaren aku meminta 1(satu) hal kepada mereka, yaitu disaat aku harus kembali ke Indonesia, maukah mereka mengantarkan ku sampai bandara, karena temanku tidak dapat mengantarkan ku sebab dia harus bekerja, namun saat itu mereka hanya tertawa dan aku pun menganggapnya hanya lelucon saja dan tidak berharap lebih. But, saat keluar dari apartemen, seluruh member Exo berada di dalam mobil yang ada di depanku, aku tidak menyangka bahwa mereka akan mengantarkan ku ke bandara. Tidak hanya itu, tiba-tiba Suho keluar dari dalam mobil dengan sebuah paper bag besar, dan memberikannya kepadaku, ternyata di dalamnya adalah boxer pokemon yang ia kenakan saat di mini market dulu, boxer itu ia bingkai dengan rapi, haa lucunya. Dia berkata bahwa boxer ini akan mengingatkan ku kepada Exo.
Terima kasih telah menjadi idol terbaik, dan terima kasih sudah membangkitkan semangatku untuk tetap berjuang. Ini lebih dari cukup menjadi kado terindah di ulang tahun ku nanti, sungguh ini semua seperti mimpi bagi ku.
Di indonesia, aku tetaplah Exo-L seperti biasanya, yang mengagumi biasnya dari jauh dan tetap semangat menjalani semuanya. Boxer itu aku pajang di kamarku dan sekarang aku bangga mengucapkan bahwa aku adalah Exo-L dan Exo adalah idol terbaik ku.