CHAPTER 2 : Mimpi Buruk
Jam menunjukkan pukul 7 waktu setempat. Terdengar suara bel "iya sebentar "ucap shannon kemudian berjalan ke arah pintu.
Shannon membuka pintu dan ternyata itu adalah lucky yg memakai kaos warna hitam "masuk, aku sedang bersiap – siap "ucap shannon kemudian berjalan masuk kedalam kamar , dan disusul lucky.
Lucky melihat jisoo yang sedang tidur, dan selimut menutupi sampai lehernya.
"apa dia tidur sungguhan atau bohongan ?"tanya lucky
Shannon menengok "jangan diganggu "ucapnya cepat
Lucky yang tadinya mau menjaili jisoo, menjadi tidak jadi, dia menegok ke arah shannon.
"dia sedang istirahat, biarkan saja dia tidur dulu "ucap shannon
"tapi kita kan mau pergi cari makanan
"apa dia tidak diajak ?"tanya lucky
Shannon sibuk memakai riasan make up lagi "nanti kita bawakan saja makanan pulang, dia sedang istirahat , jangan diganggu atau dibangunin "jawab shannon
"ah baiklah kalau begitu "ucap lucky
Beberapa menit kemudian
"sudah beres ?"tanya lucky
"sudah "jawab sienna
"ayo kita pergi "ucap sienna
Mereka pun pergi dan meninggalkan jisoo sendirian di dalam kamar yang sedang tidur pulas.
Saat sedang tidur pulas tiba – tiba saja jisoo merasakan sebuah mimpi yang menyeramkan dan membuatnya gelisah.
Dalam mimpi itu dia melihat tubuhnya terangkat dah ada tangan yg mencekik lehernya, dan dia menengok ke sisi kiri dan kanan secara bergantian, dia melihat banyak darah dilantai itu.
"lepaskan aku .. lepaskan aku. "ucapnya pelan dalam mimpi itu
Dan di dalam mimpinya itu dia memukul – mukul tangan orang yang mencekiknya.
Dan tanpa disadari dia juga berucap "lepaskan aku, sakit ..
"leherku tercekik , lepaskan aku "ucapnya yang matanya masih terpejam
Tidur jisoo semakin tidak tenang dan gelisah, keringatnya mengucur.
Jisoo terbangun dari tidurnya itu, dia mengelap keringat yang ada di keningnya.
"apa itu .. mimpi itu sungguh menyeramkan
"ada yg mencekik leherku, dan darah dilantai ..
"mimpi buruk apa ini , semoga tidak terjadi hal buruk "ucap jisoo
Jisoo mengatur nafasnya "baru kali ini aku bermimpi seram seperti ini "ucapnya pelan
Kemudian jisoo menengok ke kiri dan kanan , dia tampak mencari seseorang.
"seinna ? "ucapnya pelan seraya mengedarkan pandangan
"dimana shannon .. "ucapnya pelan
"shannon ? kau dimana ?"tanya jisoo kemudian turun dari tempat tidur dan mencari keberadaan shannon
"shannon ..."panggil pelan jisoo kemudian membuka pintu kamar mandi
"bahkan dia tidak ada di dalam kamar mandi ..
"apa dia ke kamar lucky .."ucap jisoo pelan kemudian dia memakai sandal dan keluar dari kamar hotel.
Dia berjalan ke arah kiri, dan dia masuk kedalam lift, dia menekan tombol lantai 4.
Di dalam lift itu juga dia hanya sendirian saja, pintu lift terbuka. Bulu kuduknya merinding.
"kenapa aku jadi merinding "ucapnya seraya mengusap tangannya, dia menengok ke kiri dan kanan
"kenapa begitu sepi sekali "ucapnya pelan
"bagaimana kalau ada zombie yang menyeramkan seperti di film film "ucap jisoo membayangkan hal konyol
"haish, kenapa aku berpikiran jelek seperti itu "ucap jisoo kemudian keluar dari lift
Dan dia mencari kamar lucky "nomor berapa kamarnya, aku lupa lagi "ucap jisoo
Jisoo terdiam dan berfikir "ah 3201 "ucap jisoo kemudian berjalan mencari.
Sampailah jisoo di depan kamar 3201 , dia memencet bel kamar, tapi tidak ada yang membukakan pintu.
Jisoo menekan belnya beberapa kali, dia semakin kesal "haish, lama sekali
"kemana dia, apa mungkin dia tidur "ucap jisoo memencet – mencet terus bel itu
Jisoo menghentikan kegiatan mencet bel "kalau dia tidur lalu dimana keberadaan shannon
"apa mungkin shannon sedang berkeliling ...
"kenapa dia tidak mengajakku "gerutu jisoo
"apa dia pergi dengan lucky ..
"astaga aku ditinggal oleh mereka , awas saja mereka "ucap jisoo kemudian berjalan kembali menuju lift.
---
Dia keluar dari lift dan melihat shannon dan lucky sedang berdiri di depan pintu kamar hotel.
"itu dia "ucap lucky seraya menunjuk jisoo yang sedang berjalan kearah mereka
Jisoo berdiri di hadapan mereka berdua "darimana kalian berdua ?
"kenapa kalian berdua pergi tidak mengajak aku ?"tanyajisoo seraya membuka kunci pintu kamar yang dia pegang.
"kau sedang tidur, jadi aku tidak mau mengganggu tidurmu itu "ujar shannon
"ah begitu "ucap jennie berjalan masuk kedalam kamar disusul lucky dan shannon
"apa kau marah pada kami ?"tanya shannon berjalan beriringan dengan jisoo
Jisoo menengok ke arah shannon dan menatap lesu "aku tidak marah .."ucap jisoo kemudian membanting pelan tubuhnya ke atas kasur
"kalian habis darimana saja ?"tanya jisoo kemudian merubah posisinya menjadi duduk
"kami hanya mencari makanan saja "jawab lucky
Jisoo bertolak pinggang dan menatap serius temannya bergantian "apa ? kalian pergi cari makan dan tidak mengajak aku ?
"huh, sungguh keterlaluan "ucap jisoo
"lalu apa kalian tidak membawakan makanan untukku ?"tanya jisoo
"tidak ada "jawab lucky
"apa ? kalian tidak membawakan makanan untukku
"betapa jahatnya kalian ..."ucap jisoo mengeluh
"siapa suruh tidur terus , seperti kerbau "ledek lucky
Jisoo berdiri di atas tempat tidur, dan mengangkat sedikit tangan kanannya , dan keluar api dari telapak tangannya itu "yak! Kau mau ku bakar ..?"tanya ketus jisoo
"hei hei .. matikan api itu .."ucap lucky kemudian meluruskan tangannya dan dari telapak tangannya keluar kepingan es yang mematikan api itu
"kau mengeluarkan api
"kau mau membakar hotel ini ?"tanya ketus lucky
"makanya kau jangan membuat ku kesal "ucap jisoo
"sudah sudah
"kalian selalu saja bertengkar.."ucap shannon
"itu diatas meja , sudah kubelikan makanan "ujar shannon
Jisoo menengok ke atas meja "ah shannon . kau memang teman yang baik
"tidak seperti curut ini "gerutu jisoo memasang ekspresi ketus ke lucky.
Jisoo segera melompat dari tempat tidur dan lucky dengan cepat menjitak kepala jisoo.
"aww .. sakit .."ucap jisoo melirik tajam ke arah lucky, dengan cepat jisoo menendang kaki lucky
Lucky pun kesakitan ditendang oleh jisoo , lucky meringis kesakitan sementara jisoo hanya menjulurkan lidahnya meledek.
Jisoo membuka makanan yang dibawakan oleh shannon, jisoo terdiam sejenak "apa aku harus bercerita soal mimpi itu "pikirnya
"ah tidak usah bercerita, hanya mimpi buruk biasa, tidak perlu diceritakan ke shannondan lucky "ucap jisoo dalam hati
"sudah sana lucky kembali ke kamarmu, tidur sudah malam "suruh shannon yang duduk dipinggir tempat tidur dan menyalakan televisi
"sampai kapan kita disini ?"tanya lucky
"sampai kita dapat rumah "jawab dingin shannon
"haish wanita, sangat judes sekali
"sudahlah aku ke kamar ku saja "ucap lucky
"ya sudah sana pergi "suruh jennie yang sedang makan
Lucky pusing kedua sahabatnya itu dan pergi keluar dari kamar jisoo dan shannon.
-To Be Continue-