CHAPTER 2 : I Have A Power
Rose duduk di kursi meja belajarnya, lalu rose mengambil bando dan memakai bando tersebut.
Rose mengambil salah satu buku, buku yang cukup tebal, ya itu adalah buku sejarah korea , rose membaca dari halaman terakhir yang kemarin malam dia baca. Rosemembaca dalam hati saja.
Pintu kamarrose terketuk, dan sudah dipastikan itu adalah appa. "masuk "ucaprose menengok ke arah pintu
Pintu kamar terbuka secara perlahan, dan benar tebakkannya itu adalah appa.
"kenapa appa ?"tanya rose
"bolehkah aku masuk ?"tanya balik appa memunculkan kepalanya dari sela pintu yang terbuka, rose menganggukkan kepala sebagai sebuah jawaban.
Appa membuka pintu agak lebar, kemudian dia masuk kedalam kamar. Appa menarik kursi dan duduk di dekat rose. Rose memutar kursi sehingga merekaduduk berhadapan.
"ada yang ingin appa bicarakan denganmu "ucap appa
"nde appa, waeyo ?"tanyarose
"apa kamu tidak mau melanjutkan ke universitas ?"tanya appa, rose terdiam memikirkan sebuah jawaban yang tepat.
Rose menggelengkan kepala, "aku tidak ingin kuliah "jawab rose dengan ekspresi datar
"waeyo ?"tanya appa bingung dengan jawaban rose barusan.
Rose kembali terdiam memikirkan jawaban "karena aku mau dirumah saja , membantu appa bekerja "jawab rose sambil tersenyum
Padahal rose tidak mau membebani appa dengan biaya kuliah yang sangat mahal itu.
"apa kamu memikirkan biayanya ?"tanya appa menataprose serius
"ah, tidak appa. Aku tidak memikirkan itu "jawab rose
"aku juga merasa takut
"takut kalau teman – temanku nanti meledek aku "ucap rose dengan ekspresi murung
"aku me, merasa tidak bisa berkuliah lagi "ucap rose pelan
"kamu adalah anak yang jenius "ucap appa
"aku tidak mau melanjutkan kuliah bukan karena aku seorang mutant atau apapun "ucaprose yang menggerti akan apa yang ada di fikiran appa
"aku tidak mau kuliah karena aku "rose menggantungkan kalimat, rose menggaruk kepala yang tidak gatal
"sudah jangan difikirkan , lebih baik appa istirahat saja. Ku lihat appa sedang capek dan tidak enak badan "ujarrose yang mengerti kondisi appa
"yasudah kamu juga istirahat, jangan banyak fikiran ya "ucap appa mengusap kepalarose kemudian beranjak berdiri
"good night sweet heart "appa mengecup lembut pucuk kepalarose
"good night appa "ucaprose tersenyum tipis
Appa pun keluar dari kamar, rose terdiam, tidak lama rose menutup buku sejarah korea itu dan membiarkannya berada di atas meja belajarnya. Rose bangkit dari duduk, dan berjalan ke arah kasur.
Rose duduk dipinggiran kasur, jujur saja rose merasa lelah dengan kekuatannya ini, rose juga jadi tidak bisa bergerak dengan bebas karena dia takut refleks menggunakan kekuatannya itu dan ada orang lain yang melihat.
Rose pun sempat berfikir untuk menghilangkan kekuatannya, tapi dia tidak tau bagaimana caranya. Rose merebahkan tubuhnya diatas kasur dan memejamkan mata, dan rose pun tertidur.
---
Keesokkan paginya , rose keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah sangat rapi. Appa berada diruang tamu, ya memang rumah mereka tidak besar, dan sangat sederhana sekali.
Appa memperhatikan dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"aku mau ke kota "ucaprose ,menjawab apa yang sedang difikirkan appa saat melihat penampilannya yang sangat rapi
"oh begitu "ucap appa singkat
"aku mau membeli beberapa keperluan rumah, dan aku juga mau membeli pakaian "ucap rose tersenyum tipis
"sudah appa saja yang membeli keperluan rumah dan semuanya "ucap appa
"tidak usah appa
"hari ini appa kan mau kepasar ikan lagi, dan hendak menjual kecap "ucaprose berjalan ke arah appa
"darimana kamu tau
"ah .. kau pasti tau itu, kamu adalah seorang mutant, dan kamu bisa membaca apa yang sedang appa pikirkan "ucap appa
"tapi kekuatanku belum terasah dengan baik "ucaprose tersenyum malu – malu
Ya, rose memang bisa membaca pikiran, dan rose pun juga melakukan telepati, tapi rose hanya akan membaca fikiran orang yang hanya setuju pikirannya dia baca.
Rose memiliki kekuatan itu entah dari mana, bahkan seorang peramal pernah meramalkan kalau rose memiliki kekuatan lain yang belum terdeteksi, dan kekuatan itu sangat besar, tapi dia tidak perduli dengan semua itu, yang terpenting hidupnya bersama appa bahagia.
"aku pergi dulu, nde ?"ucap rose
"iya sayang hati – hati ya "ucap appa
"uhm "rose keluar dari rumah dan berjalan ke halte, karena rose akan menggunakan bis untuk menuju kota.
---
Hari sudah semakin sore, rose harus kembali ke kerumah, pasti appa sudah menunggunya sejak tadi, rose sudah berdiri di halte dengan penumpang lain.
"cuaca hari ini sangat panas sekali "ucaprose pelan seraya memperhatikan kiri kanan jalan
Rose merogoh kantong celananya dan meraih ponsel dan melihat mungkin ada telepon atau chat dari appa, ternyata tidak ada, rose memasukkan kembali ponsel ke dalam kantong celana.
Rose terdiam , dan rose mendengar sesuatu, mendengar sebuah suara meminta tolong, rose mendengarkan suara itu dengan seksama.
Rose menengok ke arah kirinya, dari kejauhan dia melihat seorang wanita berteriak meminta tolong , karena tasnya sudah dicopet seseorang. Rose pun melihat seorang pria berlari, dan tidak salah lagi pria itu adalah si pencopet.
Rose berfokus melihat pencopet itu, dan pencopet itu terjatuh , rose segera menaruh barang belanjaannya diatas kursi halte, dan rose berlari menyebrang jalan.
Rose berdiri di depan si pencopet itu "minggir kau dari hadapanku "ujar si pencopet seraya menodong pisau ke arah rose
Rose berfokus ke arah pisau itu, dan tidak lama pisau itu bengkok, si pencopet terkejut melihat pisau itu bengkok.
"kau "ucap pencopet sedikit shock melihatnya
"berikan dompet wanita itu padaku, atau aku akan menguasai pikiranmu, bahkan aku bisa mengambil jiwamu "ucap rose dalam hati seraya menatap pencopet itu
"kau ..
"kenapa kau suaramu bisa terdengar padahal .. kau tidak menggerakkan bibirmu sama sekali ?"ucap tanya pencopet ketakutan
"berikan tas itu sekarang "ucap rose tegas , si pencopet yang sudah ketakutan, akhirnya memberikan dompet itu kepadarose dan dia berlari pergi
Si wanita yang kecopetan menghampirirose "ini tasmu "ucap rose mengembalikan tasnya
"kau periksa tas itu
"takutnya dia sudah mengambil sesuatu dari sana "ucap rose
Wanita itu mengambil tasnya dan memeriksa isi tasnya.
"tidak ada yang hilang
"gomawoyo ..
"kau sudah menolongku "ucap wanita itu sangat berterima kasih pada rose
"iya sama – sama , lain kali lebih hati – hati saja "ucap rose
"banyak pencopet yang akan mencopet saat melihat seseorang keluar dari bank "ucaprose tersenyum tipis
"kamu tau darimana kalau aku habis keluar dari bank?"tanya wanita itu menataprose serius
"ah itu "rose hendak membuat sebuah alasan
"aku hanya menebak saja, aku pernah mengalaminya "ucaprose beralasan, padahal rose tau kalau wanita ini habis dari bank karena kemampuannya
-To Be Continue-