CHAPTER 1 : Love Is Feeling
Seorang yeoja bersurai hitam sepunggung sedang berjalan terseok-seok karena beban yang dia bawa. Belum lagi jalan terjal yang dia lalui. Jalan itu berbatasan dengan jurang. Sesekali dia menyeka keringatnya.
“Yak Kim Yoora, kalau kau jalan seperti siput kita akan sampai tempat perkemahan besok pagi. Palli!” teriak namja bernama Kim Yugyeom yang tak lain adalah saudara angkatnya. Dia hanya diam karena tak ingin mendapat masalah.
“Sebaiknya kita tinggal saja dia!” terdengar kekehan dari Bambam, teman Yugyeom dan seorang namja idaman di sekolahnya.
Sepanjang perjalanan Yoora berpikir andai orang tuanya masih hidup mungkin dia tidak akan merasakan kejamnya penderitaan yang diberikan oleh orang tua angkatnya. Alih-alih mendapat kasih sayang Yoora malah dijadikan pembantu bahkan Yoora harus bekerja setelah pulang sekolah. Dia juga rela tidur dikamar yang hampir mirip seperti gudang.
“Kemana perginya Yugyeom dan Bambam?! Jangan-jangan mereka benar-benar meninggalkanku! Ah kau bodoh sekali Yoora!” Yoora sedari tadi melamun dan tidak memperhatikan namja-namja itu pergi.
Tubuh Yoora semakin lelah, dia memutuskan untuk istirahat sebentar. Didudukan pantat mulusnya disalah satu akar pohon sambil bersandar.
“Seberapa jauh lagi aku harus berjalan?” runtuk Yoora sambil mengelap keringatnya. Yoora mengedarkan arah pandangnya dan berhenti pada bangunan tua. Tanpa sadar Yoora melangkahkan kakinya menuju bangunan tua tersebut.
“Omo tidak dikunci!” kata Yoora yang akan membuka pintu bangunan tersebut. Yoora masuk dan matanya segera disuguhkan dengan dua patung malaikat. Wajah patung-patung itu masih terlihat tampan meski banyak lumut. Diujung bangunan Yoora melihat patung yang sangat menyeramkan. Dia mempunyai wajah seperti naga dan bertubuh seperti gorila. Dikepalanya terdapat dua tanduk dan sayap di punggungnya. Mata menyala ditambah tangan kanan yang membawa pedang seakan-akan siap menyerang siapapun yang mengganggunya.
Yoora terus berjalan kearah patung itu. Dia seperti tersihir oleh kedua matanya.
“Siapa yang membuat patung semengerikan ini?” ujar Yoora yang ternyata sudah sampai di depan patung. Tinggi badan Yoora hanya sampai dadanya. Yoora terus memandangi patung tersebut hingga.. “ciit..ciiit..ciit..” ternyata segerombolan tikus tengah melewati tubuh indah Yoora.
“Aaaa tikus!!!” pekik Yoora yang segera melonjat ketubuh sang patung. Yoora memeluk sang patung dengan tangan yang melingkar dilehernya.
“Hufft hampir saja”
Tiba-tiba angin besar masuk diselah-selah atap ruangan itu dan bugh! Potongan kayu jatuh mengenai kepala Yoora. “Assh!” Yoora memeganggi dahinya yang ternyata mengeluarkan darah. Yoora sedikit bersandar pada patung untuk menghilangkan rasa pusingnya. Tanpa Yoora ketahui darahnya menetes dan terhisap dimulut sang patung.
“Sebaiknya aku harus segera keluar dari bagunan ini” Yoora melepas pelukannya pada patung.
“Kim Yoora kau milikku..” terdengar bisikan ditelinga Yoora. Dia segera membalikkan badannya tetapi tidak ada siapa-siapa.
“Sepertinya tempat ini berhantu!” Yoora segera berlari keluar.
Setelah Yoora keluar, tiba-tiba cahaya terang keluar dari patung itu. Cahaya itu lama kelamaan menghilang dan terlihat seorang namja berpakaian seperti pakaian kerajaan. Wajahnya bak dewa yunani. Postur tubuh tinggi dengan dada bidang yang pasti akan membuat yeoja mana saja ingin bersandar. Dia mempunyai mata sipit tegas dan dua sayap hitam legam di punggungnya. Surai hitamnya yang terkesan berantakan namun sexy.
“Bangunlah kalian berdua, aku tuanmu, sudah kembali!”
Dua patung malaikat tadi diselimuti oleh cahaya putih dan berubah menjadi namja-namja yang tak kalah tampan. Mereka mempunyai sayap putih yang indah di punggung.
“Hormat hamba Yang Mulia” ujar namja bersurai hitam, Park Jinyoung.
“Hormat hamba tuanku” sahut namja bersurai coklat terang, Choi Youngjae.
“Bangunlah, aku terima hormat kalian. Terima kasih karena sudah setia kepadaku selama 125 tahun ini” ujar namja bersayap hitam.
“Sudah kewajiban hamba untuk selalu setia kepada Yang Mulia Im Jaebum, raja dari semua klan iblis, vampire, mermaid, fairy dan werewolf” ujar Jinyoung.
“Kita harus segera kembali ke kerajaan untuk membereskan kekacauan ini. Tapi sebelum itu ada orang istimewa yang harus aku temui”
“Mohon maaf, tapi siapa orang istimewa itu tuanku?” Youngjae tampak penasaran oleh seseorang yang dianggap istimewa oleh tuannya itu.
“Calon ratu kalian” jawab Jaebum diringi senyum lebar.
***
Matahari akan segera tenggelam, baju Yoora sudah lusuh dan basah karena keringat. Krusuk..krusuuuk.. terdengar suara dibalik semak-semak.
“Hallooo siapa disana?” Yoora melangkah mendekati semak dan tampaklah seorang namja dengan seringai mengerikan.
“Sii..ssiapa kkauu?!” Yoora berjalan mundur namun namja itu malah maju mendekati Yoora. Semakin dekat hingga Yoora dapat melihat dua taring digiginya.
“Ternyata bau harum itu berasal dari tubuhmu. Pasti darahmu itu sangat lezat untuk aku hisap!”
“Tidakk! Menjauhlah, kkaauu..kauu.. vampire!” Yoora membalikkan badan dan bersiap akan berlari namun dengan sekejab namja vampire itu sudah berada didepannya.
“Mau lari? Hahaha..larilah!”
Yoora bergidik ngeri. Kakinya terasa seperti jelly. Dia sangat ketakutan dan bingung harus bagaimana. Yoora menutup matanya. Tiba-tiba..“Aaakh!!” terdengar seperti orang yang mengerang kesakitan.
Saat Yoora membuka matanya, dia melihat seorang namja yang sedang memunggunginya.
“Dia mempunyai sayap hitam! Dia iblis? Apa dia juga akan menghisap darahku? Matilah aku!” runtuk Yoora dalam hatinya.
Tiba-tiba Yoora sadar bahwa tadi dia akan menjadi santapan vampire. Dia mengedarkan pandangannya dan berhenti pada sosok yang berdiri memegangi perutnya.
“Ada apa gerangan sehingga membuat raja vampire turun dari singgasananya?” tanya namja bersayap hitam.
“Yaa..Yang Mulia!!” dia kaget melihat orang yang ada didepannya.
“Sudah lama tidak bertemu, Mark Tuan”
“Maa..maafkan aku tuanku, aku tidak tahu jika yeoja itu adalah mangsamu” Mark menundukan kepalanya, dia merasakan aura menyeramkan dari namja bersayap itu.
“Baiklah, karena aku sedang senang aku akan biarkanmu pergi. Tapi ingat Mark, aku tidak lupa jika kau bersekutu dengan iblis itu!”
Setelah mendengar itu, Mark langsung pergi. Sekarang tinggalah Yoora yang semakin ketakutan.
“Tttuu..tuaan..apa kkau aakkan menjaadikkanku mamangsamu?” Yoora gagap dan memundurkan badannya.
Namja bersayap hitam itupun berbalik menghadap Yoora. Yoora terpaku melihat ketampanan namja yang ada didepannya. Dia mendekat kearah Yoora.
“Tuuan dagingku tidak enak! Jangaaaaan!” Yoora menutup matanya saat namja bersayap akan menyentuh wajahnya.
“Tidak sakit” batin Yoora.
“Buka matamu Queen. Hahaha kau lucu sekali. Bagaimana bisa aku membunuhmu jika kau adalah ratuku?”
“Ratu?” kedua alis Yoora saling bertautan. Dia bingung dengan ucapan namja itu.
“Iya, Ratu dari semua klan iblis, vampire, mermaid, fairy dan werewolf”
“Haha tuan tolong jangan bercanda! Hidupku sudah cukup menderita. Tolong jangan membuatku semakin pusing!”
“Aku tidak bercanda, lihatlah!” namja itu menyentuh kening Yoora dan seketika luka di kening Yoora menghilang.
Yoora meraba keningnya saat sudah tidak merasakan perih “Bbbabagaimana bisa?!!”
“Tentu saja bisa karena aku adalah seorang raja. Jangan takut padaku karena aku akan selalu menjagamu” mata Yoora membulat tak percaya.
“Sayang sekali aku harus pergi, jangan merindukanku karena aku akan segera menemuimu” namja bersayap itu berbalik dan melebarkan sayapnya namun..
“Ah aku lupa, pakai kalung ini dan jangan dekat-dekat dengan namja lain karena kau adalah ratuku.”
Yoora memeganggi kalung berbandul berlian, saat Yoora ingin bertanya, namja bersayap hitam itu sudah hilang.
“Ah siapa sebenarnya dia? Ratu? Haha ya Tuhan hari ini sungguh membuatku gila!”
***
Setelah berjalan cukup lama akhirnya Yoora sampai diperkemahan.
“Yoora! Apa kau baru saja berkencan dengan makhluk penunggu hutan ini?” suara itu berasal dari Yugyeom, dia mengambil tasnya secara paksa dari Yoora.
“Aku kecewa karena kau bisa sampai diperkemahan ini” sahut bambam.
Sepeninggal mereka berdua, Yoora langsung berkumpul di kelompoknya. Kelompok yang dibuat oleh gurunya karena Yoora tidak mempunyai teman. Mereka tidak mau berteman dengan pembantu. Terlebih para yeoja, mereka sangat iri kepada Yoora. Walaupun Yoora berpenampilan kumuh tetapi itu tidak menghambat Yoora untuk tumbuh menjadi yeoja yang sangat cantik.
***
Di aula istana gatse, raja dan ratu semua klan sedang berkumpul. Mereka sedang menunggu sang raja.
“Senang bisa bertemu kalian lagi” ujar seseorang yang baru memasuki aula istana menuju singgasananya.
“Hormat kami, Yang Mulia Im Jaebum” semua raja dan ratu itu bersimpu pada sosok gagah yang ada didepan mereka.
“Hormat kalian aku terima. Kalian pasti heran bagaimana bisa aku bebas dari kutukan itu. Aku bebas karena darah orang yang tulus. Dan orang itu akan segera menjadi ratu kalian” ujar Jaebum sambil memandang setiap mata yang memandangnya.
“Kalau boleh hamba tahu, siapa orang beruntung itu Yang Mulia?” Jackson mengeluarkan pertanyaannya.
Dari matanya, Jaebum melihat kebencian yang mendalam. Tentu saja karena Jackson, sang raja iblis yang telah membuat Jaebum terkurung dipatung mengerikan itu.
“Kau begitu penasaran, Jackson. Aku akan segera memberitahukan siapa dia di pertemuan kita selanjutnya” Jaebum melangkahkan kakinya keluar aula istana meninggalkan kebingungan pada semua orang.
“Jinyoung aku memerintahkanmu untuk menjemput ratumu”
***
Yoora akan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.
“Kenapa kau terus memikirkan namja bersayap tadi Yoora?!” gumam Yoora. Tiba-tiba dia ditarik paksa menuju kearah hutan. Yoora sangat tahu siapa yang menariknya, Bambam.
“Yoora, kalung apa yang ada di lehermu itu?”
“KkkaKalung?”
“Ya, berikan padaku!” paksa Bambam sambil berjalan mendekati Yoora. Sedang Yoora malah berjalan mundur untuk menghindari Bambam.
“Tidak akan!Aaaaaa!” Bambam mencoba meraih tangan Yoora tapi sayang Yoora sudah terjatuh kedalam jurang.
***
Namja dengan mahkota kerajaan berjalan tergesa-gesa menuju sebuah kamar setelah mendapat kabar buruk dari Jinyoung.
“Buka pintunya cepat!” teriak namja itu.
Raut wajahnya penuh kekhawatiran. Dia melihat orang yang dicintainya terbujur lemas, tubuhnya penuh luka lebam.
“Queen..” matanya mulai berkaca-kaca, digenggamnya tangan itu dengan hati-hati seakan-akan itu adalah porselen antik yang mudah hancur kapan saja.
“Mohon maafkan kesalahan hamba Yang Mulia, hamba terlambat menyelamatkan ratu.” ujar Jinyoung yang berada tak jauh dari Jaebum.
Jaebum menoleh kearah Jinyoung yang berlutut. Dia tersenyum tipis “Tak apa Jinyoung. Kau sudah melalukan tugasmu untuk menjemput ratu.”
Jaebum mengusap lembut wajah Yoora, dibenarkannya helai rambut yang menutupi wajah Yoora.
“Kau bahkan masih terlihat cantik Queen” tak sadar satu air mata lolos dari mata Jaebum.
“Queen bangunlah, aku belum memberimu kebahagiaan”
***
Jaebum selalu setia menemani Yoora yang belum sadar selama 5 hari, dia juga rela meninggalakan tugasnya sebagai raja untuk menjaga kekasihnya itu.
“Mohon maaf Yang Mulia, melihat kondisi ratu saat ini seperti tidak ada kemajuan” ujar Youngjae.
“Apapun akan ku lakukan untuk kesembuhannya, Youngjae” suara Jaebum terdengar parau.
“Sebaiknya Yang Mulia segera menyatukan darah Anda dengan ratu”
“Tapi bagaimana kalau nanti dia marah padaku? Dia akan berubah seperti kita”
“Mohon maaf, tapi saran hamba Anda segera melakukannya. Hamba hanya khawatir jika keadaan ratu semakin parah.”
Sepeninggal Youngjae, Jaebum terus memikirkan perkataannya.
“Aku akan terima jika kau marah nantinya padaku. Tak apa asal kau tidak pergi meninggalkanku.”
Jaebum menggigit jarinya hingga berdarah dan mengusapkan jarinya di bibir Yoora.
“Ku mohon, cepatlah buka matamu sayang” dielusnya kepala Yoora berkali-kali.
***
“Uughhh...” erang seorang yoeja yang bangun dari tidur panjangnya. Dia mengerjabkan mata berapa kali untuk menyesuaikan cahaya.
“Apa Anda sudah sadar ratu?! Sebentar saya akan memanggilkan Yang Mulia!” ucap namja bersurai hitam. Dia segera berlari kearah pintu.
Yoora heran dengan namja itu “Apa aku ada disurga? Tampan sekali malaikat itu” Dia mengedarkan pandangannya, seperti sebuah kamar dengan perabotan berasal dari emas.
“Apa emas?! Aku pasti sudah ada disurga” batin Yoora.
Brak! Bunyi pintu dibuka paksa. Yoora melihat orang yang pernah mengatakan kalau dia adalah ratunya. Dia tampak lusuh dengan kantung mata tapi tak mengurangi ketampanannya.
“Apa kau baik-baik saja Queen? Masih ada yang sakit? Bilang padaku apa yang sakit?! Tolong jangan diam saja Queen, kau membuatku bingung!” namja bermata sipit itu mengusap wajahnya dengan kasar.
“Tttuuttuuan apa kau juga sudah mati?”
Kedua alis namja itu saling bertaut “Apa maksudmu?”
“Maksudku, apakah kau juga sudah mati? Bukankah kita sekarang berada di surga? Aku bahkan tidak merasakan sakit apapun”
“Oh Queen kau membuatku bingung. Tentu saja kita masih hidup. Kau sekarang ada di istanaku”
“Istana?” sekarang malah Yoora yang kebingungan.
“Ya, istanaku yang akan segera menjadi istana kita berdua” Jaebum mengedipakan sebelah matanya.
“Tuan aku masih 18 tahun. Bagaimana bisa aku menjadi ratu?”
“Tentu saja bisa, karena aku mencintaimu” ucapan namja itu membuat semburat merah di pipi Yoora, dan tanpa sadar jantung Yoora berdegub kencang.
“Apa yang salah dengan jantungku? Apa aku punya penyakit jantung di usia muda?” tanya Yoora dalam hati.
“Akuu..aku..” Yoora sedikit gugup.
“Sebaiknya kau istirahat saja Queen agar kau cepat sembuh” dia tampak seperti pemaksa.
“Tidak! Maksudku..aku baik-baik saja, aku ingin keluar” Yoora menunduk dia tidak tahan menatap mata sipit itu.
“Baiklah, tapi sebelum itu sebaiknya kau membersihkan diri dulu Queen” setelah menyuruh pelayan untuk membantu Yoora, namja itu pergi.
***
Yoora sudah memakai pakaian kerajaan. Saat keluar kamar, ternyata namja bermata sipit itu sudah menunggunya.
“Kau sangat cantik Queen” kalimat itu seperti sebuah sihir yang bisa membuat perut Yoora seperti diisi ribuan kupu-kupu.
“Baiklah, Kajja!” Selama berjalan-jalan di taman Yoora terus memandang genggaman tangannya dengan namja itu. Dia terus senyum-senyum sendiri.
“Kau kenapa senyum sendiri Queen?”
“Tidak, aku tidak apa-apa” Yoora menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi rasa gugup.
“Apa ada yang ingin kau tanyakan padaku?” dia menunduk menatap Yoora.
“Siapa nama anda tuan?” Katakan Yoora bodoh karena tidak menanyakan nama namja di depannya ini dari awal.
“Im Jae Bum, aku raja dari semua klan”
“Kenapa tuan membawaku kemari?”
“Karena aku ingin selalu bersamamu. Aku sangat mencintaimu Queen, bahkan ketika pertama kali aku melihatmu masuk ke bangunan tua itu”
Yoora menatap manik sipit itu untuk mencari kebohongan namun dia tidak menemukannya. Yoora hanya diam menetralkan detak jantungnya.
“Apa aku juga mencintainya? Secepat itu?” batin Yoora.
***
Hari semakin berlalu, Yoora sudah merasa nyaman untuk tinggal di istana, dia selalu menghabiskan waktu bersama Jaebum. Jaebum selalu bersikap lembut dan seringkali dia menggodanya. Sepertinya benih-benih cinta sudah tumbuh dihati Yoora. Jaebum juga menjelaskan keadaan Yoora yang sekarang bukan manusia seutuhnya. Awalnya Yoora sedih namun dia mengerti, Jaebum melakukannya hanya untuk melindung Yoora.
“Apa kau menyukainya?” tanya seorang namja tampan yang duduk disebelah.
“Tentu saja, terima kasih karena sudah menanam mawar-mawar ini untukku tuan”
“Apapun untuk ratuku” mereka sedang ditaman istana menikmati senja dengan tangan mereka yang saling bertautan seakan tak ingin dipisahkan.
“Maaf mengganggu tuanku. Ada hal mendesak yang harus hamba sampaikan” ujar Jinyoung yang sudah berdiri disamping mereka.
“Ada apa?” raut Jaebum berubah menjadi tegas.
“Wilayah timur istana diserbu oleh beberapa klan yang dipimpin oleh klan vampire Yang Mulia”
“Apa Mark Tuan belum puas dengan luka yang aku berikan? Ingin main-main ternyata” Jaebum mengeluarkan seringainya.
“Queen aku akan pergi sebentar, kembalilah ke kamarmu karena disini tidak aman. Jinyoung akan mengantarmu” lanjut Jaebum.
“Tak apa tuan, aku sendiri saja.” senyum indah terukir diwajah Yoora untuk menutupi kekhawatirannya.
“Aku mencintamu Yoora” ujar Jaebum sambil mengusap puncak kepalanya.
“Aku juga mencintaimu tuan, hati-hati” Jaebum tersenyum lebar mendengar jawaban dari Yoora. Ya Yoora akhirnya membalas perasaannya. Namun senyuman itu hilang berganti raut kemarahan setelah Jaebum melihat ribuan pasukan tengah menyerang istananya.
***
Yoora mondar-mandir di kamarnya. Akhir-akhir ini banyak terjadi pemberontakan oleh semua klan untuk mengincar posisi Jaebum. Brak! Angin besar membuka paksa jendela kamar Yoora. Saat Yoora menoleh kearah jendela, tengah berdiri seorang namja kekar bersurai coklat gelap dan mempunyai dua tanduk di kepalanya. “Klan iblis!” batin Yoora.
“Siapa kkau?!” tanya Yoora setenang mungkin.
“Ternyata ratu kita sangat cantik, pantas saja Jaebum bisa jatuh hati kepadanya. Ah perkenalkan hamba Jackson Wang dari klan iblis” namja itu mengeluarkan seringai mengerikan.
“Jangan mendekat!” teriak Yoora saat Jackson mencoba menyentuh wajahnya.
“Apa kau takut padaku?”
“Tidak, aku tidak takut padamu. Aku hanya menuruti perintah Yang Mulia untuk tidak berdekatan dengan namja lain” Yoora berbohong, dia sangat ketakutan. Dalam hatinya, dia memangil-mangil nama Jaebum.
“Tapi kau terlihat takut ratu.. bagaimana kalau kita jalan-jalan?”
***
Jaebum baru saja mengalahkan ribuan pasukan dibantu Jinyoung dan Youngjae. Terlihat kehancuran dimana-mana bahkan kini bunga-bunga mawar kesukaan Yoora sudah hangus terbakar.
“Yang Mulia, ratu diculik oleh raja Jackson!” ujar Jinyoung yang baru saja diperintah untuk memeriksa kamar Yoora.
“Berani sekali dia mengganggu ratuku! Bersiaplah kalian karena kita akan ke istana iblis!” terdengar gemeletuk gigi Jaebum. Dia sangat menyeramkan dengan sayap hitam legam melebar di belakang punggungnya.
***
“Apa istanaku indah Yang Mulia ratu?”
“Tidak, istanamu terasa sangat panas”
“Hahaha kau jujur sekali ratu” ujar Jackson yang sedari tadi berdiri dihadapan Yoora yang dirantai dikursi.
“Apa kau sedang menunggu rajamu itu?” lanjut Jackson.
“Tentu saja, karena dia sudah berjanji untuk selalu menjagaku”
Jackson tersenyum miring “Sepertinya aku tertarik padamu. Jadi apakah kau mau meninggalkan rajamu dan bersamaku?” Yoora terkejut dengan pernyataan Jackson.
“Tentu saja dia akan menolakmu!” suara bariton itu berasal dari Jaebum yang sudah berada di samping mereka. “Terkejut?”
“Bagaimana kalau kita membuat penawaran, aku akan setia dan patuh padamu tapi biarkan Yoora bersamaku” tawar Jackson, dia tampak tenang.
“Aku sama sekali tidak tertarik dengan penawaranmu, Jackson”
Selanjutnya Jaebum dan Jackson bertarung mati-matian, di sudut ruangan Yoora hanya bisa terduduk dengan berderai air mata.
“Jaebum awaaaas!” teriak Yoora saat Jackson akan mengeluarkan kekuatannya.
Dengan lihai Jaebum mengelak. Pertarungan kian sengit hingga Jaebum mengeluarkan api nerakanya yang akan menghanguskan Jackson. Jackson terlihat ketakutan. Namun..
“Berhenti Tuan! Berhenti! Kekerasan tidak akan selesai jika dilawan kekerasan yang lainnya” perkataan tulus itu berasal dari Yoora.
Jackson memandang Yoora tak percaya. Bagaimana bisa Yoora membelanya setelah apa yang Jackson lakukan?
“Tapi dia sudah berkhianat, Yoora!” elak Jaebum.
“Ku mohon tuan, semua orang memiliki kesempatam kedua”
Jaebum tampak berpikir tapi akhirnya... “Baiklah aku memaafkanmu” suaranya memecah keheningan.
“Terima kasih Yang Mulia, hamba berjanji akan setia dan patuh kepadamu” Jackson langsung berlutut dihadapan Jaebum.
“Harusnya kamu berterima kasih pada Yoora karena kebesaran hatinya”
“Terima kasih ratu” tampak penyesalan dari wajah Jackson.
“Sama-sama, tapi kau harus membereskan kekacauan ini terutama taman mawarku, Jackson”
“Tentu saja Yang Mulia”
***
Kehidupan kerajaan gatse semakin damai. Tidak ada lagi perpecahan maupun pemberontakan dari semua klan. Bahkan sekarang Jaebum menjadikan Jackson dan Mark sebagai orang kepercayaannya seperti Jinyoung dan Youngjae. Yoora juga sudah menjalani pengangkatannya sebagai ratu dan istri sah Jaebum.
“Apa kau menyukainya?” tanya Jaebum disebelahnya, rasanya seperti dejavu.
“Tentu saja. Jackson membuatnya lebih indah”
Senyum Jaebum memudar “Jadi kau lebih menyukai taman buatan Jackson?!”
Yoora menoleh kaget, Jaebum sedang cemburu “Tentu saja aku lebih menyukai buatan rajaku. Aku mencintaimu tuanku.”
“Aku juga sangat mencintaimu, Queen.” Ujar Jaebum lalu mengecup kening ratunya, Kim Yoora.
***
Yoeja cantik sedang mengerjabkan matanya berkali-kali.
“Kau sudah sadar Yoora? Dokter! Dokter!” terdengar kegaduhan disamping tempat tidurnya.
Dokter datang dan memeriksanya.“Sepertinya dia sudah membaik, selanjutnya tinggal pemulihannya”
Setelah dokter pergi, banyak orang yang mengerubunginya, keluarga angkatnya daan.. Bambam?
“Ah Yoora akhirnya kau sadar juga” ujar Yugyeom.
“Memangnya aku kenapa?”
“Kau terjatuh ke jurang saat kita akan ke tempat perkemahan. Maaf menyuruhmu membawa barang-barangku”
“Yoora, maafkan perilaku kami selama ini” orang tua angkat Yoora tampak menyesal.
“Tak apa, aku sudah memaafkan kalian dari dulu”
“Terima kasih Yoora, sebaiknya kau istirahat saja.” mereka beranjak meninggalkan Yoora.
“Jadi hanya mimpi? Aneh sekali, semuanya terasa sangat nyata. Ah sebaiknya aku tidur, siapa tahu aku bertemu raja yang tampan lagi?!” Yoora tampak semangat dan bersiap untuk tidur.
***END**