Synopsis
BOOK ONE
by K-Aera F.R
Rating : PG-17
***
Tentang beberapa hal yang aku benar-benar yakin:
Pertama, mereka benar-benar terbukti berbakat. Mereka adalah manusia tampan yang memiliki keterampilan luar biasa.
Kedua, aku akan melakukan apapun untuk melindungi mereka.
Ketiga, aku tidak boleh mengambil keputusan yang salah.
Dan terakhir, aku mencintainya. Aku tidak tahu sejak kapan dan bagaimana, aku sangat tahu bahwa aku mencintainya, sangat dalam, sangat besar. Kau tidak bisa membandingkan hal ini dengan apapun.
Ketika Kim Nara pindah ke pulau Nami yang indah, ia bertemu lagi dengan Chanyeol, cowok misterius yang sama sekali ia belum pernah melihatnya. Penjaga yang membuat perasaannya jungkir-balik. Dengan kulit putih sedikit kecoklatan, sepasang mata berwarna merah dan suara berat yang merdu, Chanyeol sungguh sosok yang membuat Kim Nara penasaran. Selama ini Chanyeol telah berhasil menghindar dari Kim Nara, tapi Kim Nara selama bertahun-tahun sejak kejadian yang menimpanya sewaktu SMA bertekad untuk tetap mencari pemburu serta penjaganya.
Hanya saja, Kim Nara tidak menyadari bahaya yang akan menantinya, ketika ia semakin bertekad menemukan Chanyeol, semakin berbahaya untuk mereka semua. Dan bisakah Kim Nara melindungi orang-orang yang paling dia cintai dari sang pembunuh?
Ini adalah kisah cinta yang rumit. Dan seperti kisah cinta rumit lainnya, cinta ini akan memakan banyak pengorbanan dari berbagai pihak, cinta, sebagaimana ajal, dapat merubah segala-galanya.
PROLOG
AKU tak pernah terlalu memperdulikan bagaimana aku akan mati esok- meskipun aku hanya punya satu alasan beberapa tahun terakhir ini- tapi kalaupun alasan itu kuat, aku tidak pernah menyangka akan menjadi sekuat ini.
Aku menatap kosong dalam kegelapan ruang ini tanpa bernafas, ke beberapa serpihan kaca hitam yang memantulkan warna merah terang, menatap jauh ke dalam mata sang pemburu, dan ia balas menatapku tenang.
Tentunya ini bukan alasan yang bagus untuk mati. Belum waktunya, pikirku. Sekejam apapun takdir berusaha menghampiri tubuh kecil ini, tidak cukup kuat mereka membuatku menyerah.
Aku tahu, jika aku menuruti apa yang dikatakannya, aku takkan berhadapan dengan situasi sekarang. Tapi tidak seperti yang di duga, aku bukan lagi gadis kecil yang dapat mereka bujuk dengan mudah.
Mati dengan meninggalkan setumpuk beban lagi untukknya, bukan merupakan impianku saat ini. bukan aku yang seharusnya mati. Tapi mereka.
Sang pemburu tersenyum sinis saat ia melangkah untuk meraih kepalaku.
happy reading semuanya. ^_^
emm... jangan lupa love nya di pojok ya.. ^^
kritik dan sarannya juga di tunggu, guna memperbaiki tulisan berikutnya.. terimakasih untuk yang sudah mampir unruk lihat atau untuk yang sudah membaca...
*bonus.
POTONGAN BAB SATU.
~Siapa sangka kami akan mengalami kejadian mengerikan dan serupa dalam waktu yang bersamaan pula.~