CHAPTER 1 : Incurable Disaese ( Chapter 1 )
Incurable Disaese
Story by :
29Megumi/Megumi
Starring :
Kim Myungsooo
Bae Suzy
Kim Joonmyeon
Minatozaki Sana a.k.a Kim Sana
Genre :
a little Chrime Romance, Drama, Angst.
PG-16
.
.
.
Summary :
“Jika bintang yang terlihat indah walau tanpa bulan saja masih membutuhkan bulan untuk membuat sempurna langit malam, maka begitulah juga seperti pikiran Suzy tentang dirinya dan Myungsooo.
Suzy membutuhkan Myungsooo. Tidak ada laki laki lain yang mampu menerbangkan dan menjatuhkan hatinya dalam waktu bersamaan hanya dengan tatapan mata”
.
.
.
.
.
.
.
.
“Bisa kah kau memperhatikanku?”
Myungsooo menghela nafas kesal, ia kemudian menjatuhkan pulpen yang dipegangnya keatas meja dengan sedikit kasar.
“Dan bisakah kau tidak mengangguku?” Ketus Myungsooo pada gadis dihadapanya.
Bae Suzy kini balik mendengus kesal, ini sudah satu jam ia berdiri diruangan kerja Myungsooo dan sama sekali tak mendapat tanggapan apapun dari laki laki bermata tajam itu
Kim Myungsooo mengendurkan dasinya jengah, ia berdiri dan menghampiri Suzy
“Aku tahu hubungan kita, tapi bukan berarti kau bisa mengangguku sesukamu” ujar Myungsooo
Suzy menggeram kesal, apa Myungsooo bilang barusan? Menganggu?
“Yaaa.. aku kesini bukan untuk menganggumu, tapi hari ini kita ada jadwal mencocokan baju untuk pernikahan kita, tidak bisa kah kau mengesampingkan pekerjaanmu itu?”
“Tidak bisa, lagi pula kau hanya perlu mengira-ngira apa baju itu pas untukku atau tidak, simpel bukan?”
Suzy semakin kesal, ini terkesan seperti hanya ia yang mengingkan pernikahan ini, dan tidak untuk Myungsooo. Suzy tahu, kalau pernikahan ini memang bukan dilandasi oleh cinta, tapi biar bagaimanapun Myungsooo menyutujui perjodohan ini bukan?
“Kim Myungsooo”
“Aishhh.. aku tahu aku tahu, tunggu dimobil dan aku akan menyelesaikan sisa berkas ku”
Senyum Suzy mengembang cerah, dengan semangat ia meraih kunci mobil yang diberikan myunsoo
“Berapa lama aku harus menunggu?”
Myungsooo yang sudah kembali ke mejanya dan memeriksa beberapa berkas menjawab tanpa melihat Suzy
“30 menit?”
“Yaa itu terlalu lamaaa” rajuk Suzy
“20 menit”
“Itu juga lamaaaa,, tidak bisa lebih cepat lagi?”
“15 menit”
“Lebih cepat lagi lahh Myungsooo”
“10 menit”
“Itu masih lamaaaa” rajuk Suzy
Myungsooo menghela nafas “5 menit”
“Okeyyyy” ujar Suzy dan segera melesat keluar dari ruangan Myungsooo.
Myungsooo memandang pintu ruangan yang sudah tertutup kembali dengan lega, akhirnya pengganggu itu pergi juga, tapi saat ia baru saja akan memfokuskaan diri pada berkas pekerjaannya.
Myungsooo teringat sesuatu
“Apa tadi aku bilang 5 menit?” Ucapnya sendiri dan kemudian melirik tumpukan berkasnya.
“Aishhhhhhhhh”
***
“Bagaimana? Kau suka bajunya?”
Suzy memajukan bibirnya berpikir dan memilah milah mengenai baju pengantin yang dirancang khusus untuknya dan Myungsooo. Menurutnya ada yang kurang dari baju itu.
“Kau tidak suka?” Tanya Myungsooo
“Anniii”
“Lalu kenapa kau diam sajaa?? Apa komentarmu?”
“Menurutku ada yang kurang” ujar Suzy sedikit berbisik kearah Myungsooo.
“Apa ada yang perlu diperbaiki nona?” Tanya sang perancang yang sudah terkenal itu.
Suzy menoleh dan mengigit bibir bawahnya,
“Aku tidak suka ada bunga mawar” ujar Suzy
Alis Myungsooo terangkat heran atas jawaban Suzy barusan
“Maksudmu nona?”
“Aku tidak suka kau memasukkan ornamen bunga mawar di baju ku, dan juga aku tidak suka Myungsooo memakai jas yang ada bunga mawarnya, menurutku lyly lebih bagus”
“Lyly itu bunga yang identik dengan bunga kematian bodoh” ujar Myungsooo
Suzy mendesis dan menatap tajam “apapun itu aku tidak suka bunga mawar, bisakah kau menggantinya?”
Sang perancang pun sedikit berfikir kemudian tersenyum,
“baiklah akan kami coba”
Myungsooo mengeluh, sudah ia duga, pergi feeting baju dengan Suzy akan berakhir seperti ini. Gadis itu selalu pemilih akan hal pakaian.
“Baiklahh, terimakasih.. lalu berapa lama kau bisa membuat yang baru?” Tanya Suzy antusias
“Satu atau dua minggu nona”
Mendengar jawaban itu Suzy sedikit cemberut dan berbalik menatap Myungsooo
“apakah itu tidak terlalu lama?”
“Euhh?” Myungsooo tergagap melihat ekspresi wajah polos Suzy yang lucu itu.
“Aku tanya, apa satu atau dua minggu itu terlalu lama?”
“Kurasa tidak, lagi pula pernikahan ini satu bulan lagi, jadi tidak masalah” ujar Myungsooo akhirnya.
“Baiklah”
Suzy mengalihkan pandang kearah perancang dan tersenyum “tidak masalah, pastikan gaun dan jas yang kau buat lebih baik dua minggu lagi, kalau begitu aku pergi”
Ujar Suzy dan berjalan keluar butik. Myungsooo sedikit tidak suka dengan sikap Suzy itu, laki laki itu kemudian sedikit membungkuk pada sang perancang busananya.
“Maafkan dia, terimakasih” ujar Myungsooo
“Ahh tidak apa apa, begitulah anak keluarga bae, aku mengerti”
Myungsooo tersenyum kemudian menyusul Suzy.
Setiap pertemuan dan perpisahan sudah tertulis secara nyata. Yang kemarin adalah pelajaran dan yang akan datang adalah misteri. Kim Myungsooo tidak pernah menyangka bahwa dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini
Hidup bergelimang harta serta investasi usaha yang luar biasa, Memiliki calon pendamping yang lebih dari kata sempurna tanpa harus mencari dan bersusah payah.
Bae Suzy, dia begitu sempurna dimata Myungsooo. Matanya yang sedikit lebar dan garis wajah yang tegas benar benar sangat indah. Myungsooo selalu suka senyum dan setiap ekspresi Suzy, ah tidak, apapun tentang Suzy, Myungsooo selalu suka.
Helaan nafas Suzy membuat Myungsooo menoleh, melihat Suzy yang tengah memandang keadaan diluar jendela mobil dengan kedua tangan dilipat depan dada.
“Ada apa?” Ujar Myungsooo akhirnya.
Suzy menoleh dan memandang Myungsooo yang tengah fokus menyetir
“Apa kita akan pulang setelah ini?” Tanya Suzy.
Myungsooo mengangguk “tentu saja, bukankah tidak ada lagi yang harus dikerjakan soal pernikahan? Aku masih ada beberapa perkerjaan dikantor”
“Selalu kantor, selalu kantor” keluh Suzy
Sementara Myungsooo hanya tersenyum tipis dan masih memfokuskan diri menyetir.
“Sebenarnya apa yang kau fikirkan ketika menerima perjodohan ini?” Suara Suzy menyapa indera pendengaran Myungsooo.
Myungsooo menoleh bersamaan dengan Suzy, mereka saling bertatapan walau hanya sebentar karena Myungsooo langsung mengalihkan pandang kembali fokus pada jalan
“Tidak dijawab?” Tanya Suzy lagi
Bukan berarti Myungsooo tidak ingin menjawab, tapi ia tengah berpikir ingin menjawab apa. Karena ia sendiri tidak tahu pasti alasannya menerima perjodohan ini.
“Karena aku anak keluarga bae?” Tanya Suzy
Myungsooo mendelik tak suka mendengarnya “kau fikir aku peduli?”
Suzy tahu itu, Myungsooo bukan bagian dari laki laki yang hanya mengincar harta dan kekayaan keluarganya. Myungsooo pengusaha muda hebat yang bahkan bisa jadi menggeser posisi ayahnya sebagai pengusaha nomor 3 terkaya dikorea selatan.
Tapi Suzy tetap perlu tahu alasan Myungsooo menerima perjodohan ini dengan mudah, Suzy juga perlu tahu tentang calon pendamping seumur hidupnya bukan?
“Lalu apa?” Suzy mengigit bibir bawahnya menunggu jawaban Myungsooo
Myungsooo melirik kesana kemari mencoba menenangkan perdebatan batinnya yang tengah mencari jawaban akan pertanyaan Suzy.
“Kau tidak tahu?” Suzy semakin mendesak Myungsooo.
Merasa jengah, Myungsooo pun membanting stir dan membuat mobil terparkir ketepi jalan dengan mendadak. Membuat Suzy sedikit oleng dan hampir saja tubuhnya terbentur dashboard mobil.
“Yaaaaaa” Suzy berteriak kesal
Gadis itu hendak mengomeli habis habisan Myungsooo karena hampir saja membuat jantungnya hendak keluar, tapi melihat tatapan dingin dan datar Myungsooo, gadis itu mengurungkan niatnya.
“Aku suka”
Suzy menoleh mendengar ucapan Myungsooo
“Karena aku menyukaimu” Myungsooo mengjela nafas setelah mengucapkan kata itu.
Suzy menatap tak percaya pada Myungsooo? Selama ini, yang ia tahu hanya ia yang menyimpan ketertarikan pada Myungsooo karena laki laki itu selalu bersikap dingin dan hanya bicara seperlunya. Tidak seperti dirinya yang sedikit hyperaktif.
“Mwo?”
“Kau mau aku mengulanginya?”
Suzy menangguk
“Tidak ada reka ulang”
Suzy mendengus kesal, ia masih belum sepenuhnya sadar, ia hanya ingin memastikan apa yang ia dengar tadi itu nyata atau hanya ilusi nya saja.
Myungsooo kembali melajukan mobilnya tanpa suara, Suzy sendiri sibuk dengan pikirannya.
“Tidak bisa kau ulang lagi?”
“Tidak”
“Hanya sekali, hanya sekali Myungsooo. Aku akan mendengarnya”
“Sudah kubilang tidak”
***
“Pernikahan mereka akan dilaksanakan satu bulan lagi, tepat pada hari ulang tahun si wanita, menurut beberapa orang suruhan ku, persiapan yang mereka lakukan sudah cukup banyak dan hampir selesai, ini akan menjadi pernikahan termawah ditahun 2015”
“Seperti apa gadis yang akan menikah dengan L ?”
“Namanya Bae Suzy, selama hidupnya gadis itu bergelimang harta, manja dan tentu saja sangat cantik. Banyak pengusaha kaya yang berusaha menjodohkan anak atau saudara mereka dengan Suzy, tapi gadis itu selalu menolak bahkan hanya dengan mendengar nama calon yang dijodohkannya. Tapi ia menerima L hanya dalam satu kali pertemuan”
“Kau tahu dimana gadia itu tinggal?”
“Ia tinggal diseoul dengan kedua orang tuanya didaerah cheongdam-dong, tapi untuk beberapa minggu sampai minggu depan, ia tinggal sendiri disana karena kedua orangtuanya tengah berlibur ke perancis”
“Berapa banyak pengawal dan petugas yang bekerja dirumahnya?”
“Aku belum mengecek tentang itu”
BRAKKKKKK
Gebrakan meja menggema keras membuat siapapun takut,
“Lalu apa ini yang kau sebut laporan hahh??” Gertakan laki laki yang sedari tadi hanya duduk bersantai dikursi dan bertanya ini itu membuat dua orang laki laki lain yang berbadan lebih atletis darinya merinding.
“Suho-ssii kau tidak menyuruhku mencari tahu tentang pengawal pribadi gadis itu”
“Bodohhhhh... yang kubilang mencari tahu tentang L dan calon istrinya sama saja mencari tahu apapun yang berhubungan dengan mereka. Baik itu berapa banyak pengawal mereka, siapa saja teman mereka dan siapa saja musuh mereka!!!!!!”
Bentakan laki laki yang di sebut Suho itu tak dapat lagi dibantah. Kedua laki laki yang menjadi bawahannya pun hanya bisa menunduk menerima setiap cacian dan makian Suho tanpa membalas atau membela diri.
“Sebenarnya sudah berapa lama kalian bekerja seperti ini eohhh??? Mengurus yang seperti itu saja tidak bisaaa!!”
“Maaf, kami akan mencari tahu secepatnya”
“Kurang dari 12 jam, semua informasi yang kubutuhkan harus sudah kuterima, terlambat satu detik saja, kalian mati ditanganku”
“Ne”
Kedua laki laki tegap tadi segera keluar dari ruangan Suho, meninggalkan nya sendiri didalam ruangan yang minim penerangan itu.
“Argghhhhhh....”
Suho mengerang kesal, ia membanting apapun yang ada dihadapannya, hanya itu yang bisa ia lampiaskan akan kekesalannya
“Kau tidak bisa hidup damai lagi L “
***
Jika bintang yang terlihat indah walau tanpa bulan saja masih membutuhkan bulan untuk membuat sempurna langit malam, maka begitulah juga seperti pikiran Suzy tentang dirinya dan Myungsooo.
Suzy membutuhkan Myungsooo. Tidak ada laki laki lain yang mampu menerbangkan dan menjatuhkan hatinya dalam waktu bersamaan hanya dengan tatapan mata.
Mata, hidung, senyum dan lesung pipi Myungsooo selalu menjadi fantasynya ketika malam tiba, gadis itu mendesah frustasi, dan memandang langit keluar dari balok kamarnya “kau benar benar akan membuat ku gila kim Myungsooo”
Suzy kemudian menghirup nafas panjang dan membuangnya dengan tenang, matanya memandang pemandangan sekitar komplek perumahannya, tidak ada yang spesial kehidupan dikota selalu seperti ini, Suzy rindu ketika ia dan keluarga berlibur kerumah nenek nya di mokpo. Dimana ia bisa melihat hamparan pedesaan yang luar biasa lebih indah.
Kening Suzy berkerut saat dirasa ada seseorang yang memperhatikannya dari jauh, siluet tubuh manusia dari balik tiang lampu yang mati nampak jelas, namun laki laki itu segera pergi saat Suzy melihatnya. Tapi, Suzy sepertinya merasa ada yang aneh dengan orang itu, karena lampu jalan itu tibatiba saja menjadi mati, padahal seingatnya tadi lampu itu masih menyala,
Dan sekarang ada satu orang lagi yang berjalan melewati rumah Suzy seraya sekali kali melirik kearah Suzy, namun saat laki laki itu menerima telfon, laki laki itu langsung berjalan sedikit berlari.
Suzy sedikit takut melihatnya, terlebih lampu jalan yang didepan rumahnya itu menjadi gelap gulita, ia segera masuk kedalam kamar dan menutup kaca pintu balkon dengan rapat.
Suzy masih bergerak gelisah, ini memang biasa dan tidak ada tanda tanda aneh, tapi tetap saja, dirinya khawatir. Ia sudah sering mendapat teror dari musuh bisnis ayahnya dan ini sudah biasa ia terima, kedua orang tidak dikenal tadi sangat asing bagi Suzy.
Gadis itu segera meraih ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang
“Myungsooo-ahhhhh”
***
“Chaaaahhhhh selesaiiii”
“Assssaaaa” Suzy berteriak senang melihat lampu jalan didepan rumahnya kembali menyala dengan terang
“Aishhh kau menyuruhku kesini larut larut hanya untuk membenarkan lampu jalan? Seharusnya kau hubungi pihak perusahaan listrik” gerutu Myungsooo.
Laki laki itu mengelap keringatnya dengan lengannya, setengah lengan kemeja nya ia gulung, dasinya sudah tidak terpatri rapi lagi, kemejanya juga sudah sangat lusuh, tapi entah mengapa justru Myungsooo terlihat lebih tampan bagi Suzy.
“Kenapa kau melihat ku seperti itu?”
Suzy tersenyum “tidak”
Myungsooo bersiap merapikan berbagai perkakas yang ia gunakan, dan hendak melangkah pergi
“Kau mau kemana?” Tahan Suzy
“Tentu saja pulang”
“Ini sudah lewat tengah malam, hampir pukul satu pagi. Kau tidak takut?”
“Heii aku laki laki”
Suzy mengerucutkan bibirnya, “baiklah, pulang sana”
“Omooooo”
Baru saja Suzy hendak berputar menuju rumahnya, ada sepeda motor lewat dengan cepat dan hampir saja menabrak Suzy.
Myungsooo dengan cepat meraih Suzy menghindar, laki laki itu memeluk Suzy erat dan memandang tajam pada pengendara yang ia sendiri tidak tahu siapa.
“Aishhhh siapa yang mengendarakan motor malam malam begini sekencang itu eohhh” gerutu Myungsooo.
Suzy sudah melepaskan diri dari pelukan Myungsooo dan mencoba menenangkan debaran jantungnya yang baru saja dibuat tak tentu antara senang dan takut juga shock. Takut dan shock karena hampir saja tertabrak tapi senang karena ia berakhir dipelukan Myungsooo.
“Kau baik baik saja?” Tanya Myungsooo
Suzy mengangguk
“Motor itu jelek” ujar Suzy
“Mwooo??” Myungsooo dibuat kaget dengan komentar Suzy yang masih memperhatikan masalah seperti itu saat tengah shock seperti itu
“Iyaa, motor itu jelek. Tidak mungkin orang yang tinggal dikomplek ini memiliki motor seperti itu” ujar Suzy
Myungsooo tersenyum tak percaya, tapi kemudian sudut matanya menatap aneh dan bibirnya mengatup mengingat sesuatu.
“Sepertinya aku tidak jadi pulang, aku akan menginap dirumahmu”
“Neeeeee????”
***
“Kim Joonmyeon”
Myungsooo menatap getir sehelai foto lusuh dari dompetnya, “eodiyeo?”
Satu tetes air mata Myungsooo terjatuh disana, ia selalu merasa sakit setiap kali kembali mengingat masa lalunya yang penuh luka itu.
Myungsooo, pernah mengalami hidup penuh kesulitan dan kesakitan. Hidup dijalanan tanpa siapapun dan berakhir ditangan sekelompok preman bengis yang memanfaatkan anak anak terlantar dengan bejat.
Myungsooo menggenggam erat foto itu, foto lama nya yang penuh dengan kenangan.
“ L , mulai sekarang kita teman. Mereka tidak akan menganggumu, dan ini, ayo kita makan bersama”
Myungsooo merunduk dan menangis sejadi jadinya, ingatan bagaimana sahabatnya Joonmyeon rela membagi jatah makannya pada nya yang kala itu tidak mendapat jatah makan karena uang hasil kerjanya tida banyak.
Myungsooo pernah menjadi pengemis dijalan, dicela, dicerca setiap orang, dan selalu dibentak jika uang yang ia berikan tidak sesuai dengan keinginan preman bengis yang memungutnya. Myungsooo tidak tahu apa-apa kala itu, rumahnya kebakaran, kedua orang tuanya meninggal dunia. Dan ia tidak tahu kakak perempuan nya masih hidup atau sudah mati.
Ia kelaparan, tidak punya tempat tinggal. Dan ketika ada seseorang yang membantunya memberi makan, ia begitu senang dan merasa masih ada yang peduli denganya, tapi justru orang itu kini mempekerjakannya sebagai pengemis dan menyiksanya setiap saat.
“Aargghhh”
Myungsooo mengerang, ia akan sangat frustasi jika harus kembali mengingat masa lalu itu.
“Joonmyeon-ahh,, neo eodiyaa?” Lirihnya pelan
***
“I'll be back, L “
Suho tersenyum miring memandangi gedung pencakar langit dihadapannya. Gedung yang selalu ia amati sejak bertahun tahun lamanya, ia akan menghancurkan gedung ini dengan tangannya sendiri.
“Oppaa,, tolong katakan pada L oppa, jangan kabur lagi.. aku lelahh oppa. Aku lelahh jika ajussi selalu marah dan mengurangi jatah makan kita hanya karena kita tidak bisa menemukan L “
Suho memejamkan matanya mengingat ucapan getir penuh rasa takut adiknya, Kim sana
Adiknya yang kini kehilangan penglihatannya sejak beberapa tahun lalu mengalami kecelakaan tepat dihadapannya dan juga L .
“Chogiooooooooooo”
Teriakan seorang wanita membuat Suho tersadar dari segala pikirannya. Ia memandang wanita dengan penampilan begitu cantik dihadapannya
“Yaaaa.. bisa kau tepikan mobilmu dengan benar, mobilku tidak bisa masuk” ocehan wanita tadi juga kembali membuat Suho tersadar kalau ia baru saja memarkir mobilnua ditempat yang tidak seharusnya.
“Arasoo”
Ujar Suho dan segera masuk kedalam mobil dan memarkir mobilnya masuk kedalam basemant gedung.
Begitu juga wanita itu, ia kembali pada mobilnya dan memasuki area parkir.
Suho tidak langsung turun dari mobil ketika ia sudah memarkirkan mobilnya dengan benar, ia masih terdiam memperhatikan gadis yang menegurnya tadi. Gadis yang ia tidak asing, Suho segera meraih amplop di kursi penumpang dan membukanya, selembar foto seorang wanita terlihat.
“Tidak salah lagi, Bae Suzy”
***
“Apa yang sedang kau lakukan?” Suzy melihat heran Myungsooo yang fokus melihat sesuatu dari dompetnya sendiri.
“Kau menyimpan foto seseorang didompetmu? Siapaa???” Tanya Suzy lagi antusias.
Myungsooo mendecak malas dan menyimpan dompetnya disaku celananya. “Apa yang membuatmu kemari?” Tanya Myungsooo
“Tentu saja untuk menemuimu”
“Ya, aku tahu, tapi apa yang membuatmu ingin menemuiku”
“Memangnya tidak boleh?”
“Tidak”
“Waeee???” Wajah Suzy terlihat sekali kecewa, gadis itu duduk disofa yang berada diruangan itu dengan kesal
Myungsooo tersenyum jahil, bukan menamani Suzy, Myungsooo justru kembali mengambil beberapa lembar kertas yang sempat ia abaikan.
“Yaa Myungsoooo.. berhentilan bekerja dulu. Lagi pula ini sudah masuk jam istirahat” gerutu Suzy karena selalu diabaikan
“Tidak bisa, berkas ini penting dan harus segera diselesaikan”
Suzy menggertakan giginya kesal, gadis itu kemudian melangkah maju kemeja Myungsooo dan merebut paksa berbagai kertas dari genggaman Myungsooo. Membuat laki laki itu mengangkat kepala terperangah
“Yaaaaaaaa” teriak Myungsooo tak terima
Suzy malah balas menatap menantang Myungsooo. Myungsooo menyipitkan matanya dan membuang nafas kasar.
“Baiklah apa yang kau mau?” Akhirnya pun laki laki pasti akan mengalah
Suzy tersenyum cerah, dengan semangat ia meraih tangan Myungsooo dan membawa Myungsooo keluar ruangan kerjanya.
“Yaaa aku bisa jalan sendiri” gerutu Myungsooo sedikit berbisik.
Banyak karyawan yang melihatnya digandeng seperti anak kecil oleh Suzy, oh tidak, ini benar benar bukan gayanya.
“Yaaa Suzy-ahhh”
“Ssttttt” Suzy berbalik dan meletakkan telunjuknya didepan bibir Myungsooo
Gerakan mendadak Suzy itu membuat Myungsooo kaget dan tidak bisa berbuat apaapa,
“Hanya diam dan ikuti aku”
Myungsooo pun akhirnya menurut, ia melangkah mengekori setiap langkah Suzy tanpa berkomentar apapun.
***
“Untuk apa kita kesini?” Myungsooo menatap nanar sebuah sekolah khusus tuna netra.
Sejujurnya tubuh Myungsooo menegang sejak tadi, tangannya berkeringat dan jantungnya berdegup kencang. Ia takut, ia tidak mengerti kenapa Suzy membawanya kesini? Apa Suzy tahu tentang masa lalunya? Tapi kenapa Suzy tidak pernah bertanya apapun padanya.
“Bukankah kita akan menikah? Untuk itu kita harus saling mengenal satu sama lain lebih dulu, kita akan menemui seseorang”
Myungsooo menoleh dan menelan salivanya kuat kuat, menemui seseorang? “Nugu?”
“Sudah, kita turun dulu”
Suzy melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil lalu keluar, sementara Myungsooo tak berkutik dan menunjukkan gerakan apapun, ia hanya diam membisu dengan segala macam pikiran liar memburu otaknya dan membuat hatinya ketakutan
Tokkk tokkk
Suzy mengetuk kaca mobil dari luar dan mengisyaratkan tangannya agar Myungsooo segera keluar dari mobil.
Apa benar Suzy sudah mengetahuinya? Dirinya? Masa lalunya? Kim Joonmyeon? Dan sana?
***To Be Continued***
A/N : Halloooooo happyyyy puasaaaa sahabat KFF hiiiihii ^^ … megumi datang kembali bawa cerita yang ini mendadak banget bikinnya mumpung inspirasinya dateng, gara-gara nonton ftv di salah satu tv nasional hehee..awalnya mau dibuat oneshoot, eh kepanjangann yaudah deh dijadiin chapter…
semoga suka yaa, makasih buat kamu kamu yang udah mau baca dan menyempatkan komen , salam KFF dan megumi :)