CHAPTER 1 : Love Hurt
0o0 Love Hurt 0o0
“Saengil Chukha hamnida saengil chukha hamnida. Saranghaneun uri HaYi, Saengil chukha hamnida!! Yeay!!” seorang namja tampan bernyanyi membawa cake yang berukuran kecil sedang kepada HaYi dengan senyum yang sumringah.
Di taman bermain yang sepi, Hayi melirik ke kiri dan ke kanan diikuti oleh namja itu. Kemudian keduanya saling bertatapan.
“Cepat tiup lilinya! Ini hampir menutupi kecantikan cake ini. Aigoo!!” omel namja itu.
Hayi tersenyum dan mulai meniup lilin. Kemudian ia bertepuk tangan kecil. “Yeay, gomawo, Kim Hanbin” ucap Hayi dengan sedikit malu-malu.
“Hhehe.” Hanbin meletakkan cake tersebut di pondok yang terbuat dari kayu. “Tutup matamu!!” suruh Hanbin kepada Hayi.
“Wae?” tanya Hayi dengan heran.
“Tutup saja. Ini perintah!!” ucap Hanbin.
“Aratsseo!!” Hayi mulai menutup matanya.
Sedangkan Hanbin mulai merogoh saku celananya, ia berjalan mendekat ke arah Hayi “Ttada!!”
HaYi membuka matanya, dan ia terkejut, karena ketika membuka matanya ia melihat sebuah liontin yang tergantung tepat di depan wajahnya. Hanbin menjauhkan liontin tersebut dari hadapan Hayi. Kemudian ia membuka mata liontin yang berbentuk bulat tersebut dan menunjukkannya ke arah HaYi.
“Aku sudah memasang foto dengan wajah tampanku di dalam liontin ini!!” jelas Hanbin. Tapi Hayi merasa itu tidak adil baginya, ia malah protes terhadap penjelasan Hanbin.
“Itu untukku atau untukmu? Oh?? Kenapa kau memilih mata liontinnya hanya untuk ruang 1 foto saja?” protes HaYi sambil berjalan ke arah pondok dan ia duduk di sebelah Cake yang di letak Hanbin. Tangan jailnya mencolek cream cake tersebut, dan mencicipinya.
Hanbin berbalik ke arah Hayi dan tersenyum mendengar protes gadis itu. “Hhe,” Hanbin mendekat dan duduk di sebelahnya.
“Kau ingin tahu alasannya??” tanya Hanbin yang sudah merangkulnya.
Dengan jarak kepala hanya 10 cm saja. Hayi menjadi salah tingkah, sebisanya ia mengatur ekspresi wajahnya dan mengabaikan detak jantungnya yang tiba-tiba tidak berdetak dengan normal. “Mmmm… Mwo??”
Hanbin dan Hayi melihat liontin yang dipegang oleh Hanbin. “Kenapa aku memilih liontin yang hanya memiliki 1 cermin dan 1 ruang foto saja? Dan dengan lancang aku memasang fotoku di dalam liontin ini? Itu karena aku kekasihmu dan…… aku hanya ingin dimiliki olehmu. Cermin kecil ini, aku hanya ingin kau tahu, bahwa tidak ada yeoja lain yang akan bersamaku selain kau!!” jelas Hanbin.
Untuk sesaat Hayi tak berkutik, ia masih memandang pantulan wajahnya di cermin yang berada di dalam liontin tersebut. Ia merasa bahagia mendengar penjelasan Hanbin. Hanbin melepas rangkulannya dan memasangkan liontin tersebut keleher Hayi.
Hayi tertegun sekaligus terharu, ia menundukkan kepalanya dan melihat liontin tersebut. Ia menoleh ke arah Hanbin dan ia menangkup pipi Hanbin dengan kedua tangannya. dengan langsung ia mencium kening Hanbin 5 detik.
Hanbin tertegun ia memegang keningnya dan memandang Hayi dengan heran. Ia hanya membalas pandangannya dengan tersenyum.
“Sekali lagi. Gomawo. Kim Han Bin!!” mendengar ucapan Hayi, Hanbin memalingkan wajah dan terdengar setengah mendengus juga setengah tertawa dari dirinya. Ia memiringkan kepalanya dan kembali menatap Hayi.
“Hanya di situ saja??” tanya Hanbin tidak puas.
Hayi yang mengerti maksud dari ucapan Hanbin, ia langsung menunjukkan gepalan tangannya di depan wajah Hanbin dengan mulut menggerutu tidak jelas. Hanbin pun hanya tertawa kecil.
“Kenapa kau bisa seromantis ini?? Heol!!” tanya HaYi sambil mencolek cream cake.
“Karena aku memang romantis. Yuhuuu!!”
“Aeeiii. Eomeona!!!” pekik HaYi pelan dan histeris, dengan buru-buru ia mengambil kantong plastik kecil di dekatnya dan langsung membukanya. Raut wajahnya langsung berubah kecewa ketika melihat ke arah Hanbin.
“Wae??” tanya hanbin.
“Mianhae!!! Ini semua karena kau membuatku terharu!!” Hayi mengeluarkan ice cream choco cone yang sudah mencair kepada Hanbin.
Hanbin langsung membulatkan mata sipitnya. “CHOCO CONE!! Ya!!!” Hanbin berteriak ke arah Hayi dan menatap Choco cone cair itu dengan sedih.
Hayi merasa bersalah dan lucu ketika melihat reaksi Hanbin. Hanbin membuka bungkus Ice cream tersebut dengan kecewa. Dan ia langsung mengomel-ngomel ke arah Hayi. Hayi tidak terima dan mulai menanyakan ke Hanbin, apa cairnya choco cone itu lebih penting daripada keromantisannya. Dan diiyakan oleh Hanbin, ia menjadi kesal, dengan cepat tangan jailnya mengotori pipi Hanbin dengan cream cake, kemudian ia berdiri dan berlari dari Hanbin, Hanbin mengejar Hayi. Sungguh malam ini, malam yang indah bagi mereka. Hanbin terus mengejar Hayi, untuk membalas kejailannya.
0o0 Love Hurt 0o0
Hayi tersenyum hambar ketika melihat liontin pemberian Hanbin tahun lalu, kemudian ia menangis saat mengingat kemesraan,keromantisan, dan kelucuan-kelucuan mereka. Ia mencoba menahan bendungan air matanya, tapi ia gagal. Ia menatap pantulan wajahnya dari cermin yang berada di liontin itu, kemudian ia tersenyum melihat foto yang berada di liontin itu meskipun air mata membasahi pipi chuby-nya.
Waktu-pun semakin berlalu, HaYi pun tidak menyadari jika sekarang sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Dan selama ia duduk di taman itu pun, ia tidak menemukan sosok atau seseorang datang untuk menemuinya. Dengan langkah berat, ia meninggalkan taman itu.
0o0 Love Hurt 0o0
“Gwaenchanayo??” tanya seorang yeoja yang membawakan semangkuk bubur ikan kepada HaYi.
“Oh!! Gomawo Suhyun-ah!!” ucap Hi, kemudian ia memakan bubur ikan tersebut dengan terbalut selimut tebal.
“Eonnie!!”
“Uhm!!”
“Aish. Ya! Kenapa kau begitu bodoh?? Oh?? Ingat, siapa dirimu dan siapa dia sekarang!! Kalian tidak lagi berada di posisi yang sama!! Posisi kalian sekarang adalah antara bumi dan langit, dia dilangit, dan kau tetap berada di bumi.” tegas Suhyun. “Maafkan aku, jika ucapanku menyakitimu!! Ini semua karna aku juga tidak mau melihatmu seperti ini. Aaahhh…” Suhyun terlihat prustasi melihat HaYi yang dinilainya begitu bodoh.
HaYi diam saja dan terus menyantap bubur ikannya tanpa mempedulikan ucapan Suhyun, entah ia mendengarnya atau tidak, yang jelas ia benar-benar tidak memperdulikan Suhyun yang berada di hadapannya.
“Setelah makan, bersihkan dirimu dan istirahatlah.” Suhyun beranjak dari hadapannya dan keluar dari kamar Hi.
Setelah Suhyun keluar, HaYi memperlambat gerak sendok dari mulutnya. Ia menghentikan makannya dan mulai mengasah ucapan Suhyun. Meskipun mengabaikan keberadaan Suhyun, namun ia sangat mendengar dengan jelas perkataan Suhyun.
“Ingat, siapa dirimu dan siapa dia sekarang!! Posisi kalian sekarang adalah antara bumi dan langit, dia dilangit, dan kau tetap berada dibumi”
“Geurae. Sadarlah HaYi! tempat kalian tidak lagi sama!!” gumam HaYi pelan. Ia mendongakkan kepalanya, untuk menahan air matanya yang akan keluar lagi. Ia mengerjap berkali-kali, dan tanpa disengaja ia melihat fotonya dengan Hanbin.
0o0 Love Hurt 0o0
“Hana Dul Set… Krek!!” sebuah kamera memfoto mereka dengan posisi Hanbin merangkul HaYi, mereka juga memakai aksesoris bando berbentuk telingan Micky & Minnie Mouse. Dalam kamera tersebut, Hanbin & Hi memasang expressi wajah cute mereka dengan memegang gembok berwarna merah dan pink.
“Uhm,, gwiyeowo!!” gumam HaYi ketika melihat hasil gambar tersebut.
“Kajja!!” Hanbin menarik tangan HaYi menuju gembok yang ramai, yang sudah terkunci. “Wahhh, tempat ini terlalu ramai, aah di sini… kau dulu!!”
“Wae??” HaYi protes, “Kau dulu!!” Ia menyembunyikan tangannya yang memegang gembok miliknya.
“AishJinjja!!!” Hanbin-pun mengalah ia memasang gemboknya duluan dengan wajah yang cemberut. Tapi Hi malah tersenyum puas dan menjulurkan lidahnya ke arah Hanbin.
Sekarang giliran HaYi, ia meletakkan gemboknya di gembok Hanbin lalu ia tersenyum. “Hha, akan ku pastikan, Namsan Tower ini membuatmu susah, karna aku sudah mengunci gembokku di gembokmu!! Weekk!!” canda HaYi dan membuat Hanbin sedikit kesal.
“Ya! Neon… Jinjja!!”
Lagi-lagi HaYi menjulurkan lidahnya ke arah Hanbin, karna ia berhasil membuat namja kesal. Tapi dia juga harus mati-matian membujuk Hanbin.
“Ya! Eodiga??” tanya HaYi dengan menggoda Hanbin yang berjalan di depannya, sedang merajuk. Tapi Hanbin tetap tidak mempedulikannya, karna ia merasa senang digoda oleh Hi.
“Hanbin-ah, Kim Hanbin!” goda HaYi sekali lagi, namun Hanbin tidak juga menoleh ke arah-nya. “Aigo” HaYi-pun berhenti dari jalannya dan memandangi punggung Hanbin yang terus berjalan. Tidak lama kemudian ia berlari kecil sambil memanggil Hanbin.
“KIM HAN… Acckkk!!” tiba-tiba ia terjatuh dan berteriak kesakitan. Hanbin menoleh kea rah Hi, dan ia panik ketika melihat HaYi terduduk sambil memegang pergelangan kakinya. Dengan cepat ia berlari menghampiri Hi.
“Wae geurae? Dimana yang terluka dan sakit-nya!!” tanya Hanbin dengan panik. HaYi memandangi wajah khawatir Hanbin, kemudian tangannya memukul kepala Hanbin.
“Apa aku harus terluka dulu, baru kau akan menoleh kepadaku? AishJinjja!!”
Hanbin yang tadi mengerang ketika dipukul oleh Hi langsung mendengus. Karna ia menyadari sudah dikerjai oleh HaYi. “Mwoya??”
HaYi mengangkat bahu dan beranjak. Gantian sekarang dia yang berjalan mendahului Hanbin. Hanbin tertawa kecil melihat HaYi yang sudah berjalan duluan. Sebelum ia mengejar Hi. Ia membeli harum manis terlebih dahulu. Setelah itu baru lah ia menyusul HaYi dengan 1 harum manis. HaYi terhenti dari jalannya. Karna Han bin menyodorkan harum manis tersebut tepat di depan wajahnya. Ia menoleh ke arah Hanbin lalu tertawa lucu.
“Harusnya kau yang melakukan ini padaku!! Aeeiii!!” protes Hanbin
Hanbin dan Hi berjalan-jalan mengelilingi Myeongdong, sambil menikmati harum manis. Entah apa yang mereka bicarakan, sepanjang jalan, mereka hanya tertawa lepas, sesekali berhenti dan mencicipi jajanan pinggir jalan.
0o0 Love Hurt 0o0
“Maafkan aku, sungguh maafkan aku!!! Kemarin jadwal iKON sangat padat, aku kelelahan lalu aku tertidur hingga pagi!!” ucap Hanbin ketika menelpon HaYi.
“Geurae?? Gwaenchana!! malah aku yang khawatir kau menungguku semalaman tadi malam. Aku juga tertidur, dan sekarang aku baru bangun!! Sedang bermalas-malasan di atas tempat tidur” sahut HaYi di ujung sana
“Hha, bogosipheo. Hari ini aku off. Aku akan menunggumu di taman jam 8 malam, dandan-lah yang cantik. Okay!!! Aku tutup dulu!!”
“Oh!!” HaYi mendesah pelan setelah menjauhkan ponselnya dari telinga. “Suhyun-ah…” HaYi keluar dari kamar dan memandang sekeliling rumahnya yang sepi. HaYi berjalan ke arah dapur dan menuju kulkas, berharap menemukan memo dari Suhyun. Dan benar saja, Suhyun meninggalkan memo di depan pintu kulkas
“Eonnie!! Apa kau sudah bangun, hha, apalagi yang kau lihat, cepat mandi dan makan. sudah kusiapkan di atas meja, tapi pasti sudah dingin!! ” ~Suhyun ^^
HaYi tersenyum membaca memo dari Suhyun, ia berjalan menuju meja makan dan membuka tudung saji. dan ia mendapatkan memo Suhyun lagi.
"SAENGIL CHUKA HAMNIDA, HaYi-Eonnie... selamat menikmati sup rumput lautmu. Aku akan pulang lebih awal- Lee Suhyun ^^v"
“hhu,,,” HaYi duduk di kursi meja makan dan memulai makan sup rumput lautnya, meskipun sudah dingin. Tapi ia menikmatinya.
Para personil iKON, menikmati waktu off mereka di dalam rumah mereka. Bobby dan Donghyuk beradu push-up untuk menyombongkan perut sixpack mereka. Sedangkan Junhwe dan Jinhwan mendengar lagu dengan earphone masing-masing. Yunhyung dan Chanwoo menyiapkan menu makan malam mereka.
Di tengah-tengah kesibukan mereka masing-masing, Hanbin keluar dari kamar dengan rapi, dan wangi. Yunhyung yang berada di dapur pun berjalan keruang tengah karna bau parfum Hanbin mengalahkan bau masakannya. Chanwoo yang penasaran pun mengecilkan api kompor dan menuju ruang tengah.
“Hyung! Eodikage?” tanya Junhwe yang langsung melepaskan earphone-nya
Bobby yang kelelahan karna push-up mendekati Hanbin dan mengendus-enduskan penciuman-nya ke tubuh Hanbin. Karna Bobby penuh dengan keringat HanBin sedikit menjauh dari Bobby.
“Apa kau akan pergi berkencan dengan HaYi??” tanya Yunhyung yang masih memegang penjepit dari dapur.
“Oh. Apa aku terlihat tampan?” tanya hanbin yang sedikit menyombongkan diri.
Jinhwan yang sedari tadi memperhatikannya pun sedikit menasehati Hanbin. “Cari tempat yang aman. Ingat, jangan sampai menjadi masalah, kau bukan lagi orang biasa.”
“Geokjeongmayo. Tempat ini hanya kami berdua yang tahu, karna tempat ini terpencil. Hhehe…!”
“Hhooo!! Semoga kencanmu menyenangkan hyung,” ucap Chanwoo yang kembali berjalan menuju dapur.
“Ndhe…” Hanbin melirik jam nya, jarum jam sudah menunjukan pukul 7.15 pm KST. “Aku pergi dulu!”
“Semoga waktu kalian menyenangkan!!”
Hanbin keluar dari dalam rumah dengan wajah yang tergambarkan bahagia. Donghyuk melihat kepergian Hanbin dengan langkah santai yang bersemangat itu. Entah kenapa mereka pun ikut merasakan kebahagiaan Hanbin.
0o0 Love Hurt 0o0
8.05 pm KST
Hanbin sudah tiba lebih dulu di taman bermain, entah kenapa ia merasakan pertemuan kali ini membuatnya gugup. Padahal ini sudah menjadi hal yang biasa untuk-nya. 10 menit berlalu, HaYi tiba di taman bermain. Dengan cahaya yang redup di taman bermain tersebut. Hanbin bisa melihat keanggunan dan kecantikan HaYi yang bersinar dari dalam dirinya. HaYi melambai ke arahnya dan tersenyum. Hanbin membalas lambaian itu dan juga tersenyum ke arah HaYi.
“Apa kau menunggu lama? Mian!” ucap HaYi ketika sudah mendekat ke arah Hanbin.
“Gwaenchana!! Aku tahu alasan keterlambatanmu!! Pasti kau pergi kesalon dulu!! Gwaenchana!! Aku pahami, dan aku merasa puas. Malam ini kau sangat cantik. Kau pergi ke salon mana?” tanya Hanbin mencoba basa-basi namun hanya dibalas HaYi dengan senyum hambar.
Mereka duduk di pondok yang terbuat dari kayu tersebut. Keindahan taman ini adalah kota Seoul, karna letak taman ini di bukit yang tinggi dan keindahan-nya tak bisa dipungkiri. Entah kenapa mereka merasakan kecanggungan masing-masing malam ini.
Karna Hanbin tidak tahan dengan kecanggungan ini. Ia megeluarkan kotak kecil dari saku jas-nya dan memberi-nya kepada HaYi.
“Saengil Chukahae!!” ucap Hanbin dengan singkat. HaYi membuka kotak kecil berwarna merah marun yang isinya terdapat cincin permata yang bagus itu dengan tatapan sedih. Ia mencoba mengatur nafasnya yang tiba-tiba tercekat.
“Hanbin-ah!!” panggil HaYi pelan dan terus menundukkan kepalanya memandang kotak kecil itu.
“Wae?? Hmm,apa kali ini kau terharu lagi!! Algettseo!!” ucap Hanbin dengan percaya diri.
Dengan keteguhan hati-nya HaYi mendongakkan kepalanya dan memperhatikan wajah bahagia Hanbin. Sungguh itu membuat hati-nya benar-benar sakit.
“Wae?? Apa kau akan menangkup pipi-ku lagi dan mencium keningku??” tanya Hanbin yang masih penuh percaya diri.
Tidak diduga-duga, HaYi langsung mencondongkan kepalanya ke depan dan mengecup bibir Hanbin. Hanbin tertegun ia masih tidak percaya, ia memandang wajah Yeoja itu dengan penuh tanda tanya. Karna ia melihat wajah HaYi dengan mata yang terpejam namun mengeluarkan bulir bening. Bisa dihitung hampir 1 menit HaYi mengecup bibir Hanbin. Dengan cepat HaYi mengusap air mata yang membasahi pipi-nya. Untuk beberapa saat mereka saling diam.
“Hanbin-ah!”
“Wwww…wae??”
Lagi, HaYi menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan berat. Dengan berani ia menatap mata kecil namja itu. “Mari kita akhiri hubungan ini?”
Hanbin tertegun mendengar ucapan HaYi, tapi ia malah tertawa. “Mwoya?? Canda-mu tidak lucu!!”
HaYi menutup matanya sekaligus menguatkan hati-nya. Saat membuka mata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Sebisa mungkin ia menahan tangisnya. “Aku serius!! Mari kita berpisah!!” suara HaYi tercekat karna mencoba menahan tangis-nya. Ia menunduk sedih tanpa berani memandang Hanbin.
Hanbin tidak percaya, dan masih menganggap ucapan kekasihnya itu hanya gurauan saja. “Geumanhae!! Ini benar-benar tidak lucu!!” tapi di sana ia tidak melihat reaksi HaYi bergurau. Kemudian ia sedikit mendesah yang terdengar sedih.
Hanbin menatap tanah dengan tatapan kosong ia menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali untuk tidak mendengar ucapan HaYi. Tapi tanpa disadari ia menitikkan air matanya. ia masih tidak bergeming, ia masih bermain dengan pikiran-nya. HaYi melepaskan liontin pemberian Hanbin dan meletakkannya di tangan Hanbin lalu menggenggam tangan Hanbin dan liontin tersebut.
“Berikan liontin ini kepada yeoja yang benar-benar pas untukmu. Semua cerita yang kita bagi bersama, saat-saat bahagia milik kita yang berharga. sekarang semua-nya sudah menjadi masa lalu!! Maafkan aku… aku benar-benar minta maaf!!” Ucap Hi bergetar.
“Wae?” Tanya Hanbin dengan suara pelan.
“Kita selalu bertatap muka seperti ini. tapi kita selalu terpisah jauh satu sama lain. Kita sekarang berada di tempat yang berbeda. Kau sudah berada di langit, sedangkan aku masih di bumi. Dan akan tetap di bumi!! aku juga lelah dengan hubungan yang sudah tak tentu arah. Untuk apa kita lanjutkan hubungan ini, jika untuk bertemu satu sama lain-pun sudah tidak bisa,” HaYi menahan tangis-nya dan mencoba membuat seulas senyum dari bibir-nya.
Tidak ada reaksi dari Hanbin ia terus memandang genggaman tangan HaYi. Ketika HaYi ingin melepas genggaman-nya. Hanbin menarik tangan itu juga tubuh HaYi ke dekapannya. Dan ia menumpahkan tangisan dan kesedihan hatinya di pundak HaYi. Mereka menangis bersama dan tanpa suara. HaYi mencoba untuk melepaskan pelukannya tapi Hanbin memeluknya semakin kuat.
“Bukan-kah kau berjanji akan selalu menuruti keinginanku?” Ucap HaYi dengan sedikit tertawa dan itu semakin membuat airmata Hanbin membasahi pundak-nya. Hati-nya terasa sakit ketika mendengar isakan tangis hanbin yang tanpa suara itu. Perlahan Hanbin melepaskan pelukannya, tapi ia menunduk tidak bisa memandang HaYi. Tangan-nya masih menggenggam tangan HaYi.
“Tenang saja, seperti yang ku katakan, aku akan bersorak dengan kencang untukmu di tengah-tengah keramaian!! Aku akan menjadi fans sejati-mu!! Fighting!!” Ucap HaYi dengan bergetar. HaYi beranjak dari duduknya sebelum ia pergi ia melambaikan tangannya ke arah Hanbin dan mengucapkan kata perpisahan. “Tak perlu kau menangis bila cinta kita berakhir. Mungkin ini jalan yang terbaik untuk kita berdua. Annyeong, Kim Hanbin!!” perlahan HaYi melepaskan tangannya dari genggaman Hanbin yang kuat. Dengan keteguhan hatinya dan pilihan yang sudah tepat menurutnya, ia melangkah pergi meninggalkan Hanbin sendiri di taman itu dengan langkah yang mantap.
“HaYi-ah, Lee HaYi!!” Panggil Hanbin dengan suara bergetar. ia terus memandang punggung yeoja itu yang sudah semakin jauh dan tertutup kegelapan. Ia memejamkan matanya untuk menguatkan diri. Tapi memandang liontin dan kotak kecil merah marun itu, membuat tangisannya tak terbendung. Ia termenung sedih ketika HaYi benar-benar sudah tak terlihat lagi olehnya. Ia menangis tanpa suara yang meningkat. Malam yang diharapkannya adalah malam yang bahagia yang tak terlupakan, benar-benar di luar harapan. ia malah harus merasakan sakitnya perpisahan dan perihnya cinta yang terluka.
0o0 Love Hurt 0o0
Hanbin Pov:
Aku melihat ke langit tanpa tujuan. Aku mencoba untuk menggambar wajahnya perlahan-lahan, Bibirnya, hingga matanya.
‘Gajima... Gajima...’ Hatiku ingin menahannya. ‘Saranghae’ kata hatiku ingin meraihnya. Di sini terasa sakit,karena cintaku yang berakhir. Hatiku terluka, karena air mata ini mengalir.
Aku memegang hatiku yg kosong dan merasa tertidur lelap. Kenangan terkubur terlalu dalam, aku tidak bisa meraih itu semua. Hal ini indah bahwa mereka tertidur di tempat itu. Tolong hentikan sekarang juga, aku ingin terbangun dari mimpi ini.
Demi cinta yang serupa denganku, Aku ingin memberikan segalanya padamu sebanyak waktu sepiku, Aku tak bisa membayangkan diriku tanpamu. Aku tertawa bahagia karnamu. Kenapa kau mencoba untuk meninggalkanku. Aku tak dapat memegang dan tak dapat melepaskan. Selamanya aku mengharapkan dia dan aku tak mengenal kata perpisahan. Bahkan senyuman kecilnya membuatku bahagia.
Haruskah aku mencoba untuk berlari kepadanya? Aku ingin tahu bagaimana perasaannya padaku? Itulah satu-satunya hal yang aku butuhkan. Aku tidak bisa membayangkan hariku tanpanya. Aku mencoba untuk mengingat segala sesuatu yang dia lakukan untukku di masa lalu. Hanya dia yang tahu bagaimana perasaanku ketika aku melihatnya sehari-hari. Jika dia tinggal di sisiku aku tidak ingin apa-apa lagi. Akankah dia tinggal di sisiku dan melindungiku?
Aku hanya bisa mendesah dan mencoba melewati semua ini. Bila aku harus mencintai dan berbagi hati, itu hanya dengannya. Namun bila aku harus tanpanya lagi. Aku akan tetap mengarungi hidupku tanpa cinta. Jika ini keputusan yang baik untuknya dan untukku. Maka aku hanya meminta jangan pernah menangis lagi, jangan pernah terluka lagi, berbahagialah. Dia harus hidup jutaan kali lebih bahagia dariku.
Selamat tinggal untuk cintaku yang berharga, Lee HaYi.
0o0 Love Hurt 0o0
Hayi Pov :
Aku tak bisa mempersiapkan apa-apa, hanya berdiri dan melangkah pergi meninggalkannya. Bahkan aku tak bisa mengatakan apa-apa lagi, selain melambaikan tangan selamat tinggal.
Dalam malam yang dingin ini aku hidup dan melupakan hal-hal berharga. Meskipun berkeliling di jalan yang gelap, akulah yang tak bisa menghentikan tangisan ini. Air mata yang mengalir ini mengatakan selamat tinggal. Aku meyakinkan diriku bahwa aku harus melupakannya. Aku terus mengatakan pada diriku sendiri bahwa tidak bisa melihatnya lagi. Meskipun dia satu-satunya ku anggap untukku.
Karena dalamnya cinta, kami harus berpisah. Aku tahu bahwa di kemudian hari kami memang harus berpisah. Jika cinta itu kecil, maka gampang untuk dilihat. Namun jika cinta itu sangat besar, maka sangat sulit terlihat. Dan sekarang, aku tidak bisa melihat cinta-nya dengan jelas. Aku meraba hati ku yang menangis. Itu sakit sangat sakit.
Aku mungkin menyesal meninggalkannya, itu karna aku mencintainya. Aku akan menangis lebih dari ini. Seperti takdir yang tak pernah kembali. Air mata ini hanya mengharapkannya bahagia. Mengharapkannya selalu bersinar. Perpisahan dengan senyuman perpisahan yang membuatku lebih kuat.
Tidak akan sesakit ini, jika kami ditakdirkan untuk bersama. Meski nanti kami bertemu lagi, aku minta berpura-puralah tidak saling kenal.
Selamat tinggal untuk cintaku yang berharga, Kim Hanbin.
~FIN~