DREAMERS.ID - Pembangunan MRT Fase II dengan rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota direncanakan dimulai Maret 2020. Dan ternyata ada penggantian nama stasiun yang telah dilakukan sejak satu bulan lalu. Yaitu Stasiun MRT Sarinah berubah menjadi Stasiun MRT Thamrin.
Melansir Kompas, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengungkapkan jika alasan penggantian nama itu agar mengandung unsur lokal sesuai nama jalan. Sementara Sarinah, diambil dari nama perusahaan tempat perbelanjaan.
"Seharusnya nama stasiun itu sarat dengan lokalitas, bisa dengan nama jalan atau nama daerah, sedangkan Sarinah adalah nama perusahaan. Itu enggak tepat untuk dipakai. Kenapa dulu dipakai, karena lebih memudahkan saja," ucap Silvia
Baca juga: Catat, TransJakarta dan MRT Hanya Jalan Sampai Jam 8 Malam Mulai Hari Ini
"Kedua, lokasi bukan di Sarinah juga, sekarang di perempatan Kebon Sirih dengan Thamrin," kata dia.Pembangunan MRT rute Bundaran HI-Kota dibagi menjadi paket konstruksi CP200 sampai CP206. CP200 berupa konstruksi struktur gardu induk sudah selesai dibangun di Monas. Sementara paket CP202 sampai CP206 masih proses lelang hingga Juni 2020.
Pekerjaan konstruksi CP202 sampai CP206 ditargetkan dimulai Juli 2020. Pada Senin (17/2/2020) PT MRT Jakarta menandatangani paket kontrak dengan Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) untuk Fase 2 CP 201. Nilai kontrak sebesar Rp 4,5 triliun untuk pengerjaan Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.
(rei)