Dreamland
>
Berita
>
Article

Inilah Sosok Donatur Di Balik Rencana Pembunuhan 4 Pejabat Negara di Aksi Massa 22 Mei

12 Juni 2019 10:32 | 52276 hits

DREAMERS.ID - Setelah nama Kivlan Zen diungkap kepolisian menjadi tersangka dalam rencana pembunuhan 4 pejabat negara di aksi massa yang rusuh tanggal 21-22 Mei kemarin, kini terungkap pula nama donatornya yang juga telah ditangkap.

Dia adalah Habil Marati (HM), politikus Partai Persatuan Pembangunan asal Sulawesi Tenggara yang juga mantan anggota Komisi IX DPR 1999-2004. Ia juga diketahui pernah menduduki kursi MPR serta pernah menjabat sebagai Manajer Timnas Sepakbola Indonesia.

"Tersangka kedelapan adalah HM. Seorang laki-laki, (ditangkap) di Jalan Metro Kencana, Kelurahan Pondok Pinang, ditangkap di rumahnya. Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi, uang yang diterima tersangka KZ berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api," kata Kasubdit I Dirtipidum Bareskrim Polri Kombes Daddy Hartadi di Kantor Kemenko Polhukam.

"HM juga memberikan uang 60 juta rupiah langsung kepada HK untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api. Dari tangan tersangka HM kami sita handphone untuk melakukan komunikasi dan print out bank dari tersangka HM," Daddy menambahkan.

Sekjen PPP Arsul Sani pun membenarkan jika Habil Marati masih menjadi kader partai berlambang Kakbah tersebut. Bahkan, menurut Arsul, Habil maju sebagai calon legislative pada Pemilu 2019 ini namun gagal.

Baca juga: Temuan Baru Polisi Sebut Dua Korban Kerusuhan 22 Mei Ditembak Dari Jarak Dekat?

"Masih (menjadi kader)," kata Arsul  via Liputan6. "Dia kemarin caleg PPP, tapi tidak jadi,"

Detailnya, Habil Marati dikatakan polisi memberikan dana ke Kivlan Zen sebesar 15 ribu Dolar Singapura atau sekitar 150 juta untuk membeli senjata dan membunuh 4 tokoh nasional serta satu direktur lembaga survei swasta.

"Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api," kata Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi. "Juga memberikan uang Rp 60 juta langsung kepada HK (alias Iwan) untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api,"

Kepolisian pun mengamankan sebuah telepon genggam yang diduga menjadi alat komunikasi Kivlan Zen dengan para tersangka pemufakatan jahat untuk melakukan pembunuhan. "Dan print out bank dari tersangka HM,"  pungkas Ade.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio