DREAMERS.ID - Pertemuan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada pekan lalu sebagai upaya meredakan ketegangan lintas-batas nampaknya akan berpengaruh pada masa wajib militer. Militer di Korea Selatan diperkirakan akan memotong masa wamil 21 bulan menjadi 18 bulan sebelum tahun 2022 saat masa jabatan Presiden Moon Jae In berakhir.
Menurut Departemen Pertahanan Nasional, pihak militer akan menyerahkan rencana tersebut kepada Moon Jae In di bulan ini. Dalam kampanyenya, Moon Jae In berjanji untuk memotong periode tugas wajib militer dan jumlah pasukan.
Jika tindakan tersebut diberlakukan, tentara Angkatan Darat (AD) akan bertugas selama 18 bulan sebelum tahun 2022. Melansir dari laporan Korean Herald, perwakilan resmi militer Korea mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan itu, pengurangan waktu pelayanan harus diterapkan mulai dari mereka yang bergabung dengan militer pada 2020.
Baca juga: Na In Woo Dibebaskan dari Tugas Wajib Militer
“Kami mencoba untuk mengurangi periode layanan (wajib militer) dalam masa pemerintahan saat ini,” kata Juru Bicara Departemen Pertahanan Choi Hyun Soo. “Kami akan kembali tentang detil yang lebih spesifik saat mengumumkan rencana reformasi pertahanan.”Pada Juli lalu, Moon Jae In mengumumkan rencana lima tahun untuk mengurangi periode wajib militer hingga menjadi 18 bulan dari yang saat ini selama 21 bulan, bersama dengan skema terpisah untuk mengurangi jumlah angkatan bersenjata menjadi sekitar 500.000 dari 620.000.
Periode layanan yang berkurang ini diperkirakan akan mempengaruhi mereka yang bertugas di cabang-cabang militer lainnya, seperti Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL). Sebagai informasi, saat ini setiap pria Korea yang berbadan sehat diwajibkan bertugas di militer selama 21 bulan (AD), 23 bulan (AL), dan 24 bulan (AU). Mereka juga dapat memilih untuk bertugas di kepolisian selama 21 bulan dan pemadam kebakaran selama 23 bulan.
(fzh)