DREAMERS.ID - Akbar (38) mengaku telah menembak mati istrinya, Indria Kameswari yang juga staf BNN Lido di ekdiamannya di Perumahan River Valley Cijeruk, Bogor pada Jumat (1/9). Tembakan itu mengenai punggung Indria dan Akbar melarikan diri sekitar 30 menit sebelum jasad sang istri ditemukan warga.
Melansir Detik, Akbar sempat melakukan aksi ‘kucing-kucingan’ dengan petugas Bandara Halim Perdanakusuma sebelum akhirnya bisa lolos ke Batam dan diringkus kepolisian di sana. Masih di hari yang sama, Akbar terlihat di CCTV tiba di bandara pukul 12.05.
Setelah diselidiki, Akbar diketahui memesan tiket menggunakan KTP kakaknya, MT, sehingga identitas Akbar tidak terdeteksi di manifes penumpang pesawat oleh petugas. Terlebih, perawakan Akbar memiliki kemiripan dengan MT.
Sayangnya, pelarian itu tidak berjalan mulus karena ketika melewati X-Ray petugas mendeteksi adanya 3 peluru dalam tas yang dibawa Akbar. Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolres Kabupaten Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading.
Baca juga: Waspada Modus Baru Peredaran Narkoba: Ganja Cair Dalam Tisu Basah!
"Ditemukan tiga peluru," ujar Dicky yang juga mengatakan jika Akbar sempat berkelit soal kepemilikan peluru tersebut.Akbar beralasan peluru itu milik kakaknya yang merupakan anggota sebuat kesatuan. Namun petugas tak langsung mempercayai pengakuan Akbar dan diminta untuk memanggil kakaknya guna dimintai keterangan pasti tentang 3 peluru tersebut.
"Ia tidak kembali ke ruangan petugas, tapi masuk kembali tanpa sepengetahuan petugas, lalu terbang ke Batam," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan.
Namun pelarian Akbar akhirnya terhenti ketika ditangkap di rumah saudaranya di Tanjung Buntung, Bengkong, Batam pada Minggu 3 September 2017. Setelah menjalani sederet pemeriksaan, Akbar mengaku menembak Indria dengan senjata rakitan setelah bertengkar perkara ekonomi.
Yang bersangkutan mengakui perbuatan menembak, tapi tidak koperatif, menyembunyikan senpinya," ujar Dicky. Kepolisian pun masih mencari senjata rakitan yang digunakan untuk membunuh Indria. Sebelumnya, ibu pelaku sempat mengaku anaknya menderita kanker dan mengidap kelainan jiwa karena tertekan.
(rei)