DREAMERS.ID - Dalam sebuah keadaan yang genting, selalu ada ‘pahlawan tersembunyi’ yang mengorbankan diri untuk menyelamatkan orang lain. Begitu pula saat bencana Topan Chaba yang menerjang wilayah pesisir Korea Selatan pada Selasa dan Rabu (05/10) lalu.
Badai yang membawa hujan lebat dan angin kencang ini tercatat sebagai yang terkuat sejak Topan Maemi yang melanda Korea pada tahun 2003 silam. Topan Chaba yang menghancurkan kota-kota besar di bagian selatan termasuk Busan dan Ulsan ini setidaknya menewaskan lima orang dan lima orang lainnya, menurut laporan pada Kamis (06/10) kemarin.
Di tengah kekacauan ini, sekelompok polisi maritim berhasil menyelamatkan para nelayan dari amukan ombak laut yang besar. Pada Rabu pagi sekitar pukul 8:30 waktu setempat, empat polisi maritim terlihat berada di tembok laut Pulau Odong di Yeosu, Provinsi Jeolla Selatan untuk menevakuasi enam nelayan dari kapal yang terdampar dan hanyut dalam badai.
“Saya hampir pingsan saat ombak menghantam, dan merasa sangat sakit di pergelangan kaki,” kata salah satu polisi bermarga Park. Dirinya merupakan petugas terakhir yang melangkah ke daratan setelah memastikan semua nelayan selamat.
Baca juga: Diserbu Komentar Negatif, Sehun EXO Klarifikasi Postingan Instagramnya Terkait Bencana Topan
Pak yang mengalami cidera kini berada di rumah sakit bersama dua polisi lainnya yang juga mengalami cidera pergelangan dan lehernya saat penyelamatan.Pada hari yang sama di Ulsan, yang menjadi salah satu daerah yang terdampak parah, seorang petugas 119 bermarga Kang dari stasiun pemadam kebakaran Onsan juga tersapu saat menyelamatkan warga yang hanyut karena banjir.
Ketika menyelamatkan warga di atap rumah, Kang dan petugas lainnya tersapu banjir. Dua petugas dan warga lainnya dilaporkan selamat. Sementara Kang yang terbawa banjir jasadnya baru ditemukan pada Kami dekat sebuah kuil sekitar tujuh kilometer dari tempatnya menghilang.
(fzh/koreatimes)