Seperti lirik lagu Price Tag yang dinyanyikan oleh Jessie J, “Money can’t buy happiness” itulah keadaan warga Singapura saat ini. Ditengah masyarakatnya yang berpenghasilan tinggi, ternyata sebagian besar warganya tidak merasakan kebahagiaan dalam hidup.
Warga negara kaya Singapura dengan GDP perkapita tertinggi ke-5 didunia ternyata menempati urutan pertama di dunia sebagai yang paling tidak gembira dan positif dalam menjalani kehidupan. Hal tersebut seperti yang dinyatakan oleh Gallup lewat survey yang telah mereka lakukan.
Dilansir dari Kompas, pertanyaan yang diajukan saat survey diantaranya apakah memiliki tidur yang cukup dan nyenyak, apakah sering tersenyum atau tertawa, apakah memiliki banyak kegembiraan dalam hidup. Survey ini dilakukan di 148 negara pada tahun 2011 dan baru dpiblikasikan pada 19 Desember 2012 lalu.
Baca juga: Bandara Masa Depan! Changi Singapura Akan Bebas Paspor Mulai Tahun 2024
Diurutan pertama sebagai warga yang paling gembira dan positif adalah Panama, Amerika Tengah. Walaupun urutan GDP perkapita masyarakat Panama di urutan 90 dunia, sebanyak 85% respondennya menyatakan merasakan hidup yang positif. Sedangkan Indonesia sendiri berada di urutan ke-19 dengan sebanyak 79% responden merasa gembira dan positif.Namun menanggapi hal ini, pakar sosiologi ternama dari National University of Singapore (NUS), Profesor Straughan meragukan hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan yang berpusat di Amerika tersebut. Straughan mengatakan bahwa ia sudah menanyakan hal ini kepada Gallup dan ternyata mereka mengkonfirmasi hanya 20 – 30% dari total calon responden yang merespon pertanyaan survey sehingga kredibilitasnya perlu dipertanyakan.
Kalo kamu gimana Dreamers, apakah kamu warga negara Indonesia yang bahagia?
Cr: Kompas