DREAMERS.ID - Sebuah studi yang dilakukan oleh badan Conflict Armanent Research (CAR) memberikan hasil mengejutkan. Di mana pada Kamis (25/2), badan riset tersebut merilis hasil studi yang telah dilakukan selama 20 bulan tentang negara yang terlibat dalam menyuplai komponen bom ISIS.
ISIS diketahui memproduksi bom yang disebut Improvised Explosive Devices (IED) dalam skala industri besar yang menggunakan komponen legal berlisensi khusus, hingga bahan sederhana seperti pupuk kimia dan handphone.
Komponen-komponen tersebut diketahui berasal dari 20 negara dan 51 perusahaan. Negara-negara tersebut termasuk Turki, Brazil dan Amerika Serikat yang menyumbang perusahaan pemasok terbanyak.
Baca juga: Sadis, Militan ISIS Ingin Anak-anak Mati dengan Es Krim Beracun
Turki dilaporkan memiliki 13 perusahaan yang terlibat dalam menyuplai komponen bom yang nantinya dirakit oleh ISIS dan digunakan untuk melakukan serangan ke berbagai negara, termasuk Indonesia.Namun dari hasil resmi CAR melansir Reuters, tidak ditemukan negara Indonesia dalam penyuplai komponen bom tersebut. CAR pun menghimbau kepada negara-negara yang memiliki perusahaan pembuat komponen senjata atau bom lebih melacak aliran produk mereka. Sementara itu, 7 perusahaan India ditemukan tidak sadar menyediakan pasokan bom ISIS.
(rei/Metro TV/CNN)