DREAMERSRADIO.COM - Setidaknya 50 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat ledakan di Kota Tianjin, Tiongkok. Ledakan ini juga dilaporkan mengancam warga kota yang selamat akibat dari zat kimia berbahaya yang terlepas ke udara pasca ledakan yang terjadi pada Kamis (13/08).
Pencemaran udara yang mengancam keselamatan warga sekitar lokasi ledakan ini seperti yang dikeluhkan oleh seorang warga Singapura yang bekerja di Tianjin. Ia mengaku bahwa kualitas udara pasca ledakan kemarin malam sangat buruk, seperti dilaporkan Channel NewsAsia.
Hingga Jumat (14/08) pagi, masih belum dikathui apa penyebab ledakan, namun diduga kuat bahwa adanya api yang menyambar bahan kimia berbahaya yang tersimpan di salah satu gudang dalam gedung.
Bau bahan kimia yang meledak itu pun masih menguar di udara, namun sayangnya penyelidikan masih belum bias dilakukan karena api masih berkobar di beberapa tempat. Namun Pemerintah setempat menduga jika ledakan terjadi akibat ketidaksesuaian informasi soal barang berbahaya yang disimpan di gudang tersebut.
Kelompok pecinta lingkungan Greenpeace juga mengatakan bahwa ancaman masih belum usai bagi warga Tianjin karena bahan kimia terbakar yang bias mengancam kesehatan masyarakat.
Baca juga: Momen Kelahiran dan Pre-Wedding Jadi Mencekam Saat Ledakan Beirut
“Berdasarkan laporan Stasiun Pengawasan Lingkungan Tanggu, bahan kimia berbahaya yang disimpan di tempat itu mengandung sodium sianida (NaCN), toluene diisocyanate (TDI) dan kalsium karbida (CaC2), kesemuanya mengancam kesehatan manusia jika terpapar,” ujar Greenpeace kepada CNN.Menurut Greenpeace, kondisi lingkungan akan diperparah jika hujan turun di Tianjin. Untuk menyelidiki adanya unsur kimia berbahaya yang kemungkinan terkandung di udara, pemerintah Tiongkok menurunkan tim ahli ke Tianjin dari militer untuk menguji kualitas udara untuk mencari tahu apakah ada kandungan kimia di udara.
Dilaporkan CNN, ledakan terjadi sebanyak dua kali, yang kekuatannya setara dengan puluhan ton TNT dan gempa bumi 2,9 skala Richter, berdasarkan penghitungan Pusat Jaringan Gempa Bumi Tiongkok.
Sedikitnya 50 orang tewas dalam insiden tersebut, 12 diantaranya adalah petugas pemadam kebakaran. Sebanyak 500 orang terluka dan 71 diantaranya dalam kondisi kritis. Tak hanya itu, puluhan pemadam kebakaran masih dilaporkan hilang.
(ncl)