DREAMERSRADIO.COM - Selama beberapa bulan terakhir, Indonesia memang sedang dilanda bencana alam yang begitu dahsyatnya. Maka nggak heran, banyak masyarakat yang langsung berbondong-bondong melakukan kegiatan sosial untuk membantu para korban bencana tersebut.
Tapi, nggak ada salahnya juga dong kalau melakukan kegiatan sosial sambil memproduksi karya-karya kreatif? Nah.. ini dia yang dilakukan sama teman-teman dari SMA Tunas Muda International School, Jakarta!
Berawal dari kewajiban membuat proyek kesenian tahunan, anak-anak berbakat di SMA TMIS ini pun akhirnya memutuskan untuk membuat film layar lebar sekaligus melakukan kegiatan sosial untuk membantu korban bencana letusan Gunung Sinabung dan Banjir Bandang di Manado.
Akhirnya, setelah memakan waktu produksi yang cukup lama, mereka pun merilis film berjudul ‘Tiga Satu’ di Blitz Megaplex Central Park, Jakarta pada Jum’at (7/3) malam tadi.
“Awalnya ini adalah sebuah proyek kesenian tahunan yang memang diwajibkan dari sekolah ke masing-masing angkatan. Dan khusus untuk angkatan tahun ini, kita memutuskan untuk bikin film ‘Tiga Satu’ sekaligus charity,” ungkap produser Claire Nadira kepada DreamersRadio.Com.
Serunya lagi, di film ‘Tiga Satu’ ini semua personil angkatan 11 SMA Tunas Muda International School dilibatkan dalam proses produksinya. Mulai dari pemeran utama, sutradara, sampai bagian musik, kostum, sinematografi dan bagian-bagian pendukung lainnya.
“Film ini kita produksi selama kurang lebih tujuh bulan. Dan ini seru banget karena semua anak-anak TISM angkatan 11 punya perannya masing-masing selama produksi berlangsung. Jadi benar-benar kerja bareng untuk film ini,” ujar Jason Jodjana, sutradara film yang juga berperan sebagai Gamal.
Lanjut Jason lagi, ia dan teman-temannya juga sering menemukan banyak kendala selama proses syuting berlangsung. Namun, ia justru merasa semakin mendapatkan pelajaran tentang membuat film dari proyek ini.
“Kalau tantangan dan masalah tentunya banyak banget yang kita hadapi selama proses produksi. Mulai dari waktu, sampai ke permasalahan teknis dan hal-hal detail lainnya. Tapi, hal itu justru bikin aku sama teman-teman jadi dapat pengalaman baru,” katanya.
Baca juga: Pangeran Harry Respon Tuduhan Penyalahgunaan Dana Amal Kerajaan
Setelah dilakukan pemutaran perdananya, Jason dan sejumlah pemeran di film ini pun mengungkapkan bahwa mereka sangat senang dan puas karena film mereka mendapatkan apresiasi dari para guru dan juga orang tua murid yang datang menyaksikan film tersebut.“Wah, kita senang banget lah bisa tampil di film ini. Apalagi respon dari teman-teman, guru dan orang tua kita sangat bagus dan mereka suka sama film ini,” ucap Leonardo J. Lantang, pemeran Evan.
“Dan juga kita bisa melakukan charity dan kegiatan sosial lewat film yang memang kita buat pakai tenaga kita sendiri. Ini benar-benar membuat kita lebih menghargai dan dukungan dari orang-orang dekat kita sangat mempengaruhi sekali,” ungkap Nadia Kurniawan, pemeran Alya.
Dari sejumlah orang tua murid yang hadir di pemutaran perdana film tersebut. Hampir semuanya menyebutkan bahwa mereka sangat senang dengan karya buatan anak-anaknya sendiri. Mereka juga berharap agar kedepannya mereka bisa membuat karya-karya yang lebih keren lagi.
“Pertama pasti bangga ya, karena anak-anak kita bisa membuat film sebagus ini. Saya nggak menyangka kalau ternyata hasilnya seperti ini. Ceritanya bagus, pesannya sangat layak untuk disampaikan. Semoga anak-anak TISM bisa membuat karya-karya yang lebih bagus lagi kedepannya,” kata seorang wali murid.
Komentar akan film ini juga datan dari Kepala Sekolah Tunas Muda International School, Ms. Frances. Beliau mengatakan, tim produksi film ‘Tiga Satu’ yang berasal dari angkatan 11 sekolahnya tersebut telah berhasil melewati satu tantangan yang besar dalam kehidupan mereka.
“Yang pertama saya sangat bangga melihat hasil kerja keras anak-anak TISM angkatan 11 ini selama beberapa bulan terakhir. Mereka telah berhasil melewati banyak tantangan, menyelesaikan permasalahan, bahkan mereka kini memiliki peningkatan dari segi pembuatan film,” ujarnya.
“Dan juga, banyak sekali hal-hal baru dan bakat baru yang kita temui dari pembuatan film ini. Kalian sangat hebat dan ini untuk pertama kalinya proyek CAS dihadirkan dalam bentuk film layar lebar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para penonton yang telah hadir, dan seluruh keuntungan pembuatan film ini akan kami sumbangkan ke korban bencana Sinabung dan Manado,” tutup Ms. Frances.
Waah.. seru banget kan, Dreamers! Bikin film sambil melakukan kegiatan sosial seperti teman-teman dari Tunas Muda International School. Seperti tag line film ‘Tiga Satu’, kita belum merasakan hidup kalau belum melakukan suatu petualangan besar. Dreamers setuju? ^^ (Syf)