DREAMERS.ID - Setelah dikabarkan bahwa 2 WNI positif terkena virus corona, beberapa masyarakat di Indonesia langsung menyerbu masker, hand sanitizer, hingga sabun antiseptic untuk mencegah virus corona.
Namun, sayangnya menggunakan hand sanitizer dan mencuci tangan terlalu sering dinilai dapat meningkatkan terinfeksi virus. Dilansir dari Japan Today mencuci tangan dengan sabun terlalu sering dapat menyebabkan pengikisan kulit, sehingga kemampuan untuk menjaga kelembapan dan zat-zat berbahaya menjadi berkurang.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Tidak hanya terlalu sering mencuci tangan saja, menggunakan hans sanitizer terlalu sering akan membuat kulit menjadi kering akibat kandungan alkohol didalamnya, yang membuat kulit menjadi kasar dan pecah-pecahSelain itu, Hand sanitiser mengandung desinfektan yang dapat membunuh flora bakteri normal. Flora bakteri ini berfungsi untuk melapisi kulit dan membantu melawan serangan petogen, seperti norovirus.
“Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit dan juga meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka di kulit. Untuk mencegah infeksi, jauh lebih penting untuk mencuci tangan dengan sabun dalam jumlah sedang selama lebih dari 30 detik secara efektif daripada mencuci tangan beberapa kali sehari”. kata salah seorang juru bicara produsen produk kimia dan konsumen Jepang Kao Corp.
(Rie127)