Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Favilavir, Obat Pertama yang Disetujui Sebagai Penyembuh Dari Virus Corona Untuk Pertama Kalinya
20 Februari 2020 18:46 | 2150 hits

DREAMERS.ID - Pemerintah Taizhou di provinsi Zhejiang, Tiongkok telah mengumumkan obat pertama untuk mengatasi virus corona jenis baru atau COVID-19. Penggunaan antivirus ini telag disetujui oleh National Medical Products Administration of China.

Data yang dikumpulkan hingga hari ini, Kamis (20/02) telah mencatat adanya 74.500 kasus virus corona. Lebih dari 2.000 orang di antaranya meninggal dunia dan lebih dari 16.330 orang dinyatakan sembuh

Baca juga: Jleb! Inikah Sindiran Menohok Menko Luhut Untuk Kaum Anti Vaksin?

Dikutip dari Asia One, pemerintah Tiongkok melalui akun resmi WeChat menginginkan obat yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Zhejiang Hisun ini dapat berperan penting untuk mencegah penyebaran virus corona.

Favilavir atau sebelumnya kerap dikenal dengan fapilavir, adalah antivirus yang terbukti ampuh untuk mengobati virus corona jenis baru, dan telah diperbolehkan untuk dipasarkan dan diproduksi dalam jumlah besar. Produksi obat ini pun telah dimulai sejak Minggu (16/2)

Favilavir juga merupakan obat pertama yang disetujui untuk mengobati virus corona sejak wabah virus mematikan tersebut telah menyerang berbagai masyarakat di belahan dunia sejak bulan 2 bulan yang lalu.

Dalam uji klinis, favilavir merupakan satu dari tiga obat yang menunjukkan khasiat signifikan untuk mengobati virus corona jenis baru. Menurut laporan, China Dialy, dalam uji coba klinis terhadap 70 pasien, fapilavir menunjukkan efek samping yang kecil.

Menurut Kementerian Sains dan Teknologi China, dua obat lainnya yakni obat anti-malaria chloroquine dan remdesivir juga sedang dalam pengujian. Chloroquine sedang diuji pada 100 pasien lebih dari 10 rumah sakit di Beijing dan Provinsi Guangdong. Saat ini pengujian yang dilakukan di Provinsi Hunan juga sedang berjalan.

Sementara itu, Gilead, sebuah perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat telah menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan studi di lebih dari 10 lembaga medis di Wuhan, dimana tempat dari merebaknya wabah COVID-19.

(Rie127)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio