DREAMERS.ID - Kementerian Kesehatan Samoa telah mengkonfirmasi bahwa campak telah menjadi darurat nasional di negara tersebut. Jumlah penderita campak di Samoa telah meningkat sebanyak 243 orang hanya dalam waktu 24 jam.
Mengutip dari Stuff, peningkatan ini membuat kasus campak meningkat dari 800 kasus menjadi 2.437 kasus sampai hari ini. Walaupun adanya upaya imunisasi massal, campak telah menyebabkan 32 orang meninggal, 28 di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 4 tahun.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam situs resminya, campak merupakan penyakit menular yang harus diperhatikan. Potensi penularan (attack rate) campak lebih dari 90 persen dari individu yang terinfeksi sejak 4 hari sampai 4 jam setelah munculnya ruam. Penyakit yang disebabkan oleh Paramyxovirus ini dapat ditularkan melalui udara dan masa inkubasi yang berlangsung selama 7 sampai 18 hari.
Campak pada umumnya dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi campak. Campak sendiri masuk dalam kategori self limiting disease, artinya campak dapat sembuh dengan sendirinya jika ditangani dengan tepat.
Namun, campak dapat menyebabkan kematian akibat komplikasi yang tidak ditangani dengan cepat. Komplikasi dinilai lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun dan dewasa berusia 20 tahun ke atas.
Komplikasi campak yang paling sering terjadi adalah infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran serta diare. Sedangkan komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak adalah Pneumonia.
Pneumonia sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh peradangan dan pembengkakan pada paru-paru. Selain Pneumonia, komplikasi yang menyebabkan kematian lainnya adalah Ensefalitis, yaitu peradangan pada otak yang menyebabkan kerusakan pada sel otak.
(Rie127)