DREAMERS.ID - Berdasarkan data dari Tingyi Holdings yang juga adalah produsen mie instan terbesar di Cina, nilai penjualan mie instan naik 36.8% sejak tahun 2018. Dan ternyata, jika ada peningkatan penjualan mie instan secara taham di Cina, itu adalah pertanda untuk suatu isu ekonomi.
Melansir Detik, meningkatnya penjualan mie instan di Cina bukanlah hal baru, namun alasan di balik masyarakat Cina tiba-tiba memborong secara bersamaan itu lah yang jadi sorotan.
Dikabarkan Instone News (12/10) pemerintah China ternyata menandakan belanja konsumen untuk membantu menjaga stabilitas perdagangan. Karena ketika konsumen menekan anggaran belanja, pertumbuhan ekonomi pun melambat.
Baca juga: Herannya Dokter Spesialis Soal Melonjaknya Pneumonia di Cina, Indonesia Perlu Waspada?
Dari data yang ada, konsumsi mie instan di China dan Hong Kong menurun sejak 2014. Ini disebabkan oleh gempuran makanan take away berharga murah yang mendapat subsidi dari start-up pengiriman makanan.Seperti yang terjadi pada tahun 2018 lalu, penjualan mie instan di Cina meningkat tajam, sekitar lebih dari 40 miliar porsi mie instan terjual. Jumlah ini menempati angka 38,8 persen dari total penjualan global. Bisa disimpulkan tahun lalu, warga China berbondong-bondong membeli mie instan dalam jumlah banyak.
Di China, mie instan adalah produk ikonik yang berkaitan erat dengan aspek industrialisasi dalam 40 tahun terakhir. Selain mie instan, ada juga produk yang dikaitkan dengan tingkat naik turunnya perkembangan ekonomi.
Kendati demikian, pihak pemerintah membantah perekonomian China sedang menurun. Selama beberapa dekade, China tercatat sebagai negara yang mengonsumsi mie instan paling banyak di dunia.
(rei)