DREAMERS.ID - Seoul seakan punya ambisi untuk menggunakan kembali infrastruktur kota, merangkul penggunaan kembali yang adaptif sebagai cara yang inovatif untuk membuka potensi tersembunyi di gedung-gedung tua, gudang, dan pabrik.
Menurut konsultan real estate Cushman & Wakefield, tren mengubah pabrik dan gudang industri lama menjadi ruang budaya baru adalah hal yang masih sangat populer bagi para pengembang dan konsumen di Seoul, dan sekarang menyebar ke tempat-tempat tua lainnya di kota tersebut. Berikut adalah beberapa contoh inspiratif dari bangunan tua yang berubah menjadi ‘hot spot’ di Seoul.
1. Seoullo 7017
Mengambil inspirasi dari High Line di Manhattan, Seoul mengubah jembatan layang di dekat Stasiun Seoul yang sibuk menjadi jalur pejalan kaki dan taman yang dihiasi lebih dari 760 pot tanaman. Nama Seoullo 7017 sendiri diambil dari kehidupan sebelumnya dan kehidupan yang baru, dari menjadi jalan lalu lintas di tahun 70-an hingga taman langit di tahun 2017. Spot ini memiliki fasilitas di atas jalur setinggi 1 kilometer, termasuk pusat informasi, kafe, taman, panggung, dan banyak tempat untuk melihat cakrawala kota.
2. Culture Station 284
Baca juga: Vila Mewah 'BTS In The SOOP 2' Dibuka untuk Umum, Ini Harga per Malamnya
Hanya berjarak beberapa meter dari Seullo 7017, Culture Station 284 adalah bangunan bergaya barat dari bata merah yang berfungsi sebagai stasiun kereta pusat Seoul selama beberapa dekade dari tahun 1920-an. Setelah pembukaan gedung Stasiun Seoul baru tepat di sebelahnya, arsitektur gaya Bizantium yang lama diberi sentuhan kehidupan baru sebagai ruang pameran pada tahun 2012. Bangunan ini masih menjadi rumah restoran Barat pertama di Korea, Grill, di mana tempat kopi pertama kali di sajikan di kafe.3. Oil Tank Culture Park
Selama lebih dari empat dekade, tanki minyak raksasa di Oil Tank Culture Park di Mapo-gu, Seoul, menyimpan hingga 69 juta liter minyak sebagai bagian dari cadangan bahan bakar nasional Korea yang miskin sumber daya. Tempat ini lahir kembali sebagai tempat budaya yang modis pada tahun 2017, lama setelah pensiun sebagai depot minyak di tahun 2000. Sekarang, permukaan usang dari tanki memberikan tempat suasana yang unik karena menjadi tuan rumah bagi berbagai acara budaya, termasuk pasar seni, workshop, pameran, dan pertunjukkan.
4. Seoul Book Bogo
Gudang Amway tua dilahirkan kembali sebagai peti harta karun lebih dari 130.000 buku bekas, yang dikelola oleh Pemerintah Metropolitan Seoul. Mengisi 1.465 meter persegi ruang yang pernah ditinggalkan menjadi jajaran buku tak berujung yang dikumpulkan dari toko-toko buku bekas kecil di Seoul yang telah berjuang untuk bertahan hidup di tengah persaingan dengan waralaba besar dan ritel online. Buku-buku tersebut dijual berdasarkan pengiriman. Seoul Book Bogo juga berfungsi sebagai pusat budaya bagi komunitas, menyelenggarakan seminar, forum, dan acara.
(fzh)