Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Lifestyle
>
Article
Pertama Kali Di Dunia, Pembuatan Sneakers Menggunakan Limbah Kopi, Gimana Caranya?
27 Juli 2019 09:00 | 479 hits

DREAMERS.ID - Tidak dapat dipungkiri, kopi selalu ada tempat dihati para penikmat kopi. Faktanya setiap harinya ada sekitar 2 miliar cangkir kopi yang diminum. Tentunya hal ini juga berdampak dari banyaknya limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kopi, terlebih lagi tidak semua kopi akan habis terjual.

Dilansir dari weforum.org, pada Kamis 25 Juli 2019, sekitar sepertiga kopi yang diproduksi akan dibuang begitu saja. Karena hal ini, dua pengusaha yang berbasis di Helsinki, Finlandia, memanfaatkan limbah kopi untuk dibuat menjadi sebuah sneakers.

Son Chu dan Jesse Tran mengaku terobsesi pada sneakers. Di sisi lain, mereka juga memiliki perhatian lebih terhadap lingkungan hidup. Akhirnya, mereka menciptakan sebuah produk ramah lingkungan. Brand sepatu yang dinamai Rens itu terbuat dari limbah biji kopi dan sampah plastik daur ulang.


Image Source: Liputan6

Baca juga: Super Junior Tutup Tur Konser SUPER SHOW SPIN-OFF : Halftime di Jakarta dengan Panggung Spektakuler

Sekitar 460gram--300gram dari berat sepasang sepatu terbuat dari kopi. Sedangkan sepasang sneakers itu juga menggunakan enam plastik botol daur ulang. Kombinasi kedua material itu menghasilkan bahan yang ringan sekaligus kuat untuk digunakan sebagai alas kaki, sekaligus mengurangi bau pada sepatu.

Brand Rens juga menyebutkan sepatunya merupakan produk vegan. Konsumennya kini tersebar di 57 negara. Namun, ada keresahan yang dirasakan oleh pendiri. Hal itu berkaitan dengan sumber limbah kopi dan proses produksi sepatu yang hingga kini masih dikerjakan di Tiongkok.

Mereka memiliki ambisi untuk memindahkan pabriknya ke kampung halaman mereka di Vietnam. "Kami hanya ingin membuat sneakers terbaik, sesuatu yang secara teknik terdepan dan berkelanjutan," kata Tran.

"Kami datang ke Finlandia untuk belajar. Tetapi, sangat penting bagi kami bila proses manufaktur itu akhirnya pindah ke negara asal kami - di sana ada pertumbuhan pesat di bidang manufakturing dan investasi dan kami ingin menjadi bagian dari itu."lanjutnya

(Rie127)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio