DREAMERS.ID - Sejak serangan bom di sejumlah gereja dan hotel pada beberapa waktu yang lalu, kerusuhan anti Muslim tersebar di sejumlah kota di Sri Lanka. Atas dasar peristiwa tersebut, Sri Lanka menerapkan jam malam di seluruh pelosok negeri.
Di sebuah provinsi di wilayah barat laut Sri Lanka, melansir Detik, sejumlah massa menyerang masjid dan toko, sementara polisi setempat mengatakan satu orang terbunuh. Kepolisian pun menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan dan memberlakukan jam malam hingga waktu yang tidak ditentukan.
Jam malam tersebut berlaku tujuh jam yang mulai berlangsung pukul 21.00 waktu setempat. Di sejumlah kota, polisi mengeluarkan tembakan ke udara dan menggunakan gas air mata membubarkan ratusan orang perusuh.
Sementara di Kota Kiniyama di wilayah barat laut, jendela dan pintu masjid dihancurkan. Serangan itu dipicu oleh sekelompok orang yang menuntut penggeledahan sebuah bangunan setelah tentara memeriksa sebuah danau di dekatnya untuk mencari senjata api.
"Saya mengimbau semua warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang salah. Pasukan keamanan bekerja untuk menangkap teroris dan memastikan keamanan negara," kata perdana menteri melalui Twitter.
Tak hanya jam malam, Sri Lanka juga memutuskan untuk memblokir akses ke Facebook pada Senin (13/5) setelah sebuah unggahan memicu berbagai kerusuhan anti Muslim di beberapa kota. Meski polisi sempat mengatakan jam malam yang diberlakukan di Chilaw dan daerah sekitar telah dilonggarkan, pelarangan media sosial diberlakukan untuk mencegah masyarakat melakukan tindak kekerasan.
(rei)