DREAMERS.ID - Kehidupan manusia saat ini sudah tidak bisa dipisahkan lagi dengan teknologi sehingga menciptakan perubahan gaya hidup digital yang disebut ‘on-the-go’.
Istilah ‘on-the-go’ merujuk pada sebuah gaya hidup untuk serba cepat dengan akses yang mudah terhadap berbagai kebutuhan. Sebuah perusahaan pengembangan teknologi real-time communication (RTC), Qiscus membagi dua topik utama mengenai gaya hidup ‘on-the-go’.
Pertama mengenai tren penggunaan chat di kalangan pasar Asia Tenggara. Dan yang kedua, bagaimana tren tersebut kemudian mempengaruhi ekspektasi pasar yang didominasi oleh millennial.
Penggunaan internet di kalangan konsumen di Asia Tenggara masih didominasi media sosial dan aplikasi chatting. Setidaknya pengguna internet di Indonesia saja menginstal lebih dari 4 aplikasi chat di ponsel pintarnya.
Baca juga: Penelitian Ungkap Kepercayaan Diri Meningkat Melalui Group Chatting?
Tren chatting juga terus meningkat dan berubah dari waktu ke waktu. Aplikasi chatting seperti WhatsApp, menempati urutan tiga teratas dengan pengguna terbanyak setelah aplikasi media sosial seperti Facebook yang juga memiliki fitur chat di dalamnya.Dengan meningkatnya penggunaan chat, chat bisa menjadi alat untuk diterapkan dalam bisnis guna memenuhi ekspektasi konsumen. Sementara bagi bisnis konvensional, disrupsi digital akan menjadi 'momok' tersendiri.
“Adanya disrupsi digital membuat perusahaan yang sangat konvensional sekalipun mulai mengadopsi tren terbaru agar tidak kehilangan pasar,” ungkap Delta Purna Widyangga, CEO sekaligus Co-Founder Qiscus, mengutip Kumparan.
Ke depannya, Delta mengungkapkan adopsi teknologi komunikasi real-time berupa chat akan semakin luas dan tidak terbatas pada layanan yang sudah ada seperti e-commerce ataupun bisnis on-demand, namun juga pada produk-produk baru yang kini terus berkembang di Asia Tenggara.
“Sebagai bentuk komunikasi yang paling diminati oleh konsumen pada saat ini, chat menjadi salah satu fitur yang harus dipertimbangkan oleh bisnis untuk melakukan pembaruan dalam produk ataupun layanan mereka,” tutup Delta.
(bef)