DREAMERS.ID - Masih dihebohkan oleh kehadiran grup pengendali dan penyebar kebencian di dunia maya, Saracen. Grup yang dianggap membahayakan karena dapat memecah belah bangsa ini disebut polisi berbeda dari sekedar netizen yang asal mengutarakan hal negatif di media sosial.
Punya alasan, polisi menyebut jika Saracen berisi orang-orang cerdas. Bagaimana bisa? Hubungannya dengan ‘pesanan’ ujaran kebencian yang diminta harus dikaitkan dengan topik yang tengah panas setiap harinya.
"Yang jelas tak mungkin dilakukan oleh orang dengan kecerdasan rata-rata. Mereka bisa membaca menentukan pangsa pasar," ujar Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pudjo Sulistyo.
Baca juga: Tersebar Hoax Ratu Elizabeth Meninggal Dunia
"Topik apa yang paling top hari ini, mana yang bisa dikapitalisasikan mendukung sesuai pesanan tadi. Memerlukan tim analisa," sambung Pudjo.Orang cerdas itu disebut termasuk Ketua Saracen, Jasriadi yang mampu mengendalikan followers sehingga bekerja sangat militan dalam menyebar provokasi berbau SARA. Polisi telah menangkap tiga pelaku Jasriadi, dan dua lain berinisial MFT dan SRN.
Ketiganya dijerat dengan Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 22 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU ITE dengan ancaman 6 tahun penjara dan/atau Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU ITE dengan ancaman 4 tahun penjara.
"Kalau kita bisa melihat tadi kan saya sampaikan ada tiga. Mereka dapat mengatur manajerial yang tak bisa dijumpai, follower militan. Tentu itu orang cerdas. Tak gampang memelihara follower ratusan ribu," jelas Pudjo.
(rei)