DREAMERS.ID - Oktober tahun lalu, pembangunan jembatan penyeberangan orang atau JPO di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat sempat jadi bahan bulan-bulanan publik. Bukan tanpa alasan, desain yang aneh dan disfungsional yang dikritik masyarakat.
Meski pengerjaan dikebut dan diharapkan mempermudah aktivitas penumpang di areal stasiun, nyatanya penempatan tiang di tengah tangga menuai hujatan. Tiang besar tersebut berpotensi menghalangi jalan orang, serta ukurannya yang menyempit ke atas dirasa tak efektif.
Kini, per tanggal 10 Maret 2017, JPO Tanah Abang resmi diuji coba untuk pengguna jasa KRL. Awalnya, pembangunan ini dimaksudkan agar para penumpang commuter line tak lagi menyeberang di rel kereta.
Baca juga: Kondisi Thamrin-Sudirman yang Kini Tak Lagi Ada JPO dan Sempat Viral Jadi Perdebatan
"Mulai Jumat 10 Maret 2016 JPO antar peron yang dibangun di sisi utara Stasiun Tanah abang mulai diuji coba untuk pengguna jasa KRL berpindah antar peron," ujar VP Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa.Melalui laman Detik, dipantau suasana JPO pun terlihat rapi dan baik. Bernuansa sky walk, JPO ini ditutup kaca dan berlantaikan ubin. Serta ada fasilitas untuk tuna netra yaitu jalur kuning atau guiding block.
"JPO dengan panjang 60 meter dan lebar 6 meter ini dilengkapi dengan tiga tangga manual dan enam eskalator. Pada sisi kanan kiri JPO juga dipasang kaca sehingga para pengguna jasa dapat melihat situasi sekitar Stasiun Tanah Abang maupun situasi peron.” Lanjut Eva.
Hall baru pun dibangun di sisi utara Stasiun Tanah Abang dengan pintu masuk utama Jalan Jatibaru yang dilengkapi fasilitas 15 electronic gate. Ke depannya secara bertahap, hall ini juga dilengkapi dengan perangkat vending machine ticket. Sehingga calon penumpang tak perlu mengantri manual membeli tiket, ada mesin otomatis sendiri.
(rei)